10 October 2014

Kabut Asap Menyelimuti Kota Jambi

JAMBI, ayojambi.com - Kabut asap yang menyelimuti Jambi [Lihat Video: Kabut Asap Menyelimuti Kota Jambi] hingga saat ini belum juga menurun, bahkan kondisinya semakin parah. Asapnya semakin pekat pada hari Jumat Pagi (10/10-14).
Kabut yang melanda Jambi ini diketahui terjadi karena kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera Selatan dan Jambi.

Kabut asap pekat dalam beberapa hari terakhir ini menyelimuti Kota Jambi, Provinsi Jambi, dengan kategori tidak sudah sehat. (Romy)
* www.ayojambi.com/

03 October 2014

Siap-siap Lihat Gerhana, Hujan Meteor, dan Jupiter Oktober Ini

Sepanjang Oktober 2014 ini akan terjadi beberapa fenomena langka di langit, karena itu siapkan mata untuk memandang keindahan yang bakal menghiasi angkasa malam demi malamnya.
Dari gerhana bulan total hingga hujan meteor bisa disaksikan pada bulan ini. Tak cuma itu, keindahan planet-planet juga disuguhkan di langit. Beberapa di antaranya bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Astronom sekaligus Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin kepada Liputan6.com, Jumat (3/10/2014), mengatakan, beberapa fenomena langit yang bisa disaksikan sepanjang Oktober 2014, yakni:

1. Gerhana Bulan Total
Pada gerhana bulan total ini, bulan akan terlihat kemerahan seperti berdarah. Ini karena bulan tertutup oleh bayangan bumi namun cahaya matahari terbiaskan hingga menimbulkan kesan kemerah-merahan.

Fenomena ini terjadi pada 8 Oktober 2014. Thomas mengatakan, gerhana bulan ini mulai terjadi pada pukul 16.15 WIB. Namun untuk wilayah Indonesia barat, seperti Jakarta, tak bisa melihat awal mula terjadinya gerhana lantaran bulan ketika itu belum terbit.

Gerhana total baru terjadi pada pukul 17.25-18.24 WIB. Dan secara keseluruhan gerhana berakhir pada 19.34 WIB. Wilayah Indonesia barat baru bisa menyaksikan gerhana ini ketika gerhana total sudah terjadi. Namun untuk wilayah timur Indonesia dapat menyaksikan keseluruhan proses gerhana bulan total ini.

"Seluruh wilayah Indonesia bisa mengamatinya seperti mengamati purnama," kata Thomas.

2. Hujan Meteor Orionids
Hujan meteor ini bisa diamati dari Indonesia. Karena ketika puncak peristiwa ini terjadi pada 21 Oktober 2014, bulan tengah tua alias tak purnama.

Akan ada 15 meteor yang jatuh per jamnya. Bentuknya seperti atraksi bintang jatuh. Thomas memprediksi, beberapa di antara meteor itu ada yang berukuran cukup besar.

3. Hujan Meteor Draconids
Berbeda dengan Orionids, hujan meteor draconids puncaknya terjadi pada 7 Oktober 2014. Hujan meteor draconids ini merupakan hujan meteor di langit utara.

Namun Thomas mengatakan, fenomena ini bakal sulit diamati dari Indonesia. Karena hujan meteor ini termasuk kecil skalanya. Ditambah lagi pada 8 Oktober terjadi purnama. Jadi luncuran meteor bakal terhalang oleh cahaya bulan yang terang benderang.

"Hujan meteor dikalahkan cahaya bulan," ujar Thomas.

4. Jupiter dan Mars Terang Benderang
Bulan ini, beberapa planet bisa dilihat dengan mata telanjang. Salah satunya Jupiter. Cahaya planet terbesar di tata surya ini sangat terang sekali.

Jupiter bisa dilihat mulai dari dini hari hingga subuh menjelang dari langit timur. "Kebetulan posisinya memungkinkan cahaya yang kuat. Posisinya hampir dekat dengan Matahari," papar Thomas.

Selain Jupiter, planet lain yang juga cukup terang pada bulan ini adalah Mars. Planet yang sering disebut kembaran Bumi ini bisa dilihat mulai pukul 22.00 WIB hingga subuh.

"Tergolong paling terang, ciri warnanya merah," ujar dia.

Saturnus juga tak mau kalah. Planet bercincin ini kondisinya cukup terang pada bulan ini. Meski begitu, Saturnus harus dilihat menggunakan bantuan teleskop agar cincinnya nampak. Jika tidak menggunakan teleskop, Saturnus hanya terlihat seperti titik cahaya bintang saja.

