PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Hingga hari keempat pencarian, Rabu (31/12/2014), tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional sudah menemukan tujuh jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Ketujuh jenazah itu ditemukan oleh empat kapal pencari di Selat Karimata.
Showing posts with label Air Asia. Show all posts
Showing posts with label Air Asia. Show all posts
31 December 2014
Jenazah Ditayangkan, Tiga Orang Pingsan
SURABAYA—Kabar ditemukannya pesawat AirAsia QZ8501 menjadikan suasana di posko informasi ramai. Ada yang merasa lega, tapi banyak juga yang shock mendengar kabar tersebut. Tim kesehatan pun langsung bersiaga di lokasi.
Kabar ditemukannya pesawat yang mengangkut 155 penumpang itu diketahui keluarga korban dari televisi di posko informasi. Pandangan mereka tertuju kepada televisi yang menempel di dinding ruangan tersebut.
Tampak salah satu stasiun tv menampilkan gambar tim mengevakuasi jenazah di tengah lautan. Spontan keluarga korban menangis ketika mendengar informasi itu. Sedikitnya tiga orang pingsan.
Mereka langsung dievakuasi ke ruangan berbeda. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampak ikut membopong salah seorang keluarga korban, yakni keluarga Andre yang masih berusia 13 tahun.
Penemuan pesawat memang membuat mereka lega. Paling tidak, ada kepastian lokasi pesawat tersebut. Namun, rasa sedih tetap tidak bisa ditinggalkan. Apalagi, potensi selamat sangat kecil.
”Kami di sini mencoba membesarkan hati mereka. Karena itu, tim dari posko langsung disiagakan di sini,” ucap Risma, sapaan Tri Rismaharini.
Selain tiga orang yang pingsan, ada beberapa keluarga korban yang shock. Mereka juga dibawa ke ruang posko Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jatim. Bambang, keluarga korban Bhina Aly Wicaksana, mengatakan bahwa kabar ditemukannya pesawat membuatnya terkejut. Apalagi, ada jenazah yang sudah ditemukan. ”Kami jelas bersedih,” ujarnya.
Bambang menceritakan, sang keponakan sudah lama mengidamkan perjalanan tersebut. Dia terlihat bersemangat sehari sebelum berangkat.
Bahkan, Minggu dini hari dia sudah berangkat ke Bandara Internasional Juanda. ”Tidak menyangka ada musibah seperti ini,” ungkapnya.
Kini Bambang dan keluarga korban lainnya menunggu kepastian evakuasi di Pangkalan Bun. Sebenarnya, ada keinginan untuk melihat langsung proses evakuasi tersebut. Namun, pihak keluarga masih menunggu informasi dari maskapai yang berencana menyiapkan armada untuk ke sana.
Sementara itu, sedikitnya 15 keluarga korban telah menyerahkan data pribadi korban kepada DVI. Data tersebut berupa nama, alamat, serta foto pribadi korban.
Kepala DVI Polda Jatim Kombespol Budiono menyiagakan 24 ambulans untuk melakukan evakuasi. Armada tersebut bersiaga di Juanda mulai tadi malam. ”Kami masih menunggu informasi dari Jakarta,” ucapnya.
Kepala Basarnas Jatim Agus Hernanto menjelaskan, proses evakuasi berlangsung dari titik lokasi ke Pangkalan Bun, lalu ke Surabaya. ”Sesampai di Surabaya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” ujarnya. (riq/nir/sep/c9/kim)
http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=278501
Tampak salah satu stasiun tv menampilkan gambar tim mengevakuasi jenazah di tengah lautan. Spontan keluarga korban menangis ketika mendengar informasi itu. Sedikitnya tiga orang pingsan.
Mereka langsung dievakuasi ke ruangan berbeda. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampak ikut membopong salah seorang keluarga korban, yakni keluarga Andre yang masih berusia 13 tahun.
Penemuan pesawat memang membuat mereka lega. Paling tidak, ada kepastian lokasi pesawat tersebut. Namun, rasa sedih tetap tidak bisa ditinggalkan. Apalagi, potensi selamat sangat kecil.
”Kami di sini mencoba membesarkan hati mereka. Karena itu, tim dari posko langsung disiagakan di sini,” ucap Risma, sapaan Tri Rismaharini.
