Showing posts with label 中元节. Show all posts
Showing posts with label 中元节. Show all posts

19 August 2016

Sembahyang Chit Gwee Pua Di Kelenteng Sai Che Tien Jambi


JAMBI, Ayojambi.com – Bertepatan dengan hari Kemerdekaan Indonesia ke 71 (17/8-2016), Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Sai Che Tien (占碑獅仔殿孔教會) adakan sembahyang Chiet Gwee Pua, bulan 7 Tanggal 15 menurut Penanggalan Imlek masyarakat Tionghoa dari berbagai pelosok rayakan Zhong Yuan Jie (中元节) dalam bahasa Hok Kien “Chit Gwee Pua 七月半” adalah merupakan hari di mana orang Tionghoa akan mengadakan sembahyang pada arwah leluhur dan arwah-arwah yang berada disekitar lingkungan mereka yang merupakan sebuah tradisi dalam kebudayaan Tionghoa secara turun temurun.
Sembahyang Chit Gwee Pua ini dipimpin oleh rohaniawan MATAKIN Jambi The Lien Teng (鄭連丁) dan rutin dilakukan setiap tahun oleh pengurus MAKIN Sai Che Tien yang beralamat di Jalan Koni 4, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, selain pengurus inti Kelenteng, juga dihadiri para pemuda pemudi Khonghucu. Acara tersebut juga dihadiri para pengurus MAKIN Kelenteng Hok Kheng Tong Jambi (印尼占碑福慶堂孔教會).

Menurut Darmadi Tekun (郑建平) Ketua MATAKIN Kota Jambi yang tak lain adalah Ketua MAKIN Sai Che Tien, sembahyang kepada para roh suci (dewa) maupun para leluhur di bulan Chit Gwee Pua (bulan 7, tanggal 15 imlek) dilakukan setiap tahunnya, “ Kita adakan sembahyang bersama di depan altar para dewa dan para leluhur “, ujar Darmadi Tekun.

Perayaan Zhong Yuan Jie atau Ghost Hungry Festival dirayakan di seluruh dunia, kebanyakan dari mereka berasal dari ajaran Khonghucu (孔教會).

Mayoritas warga keturunan Tionghoa, beberapa dari mereka akan mewanti-wanti anak mereka agar tidak keluar rumah di malam hari jika tidak ada keperluan mendesak. (Romy)* www.ayojambi.com/

09 August 2016

占碑善德慈善社中元节 各华社代表集聚祭拜


 
座 RM. Suryaningrat 街93号的占碑善德慈善社于日前举行中元节即七月半集聚祭拜,占碑市各华社代表均踊跃参加。

华社代表他们是占碑省孔教最高理事会主席黄春回、占碑安溪公会辅导主席陈远庆、安溪公会主席胡玉志占碑潮州公会代表、占碑海南公会主席李昌发

中元节,俗称鬼节、施孤、七月半,佛教称之为盂兰盆节,与除夕、清明节、重阳节都是中国传统的祭祖大节,也是流行于汉字文化圈诸国的传统文化节日.

http://www.shangbaoindonesia.com/?p=159806

* www.ayojambi.com/

08 August 2016

Sembahyang Arwah ( Tjit Gwee Pua )

JAMBI, Ayojambi.com - Menurut kepercayaan dari jaman Tiongkok kuno, bahwa bulan ketujuh ini pintu neraka telah terbuka, maka bulan ini Tjit Gwee Pua juga kadang disebut sebagai bulan Arwah (Hantu) berkeliaran.
Sebagian besar warga tionghoa selalu merayakan festival arwah yang dikenal juga dengan sebutan Zhong Yuan Jie, Tjit Gwee Pua menandai terbukanya pintu gerbang yang membatasi dunia manusia dengan dunia arwah. Penganut Taoisme dan Confusius percaya selama sebulan ke delapan, roh/ arwah para leluhur mereka mendapatkan akses bebas memasuki dunia manusia kita.

Tjit Gwee Pua juga terkenal dengan keluarnya para arwah kelaparan dari alam baka untuk masuk ke dalam alam manusia mencari makanan. Di Indonesia misalnya, di daerah-daerah di mana terdapat mayoritas warga keturunan Tionghoa, beberapa dari mereka akan mewanti-wanti anak mereka agar tidak mandi atau makan terlalu malam.

Pada saat itulah, warga dari etnis Tionghoa melakukan perayaan dan sembahyang sebagai penghormatan. Perayaan ini dikenal dengan nama Hungry Ghost Festival. Di Indonesia lebih dikenal dengan perayaan Zhong Yuan Jie. Kemudian yang menjadi kebiasaan warga Tionghoa juga adalah adanya “persembahan” untuk arwah-arwah itu. Biasanya mereka semua akan keluar rumah untuk merayakan festival tersebut. Dari jam 6 sore, di depan rumah warga Tionghoa biasanya sudah tampak beberapa sesajian, termasuk lilin, hio dan uang kertas.

Sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menenangkan hati mereka (arwah/ roh) dan agar mereka (arwah/ roh) dapat memberikan perlindungan bagi keluarga yang ditinggali terhindar dari marabahaya, maka para arwah yang mendapatkan kesempatan berlibur selama sebulan penuh diberikan berbagai sesajen, seperti, berupa makanan dan uang kertas yang dibakar. Diatas altar leluhur ada juga yang memajangi bunga-bunga tidak ketinggalan lilin merah, dupa, aneka kue-kue, aneka buah-buahan, hasil bumi dan berbagai sesajian lainnya, ada juga warga yang melakukan sembahyang di sudut persimpangan jalanan selama sebulan. (Romy)
* www.ayojambi.com/