Showing posts with label Biksu. Show all posts
Showing posts with label Biksu. Show all posts

01 December 2016

Junta Minta Biksu Ternama Thailand Serahkan Diri kepada Polisi


TRIBUNJAMBI.COM - Pemimpin junta Thailand, Rabu (30/11/2016), mendesak biksu terkemuka dan paling berpengaruh di negara itu, yang diduga menerima dana 1,2 miliar baht atau Rp 456,6 miliar, untuk menyerahkan diri kepada polisi.

Pendiri dan pemimpin kuil Wat Dhammakaya, di utara Bangkok, itu dituduh berkonspirasi dalam tindak pencucian uang dengan menerima uang curian sebesar 1,2 miliar baht dari sebuah koperasi simpan pinjam.
Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, Phra Dhammachayo (72), mantan kepala biara di Dhammakaya itu diserukan untuk segera menyerahkan diri kepada polisi atau petugas akan menggerebek biara untuk menangkapnya.

Penyelidikan atas kasus yang melilit Dhammanchayo itu telah berlangsung sejak awal 2015, dan penyelidikan semakin intensif dilakukan polisi sejak enam bulan ini.

Pada pertengahan Juni 2016, polisi hendak menangkap biksu paling berpengaruh di Thailand itu. Namun, ribuan pendukung biarawan Buddha berkumpul di sekitar kuil Wat Dhammakaya.

Saat itu massa bersiap menghadang upaya polisi yang bermaksud melakukan penggerebekan kuil Buddha tersebut untuk menangkap Dhammachayo setelah menciduk tiga biarawan lainnya

Secara historis, pemerintah sekuler Thailand enggan campur tangan dalam urusan para pemimpin agamanya.

Namun, rencananya pada Rabu malam ini, petugas bermaksud menangkap biksu senior tersebut.

Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, yang juga pemimpin junta Myanmar, mengeluarkan peringatan.

"Saya tidak akan melanggar (hak siapa pun), termasuk para biarawan tapi hukum negara ini juga harus ditegakkan," kata Prayut kepada wartawan.

"Jadi, Anda harus memberikan tekanan kepada pelanggar hukum dan bukan kepada pejabat," katanya, menanggapi adanya upaya konfrontasi dari para pengikut biksu tersebut terhadap polisi.

Sekalipun ada resiko kerusuhan, Prayut mendesak biksu senior itu untuk “keluar (daro biara) dan berjuanglah melawan kasusnya”.

Serangkaian skandal terbaru dan dugaan korupsi telah mengguncang kuil, termasuk dugaan biksu tersebut terbang dengan jet pribadi, berhubungan seks, dan terlibat perdangan hewan liar.

Kuil Dhammakaya yang kaya dan berpengaruh menjadi pusat ketegangan beragama.

http://jambi.tribunnews.com/2016/11/30/junta-minta-biksu-ternama-thailand-serahkan-diri-kepada-polisi
* https://www.facebook.com/makinjambi

10 September 2016

Biksu dan Biksu Berkelahi, Netizen Heboh di Tengah-tengah

Citizen6, Jakarta - Para pemuka agama atau keyakinan salah satu tugasnya mengajak umat manusia berbuat baik. Hal ini tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada seluruh makhluk hidup dan makhluk mati. Orang-orang yang telah sampai pada level tersebut tentu telah melewati pengalaman spiritual yang menakjubkan. Salah satu indikasi mereka telah sampai di level tersebut adalah mereka punya kemampuan menakjubkan dalam menahan diri.
Namun, apa yang terjadi baru-baru ini adalah sebuah ironi. Video mengagetkan banyak orang tentang perkelahian sesama biksu di sebuah kuil beredar luas. Video berdurasi satu menit itu memperlihatkan sisi hitam kehidupan para biksu di sebuah kuil, yakni dua orang biksu sedang berkelahi.

Seperti dilansir Shanghaiist.com, selama ini banyak yang mengira para biksu tak pernah terlihat bertindak arogan. Mereka selalu mempraktikkan dharma, kewajiban untuk selalu berbuat baik. Namun di video ini tampaknya biksu-biksu ini akan mematahkan anggapan tersebut. Bagaimana tidak, video berdurasi pendek ini memperlihatkan tiga orang biksu terlibat perkelahian di Kuil Ningguo, Yangzhou, Provinsi Jiangsu.

Awalnya perkelahian terjadi antara dua biksu. Melihat perkelahian di lingkungan kuil, biksu lain datang untuk melerai dengan cara memukul keduanya. Namun sayang, perkelahian itu tak juga berhenti. Sejumlah wisatawan lalu beramai-ramai melerai perkelahian segitiga tersebut.

Akibat insiden memalukan tersebut, ketiga biksu telah dikeluarkan dari Kuil Ningguo dengan alasan tidak memperlihatkan kehidupan seorang biksu yang sesungguhnya. Video tersebut langsung beredar dari satu akun media sosial ke akun sosial media lainnya.Tak perlu waktu lama, video tak biasa itu menjadi viral.

Ternyata netizen merespons dengan beragam sudut pandang. Ada yang beranggapan perkelahian ini sebagai sebuah lelucon belaka, tapi adapula yang benar-benar kesal dengan tindakan yang terjadi

"Aku tidak tahu kenapa aku merasa video ini sangat lucu," kata seorang netizen.

"Ini adalah pertarungan kungfu. Mereka menggunakan teknik tamparan di kepala. Tapi mereka ini palsu, mereka tidak menggunakan teknik yang baik," tutur yang lain.

"Banyak biksu hari ini tidak tulus dalam keyakinan mereka dan akhirnya mereka benar-benar menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya," komentar salah satu netizen.

Bagaimana menurutmu?
http://citizen6.liputan6.com/read/2495646/biksu-dan-biksu-berkelahi-netizen-heboh-di-tengah-tengah
* www.ayojambi.com/

13 August 2014

Berkati Mobil Mewah demi Imbalan Uang, Biksu Dikecam

BEIJING, KOMPAS.com - Sejumlah biksu Buddha di China dihujani kecaman setelah menerima uang tunai untuk memberkati sebuah mobil mewah Porsche milik seorang pengusaha.
Sebuah tren baru tengah melanda China ketika properti dan benda-benda mahal milik warga diberkati para tokoh agama dengan imbalan sejumlah uang.

Kondisi ini memicu kemarahan di kalangan masyarakat dengan contoh terbaru saat pengusaha teknologi informasi Tao Hung meminta para biksu Buddha memberkati mobil mewahnya.

Dia meminta agar para biksu memberkati mobil itu sehingga dia selalu selamat saat mengendarai mobil itu dan selalu tiba di tujuan tanpa insiden.

Namun, sebagian warga menilai berkat semacam itu tak berguna dan mengatakan jika Tao Hung ingin selamat dalam berkendara maka dia tidak ugal-ugalan saat mengendarai mobil dan mematuhi aturan lalu lintas.

"Dia (Tao Hung) mungkin memiliki banyak uang tapi banyak yang mempertanyakan asal uang itu karena faktanya dia sedang menunjukkan kebodohannya," kata seorang pengguna media sosial.

Tao Hung sendiri enggan berkomentar soal masalah ini dan para biksu mengatakan bahwa memberkati sarana transportasi selalu menjadi bagian dari tradisi Buddha.

Sejauh ini tidak diketahui berapa jumlah uang yang diberikan Tao Hung kepada para biksu untuk ditukar dengan berkat mereka.

http://internasional.kompas.com/read/2014/08/13/17093761/
* www.ayojambi.com/