Selain tiga orang yang pingsan, ada beberapa keluarga korban yang shock. Mereka juga dibawa ke ruang posko Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jatim. Bambang, keluarga korban Bhina Aly Wicaksana, mengatakan bahwa kabar ditemukannya pesawat membuatnya terkejut. Apalagi, ada jenazah yang sudah ditemukan. ”Kami jelas bersedih,” ujarnya.
Bambang menceritakan, sang keponakan sudah lama mengidamkan perjalanan tersebut. Dia terlihat bersemangat sehari sebelum berangkat.
Bahkan, Minggu dini hari dia sudah berangkat ke Bandara Internasional Juanda. ”Tidak menyangka ada musibah seperti ini,” ungkapnya.
Kini Bambang dan keluarga korban lainnya menunggu kepastian evakuasi di Pangkalan Bun. Sebenarnya, ada keinginan untuk melihat langsung proses evakuasi tersebut. Namun, pihak keluarga masih menunggu informasi dari maskapai yang berencana menyiapkan armada untuk ke sana.
Sementara itu, sedikitnya 15 keluarga korban telah menyerahkan data pribadi korban kepada DVI. Data tersebut berupa nama, alamat, serta foto pribadi korban.
Kepala DVI Polda Jatim Kombespol Budiono menyiagakan 24 ambulans untuk melakukan evakuasi. Armada tersebut bersiaga di Juanda mulai tadi malam. ”Kami masih menunggu informasi dari Jakarta,” ucapnya.
Kepala Basarnas Jatim Agus Hernanto menjelaskan, proses evakuasi berlangsung dari titik lokasi ke Pangkalan Bun, lalu ke Surabaya. ”Sesampai di Surabaya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” ujarnya. (riq/nir/sep/c9/kim)
http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=278501
* www.ayojambi.com/
Tony Fernandes: Kami Bertanggung Jawab Penuh atas Jatuhnya AirAsia QZ8501
SURABAYA, KOMPAS.com — CEO Air Asia Tony Fernandes menegaskan akan bertanggung jawab penuh atas musibah jatuhnya pesawat QZ8501. Dia mengaku akan berada di Surabaya dalam beberapa hari ke depan untuk mendampingi proses penanganan jenazah dan mendampingi keluarga korban.
Keberadaannya di Surabaya, kata Tony, adalah bentuk tanggung jawab atas musibah jatuhnya pesawat QZ8501.
"Kami akan penuhi semua kebutuhan keluarga korban dan semua proses penanganan jenazah korban. Kami tidak akan lari dari kewajiban itu," ujarnya, Selasa (30/12/2014) malam, seusai mendampingi Presiden Jokowi di Crisis Center Bandara Juanda, Surabaya.
Tony juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah tersebut. Namun, dia belum berani mengungkap apa penyebab jatuhnya pesawat buatan 2008 itu karena kotak hitam masih belum ditemukan. (Baca: CEO AirAsia Enggan Berspekulasi Mengenai Penyebab Jatuhnya Pesawat)
Dia juga tidak berani berspekulasi soal penyebab jatuhnya pesawat. Saat ini, AirAsia hanya tahu informasi mengenai kondisi cuaca saat jatuhnya pesawat yang cukup buruk bagi penerbangan.
"Saat ini biar fokus kepada pencarian korban, jangan dulu berbicara penyebab kecelakaan," ucapnya. (Baca: CEO AirAsia Tony Fernandes: Mari Fokus ke Evakuasi Korban)
Menurut informasi yang diterimanya, pesawat QZ8501 jatuh dan tubuh pesawat hancur. Dia yakin keberadaan kotak hitam tidak jauh dari lokasi ditemukannya pesawat, yakni di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/20511501/Tony.Fernandes.Kami.Bertanggung.Jawab.Penuh.atas.Jatuhnya.AirAsia.QZ8501
"Kami akan penuhi semua kebutuhan keluarga korban dan semua proses penanganan jenazah korban. Kami tidak akan lari dari kewajiban itu," ujarnya, Selasa (30/12/2014) malam, seusai mendampingi Presiden Jokowi di Crisis Center Bandara Juanda, Surabaya.
Tony juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah tersebut. Namun, dia belum berani mengungkap apa penyebab jatuhnya pesawat buatan 2008 itu karena kotak hitam masih belum ditemukan. (Baca: CEO AirAsia Enggan Berspekulasi Mengenai Penyebab Jatuhnya Pesawat)
Dia juga tidak berani berspekulasi soal penyebab jatuhnya pesawat. Saat ini, AirAsia hanya tahu informasi mengenai kondisi cuaca saat jatuhnya pesawat yang cukup buruk bagi penerbangan.