Sementara Planet Uranus tergolong redup penampakannya. Namun dia tetap bisa dilihat sepanjang malam meski harus menggunakan teleskop. (Sun)

https://id.berita.yahoo.com/siap-siap-lihat-gerhana,-hujan-020524264.html
* www.ayojambi.com/

01 October 2014

Adian Napitupulu Tolak Menginap di Hotel Mewah

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengaku tak menginap di hotel bintang lima yang disediakan untuk anggota DPR terpilih periode 2014-2019. Setiap anggota DPR terpilih mendapat fasilitas hotel untuk menghadiri acara pelantikan mereka.
"Saya enggak dapat kamar, enggak mau," kata Adian, saat dijumpai usai menghadiri geladi bersih pelantikan anggota DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (30/9/2014). Dia mengatakan tak memakai fasilitas kamar tersebut karena menolak membayar deposit Rp 1 juta.

"Logika saja, kami dipilih mengawasi anggaran negara ribuan triliun, mengawasi 17.000 pulau dan 200 juta lebih penduduk Indonesia. Masa pihak hotel tak percaya kami untuk urusan handuk, asbak, dan sandal hotel?" kecam Adian.

Karena tak menempati hotel yang disediakan, Adian akan berangkat langsung ke lokasi pelantikan dari rumah pribadinya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum akan menghelat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah 2014-2019 pada Rabu (1/10/2014). Sebanyak 560 anggota DPR dan 132 anggota DPD akan diambil sumpahnya sebagai wakil rakyat.

Jelang pelantikan, sejak Senin (29/9/2014), ratusan wakil rakyat ini diinapkan di tiga hotel bintang lima. Berdasarkan informasi yang diterima dari bagian Humas KPU, para anggota DPR dan DPD menginap di Hotel Gran Melia, The Sultan Hotel, dan Hotel Shangri-La.

http://nasional.kompas.com/read/2014/10/01/07190081/Jadi.Anggota.DPR.Adian.Napitupulu.Tolak.Menginap.di.Hotel.Mewah?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/

Adian Napitupulu Kenakan Jas Bekas di Pelantikan Anggota DPR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakaian bekas dengan harga relatif lebih murah menjadi pilihan politisi PDI Perjuangan Adian Yunus Yusak Napitupulu untuk menghadiri pelantikan anggota DPR RI periode 20014-2019 pada 1 Oktober nanti.
"Pakaian tak berhubungan dengan kebijakan, pikiran, dan kemampuan kita. Harga kita ada pada apa yang telah dilakukan, bukan dari pakaian," ujar Adian usai geladi bersih pelantikan anggota DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Menurutnya, sebagus apapun pakaian yang dikenakan tak menjamin kinerja dan idealisme anggota Dewan tersebut.

Seperti apa pakaian yang Adian nanti? Menurutnya celana yang dipakai baru dijahit beberapa waktu lalu hanya harga Rp 180 ribu. Untuk pakaian atasan, ia telah beli kemeja putih di Jatinegara seharga Rp 25 ribu.

Dasi yang dikenakan Adrian dibelinya di ITC Ambassador seharga Rp 25 ribu, dan jas dibelinya di toko pakaian impor bekas di kawasan Gedebage, Bandung. Harga jas itu hanya Rp 40 ribu.

"Sepatu saya beli Rp 450 ribu, itu juga barang discount 40 persen," ujar salah satu pendiri kelompok mahasiswa Forum Kota (Forkot) itu.

Siang tadi, Adian juga mengenakan pakaian yang relatif jauh berbeda dengan anggota DPR terpilih lainnya. Ia percaya diri mengenakan flanel motif kotak-kotak. Kalung etnik tetap melingkar di lehernya dan kacamata mencangkung di kepalanya.

Ia mengaku ingin duduk di Komisi III, Komisi VII, atau Komisi IX DPR. Alasannya Komisi III sesuai latar belakang pendidikan hukumnya, Komisi VII karena memiliki pengalaman bekerja di tambang selama empat tahun, dan meKomisi IX karena tertarik perburuhan.

"Alasannya sederhana saja, di luar komisi itu saya tidak menguasai. Tapi belum tahu nanti partai yang akan menentukan," paparnya Adian.

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/09/30/adian-napitupulu-kenakan-jas-bekas-di-pelantikan-anggota-dpr
* www.ayojambi.com/