"Saat ini biar fokus kepada pencarian korban, jangan dulu berbicara penyebab kecelakaan," ucapnya. (Baca: CEO AirAsia Tony Fernandes: Mari Fokus ke Evakuasi Korban)
Menurut informasi yang diterimanya, pesawat QZ8501 jatuh dan tubuh pesawat hancur. Dia yakin keberadaan kotak hitam tidak jauh dari lokasi ditemukannya pesawat, yakni di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/20511501/Tony.Fernandes.Kami.Bertanggung.Jawab.Penuh.atas.Jatuhnya.AirAsia.QZ8501
* www.ayojambi.com/
Pejabat memastikan puing-puing QZ8501
Pimpinan maskapai AirAsia Tony Fernandes mengatakan lewat pernyataannya bahwa dirinya "hancur" dan prioritasnya adalah keluarga para korban.
Empat puluh jenazah ditemukan setelah puing-puing terlihat pada hari Selasa, kata angkatan laut RI.
Airbus A320-200 membawa 162 orang dari Surabaya ke Singapura.
Temuan ini terjadi pada hari ketiga operasi pencarian.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/12/141230_airasia_pasti
Empat puluh jenazah ditemukan setelah puing-puing terlihat pada hari Selasa, kata angkatan laut RI.
Airbus A320-200 membawa 162 orang dari Surabaya ke Singapura.
Temuan ini terjadi pada hari ketiga operasi pencarian.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/12/141230_airasia_pasti
* www.ayojambi.com/
30 December 2014
Sinyal "Handphone" Salah Satu Penumpang AirAsia Jadi Petunjuk Temukan Lokasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Sutarman mengatakan, sinyal salah satu telepon genggam penumpang pesawat tertangkap oleh BTS. Temuan ini didapat setelah tim pencarian di lapangan telah berkoordinasi dengan tim informasi teknologi untuk melacak sinyal telepon genggam milik salah satu penumpang pesawat AirAsia QZ8501 melalui base transciever station.
Setelah menangkap sinyal salah satu nomor telepon genggam penumpang, kata Sutarman, Polri langsung mengerahkan kapal untuk pencarian ke titik koordinat sinyal itu terdeteksi.
"Saya tidak tahu apakah ketemu puing-puingnya di ujung Kalimantan. Kami belum tahu persis," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Setelah temuan itu, Sutarman melanjutkan, ia berinisiatif untuk meminta semua nomor telepon genggam penumpang pesawat tersebut. Menurut Kapolri, ada kemungkinan beberapa penumpang lupa mematikan handphone-nya sehingga sinyalnya dapat terlacak oleh BTS.
"Itu adalah temuan analisis IT kita karena saya meminta nomor handphone-nya penumpang pesawat itu berapa. Karena handphone itu (dibawa) terbang, terlepas dari BTS, dia hilang. Tapi, mungkin ada yang tidak dimatikan, lalu nyambung lagi dengan BTS," kata Sutarman.
Hari ini, tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Tiga jenazah itu mengambang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang.
Ketiga jenazah itu ditemukan dalam kondisi tubuh lengkap. Namun, tim pencari masih belum bisa memastikan identitas ketiga jenazah tersebut.
Hingga saat ini, badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun belum ditemukan. Selain mencari korban yang mengambang di laut, petugas SAR gabungan juga berusaha mencari yang tenggelam di laut.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/17080341/Sinyal.Handphone.Salah.Satu.Penumpang.AirAsia.Jadi.Petunjuk.Temukan.Lokasi
"Saya tidak tahu apakah ketemu puing-puingnya di ujung Kalimantan. Kami belum tahu persis," ujar Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Setelah temuan itu, Sutarman melanjutkan, ia berinisiatif untuk meminta semua nomor telepon genggam penumpang pesawat tersebut. Menurut Kapolri, ada kemungkinan beberapa penumpang lupa mematikan handphone-nya sehingga sinyalnya dapat terlacak oleh BTS.
"Itu adalah temuan analisis IT kita karena saya meminta nomor handphone-nya penumpang pesawat itu berapa. Karena handphone itu (dibawa) terbang, terlepas dari BTS, dia hilang. Tapi, mungkin ada yang tidak dimatikan, lalu nyambung lagi dengan BTS," kata Sutarman.
Hari ini, tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Tiga jenazah itu mengambang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang.
Ketiga jenazah itu ditemukan dalam kondisi tubuh lengkap. Namun, tim pencari masih belum bisa memastikan identitas ketiga jenazah tersebut.
Hingga saat ini, badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun belum ditemukan. Selain mencari korban yang mengambang di laut, petugas SAR gabungan juga berusaha mencari yang tenggelam di laut.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/17080341/Sinyal.Handphone.Salah.Satu.Penumpang.AirAsia.Jadi.Petunjuk.Temukan.Lokasi
* www.ayojambi.com/
KRI Bung Tomo Berhasil Angkat Enam Jenazah Diduga Korban AirAsia QZ8501
JAKARTA, KOMPAS.com - Personel TNI yang bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo telah mengangkat enam jenazah yang diduga korban AirAsia QZ8501 dari perairan Selat Karimata hingga Selasa (30/12/2014) sore ini.
Proses pencarian akan terus dikebut. "Hingga pukul 16.00 WIB, enam jenazah telah dievakuasi ke dalam KRI Bung Tomo," ujar Komandan Pusat Komando Operasi TNI Angkatan Laut (Puskodal) Kolonel Muspin saat dihubungi Kompas.com, Selasa sore.
Muspin belum mendapatkan laporan lebih jauh terkait jenis kelamin jasad-jasad tersebut. Namun, informasi yang didapatk, jasad-jasad itu masih dalam keadaan lengkap anggota tubuhnya, tidak berpelampung dan dalam kondisi bergelembung lantaran terlalu lama berada di air.
Jasad-jasad itu, lanjut muspin, dimasukkan ke dalam kantung mayat dan diletakkan di tempat khusus dalam kapal. Jajarannya belum memfokuskan kepada identifikasi.
Saat ini, prosonel TNI masih fokus untuk mencari korban lainnya di wilayah perairan tersebut. "Kami belum mendapat kabar apakah jasad itu akan langsung diterbangkan ke Pangkalanbun atau tunggu jasad lain ketemu dulu," ucap dia.
Yang jelas, KRI Banda Aceh yang mengangkut tiga helikopter evakuasi dan tiga KRI lainnya tengah menembus ombak untuk dapat segera ke lokasi ditemukannya serpihan serta jenazah penumpang pesawat berpenumpang 155 orang tersebut.
Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak Minggu pukul 07.55. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.
Namun, tak lama setelah, itu pesawat hilang dari radar. Pesawat Airasia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan satu orang balita. Di dalam pesawat itu, ada pula warga negara asing penumpang dan awak kabin yakni Singapura satu orang, Inggris satu orang, Malaysia satu orang, Korea Selatan tiga orang, dan Perancis satu orang.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/17390291/KRI.Bung.Tomo.Berhasil.Angkat.Enam.Jenazah.Diduga.Korban.AirAsia.QZ8501
Muspin belum mendapatkan laporan lebih jauh terkait jenis kelamin jasad-jasad tersebut. Namun, informasi yang didapatk, jasad-jasad itu masih dalam keadaan lengkap anggota tubuhnya, tidak berpelampung dan dalam kondisi bergelembung lantaran terlalu lama berada di air.
Jasad-jasad itu, lanjut muspin, dimasukkan ke dalam kantung mayat dan diletakkan di tempat khusus dalam kapal. Jajarannya belum memfokuskan kepada identifikasi.
Saat ini, prosonel TNI masih fokus untuk mencari korban lainnya di wilayah perairan tersebut. "Kami belum mendapat kabar apakah jasad itu akan langsung diterbangkan ke Pangkalanbun atau tunggu jasad lain ketemu dulu," ucap dia.
Yang jelas, KRI Banda Aceh yang mengangkut tiga helikopter evakuasi dan tiga KRI lainnya tengah menembus ombak untuk dapat segera ke lokasi ditemukannya serpihan serta jenazah penumpang pesawat berpenumpang 155 orang tersebut.
Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak Minggu pukul 07.55. Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin naik ke ketinggian 38.000 kaki dari yang sebelumnya 32.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk.
Namun, tak lama setelah, itu pesawat hilang dari radar. Pesawat Airasia QZ8501 ini membawa 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak, dan satu orang balita. Di dalam pesawat itu, ada pula warga negara asing penumpang dan awak kabin yakni Singapura satu orang, Inggris satu orang, Malaysia satu orang, Korea Selatan tiga orang, dan Perancis satu orang.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/17390291/KRI.Bung.Tomo.Berhasil.Angkat.Enam.Jenazah.Diduga.Korban.AirAsia.QZ8501
* www.ayojambi.com/
Tiga Jenazah Ditemukan dalam Keadaan Utuh, Identitas Belum Jelas
PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Tiga jenazah itu mengambang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12/2014).
Tim Kompas TV melaporkan, ketiga jenazah itu ditemukan dalam kondisi potongan tubuh lengkap. Namun, tim pencari masih belum bisa memastikan identitas ketiga jenazah tersebut.
Selain itu, ketiga jenazah itu ditemukan dalam keadaan bagian tubuh agak bengkak. Diduga, karena terlalu banyak menelan air laut. (Baca: Tiga Jasad Terlihat Mengapung di Dekat Perairan Pangkalan Bun)
Hingga saat ini belum ditemukan badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun.
Petugas hingga saat ini masih kesulitan melakukan pemindahan jenazah karena terhambat angin kencang dan bahan bakar yang tidak mencukupi. Namun, pemindahan jenazah dipastikan akan dilakukan ke Pangkalan Bun. Selain yang mengambang di laut, petugas SAR gabungan juga berusaha mencari yang tenggelam di laut.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/15562791/Tiga.Jenazah.Ditemukan.dalam.Keadaan.Utuh.Identitas.Belum.Jelas
Selain itu, ketiga jenazah itu ditemukan dalam keadaan bagian tubuh agak bengkak. Diduga, karena terlalu banyak menelan air laut. (Baca: Tiga Jasad Terlihat Mengapung di Dekat Perairan Pangkalan Bun)
Hingga saat ini belum ditemukan badan pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun.
Petugas hingga saat ini masih kesulitan melakukan pemindahan jenazah karena terhambat angin kencang dan bahan bakar yang tidak mencukupi. Namun, pemindahan jenazah dipastikan akan dilakukan ke Pangkalan Bun. Selain yang mengambang di laut, petugas SAR gabungan juga berusaha mencari yang tenggelam di laut.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/15562791/Tiga.Jenazah.Ditemukan.dalam.Keadaan.Utuh.Identitas.Belum.Jelas
* www.ayojambi.com/
28 December 2014
Suasana Tegang, Beredar Pesan BBM Semua Penumpang Selamat
TRIBUNJAMBI.COM, SURABAYA - Otoritas penerbangan Indonesia meminta semua pihak tidak terpancing dengan beredarnya informasi yang belum jelas mengenai pesawat AirAsia. Ia meminta semua pihak menunggu informasi dari pihak yang berwenang mengenai Pesawat berkode QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura yang hilang kontak tersebut.
"Kami masih terus berkomunikasi dengan pusat tentang progres pencarian pesawat. Kami minta keluarga bersabar," ucap General Manajer PT Angkasa Pura I Juanda, Trikora Harjo di Surabaya, Minggu (28/12/2014).
Di kalangan keluarga penumpang, beredar pesan Blackberry Massenger (BBM) yang menyebutkan pesawat mendarat di perairan Belitung Timur dan semua penumpang pesawat dalam kondisi selamat.
Berikut isi pesan berantai tersebut, Perairan Belitung Timur. Puji Tuhan Semua Selamat. Good Job Mr Pilot Iriyanto. Pengirim pesan juga menjelaskan bahwa pesan itu dari pihak trevel yang mendapatkan langsung dari salah satu penumpang pesawat.
Intan, salah satu keluarga penumpang yang menerima pesan itu, mengatakan, dirinya masih menunggu kepastian dari pihak yang berwenang. Menurut dia, semua keluarga korban juga mendapatkan pesan yang sama. "Semuanya dapat kok, bukan saya saja, kepastiannya saya masih menunggu," ujarnya.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan AWQ 8501 Surabaya - Singapura mengalami hilang kontak di Tanjung Pandan, Kalimantan. Pesawat yang seharusnya sudah mendarat di Singapura sekitar pukul 08.30 waktu setempat tersebut, membawa 138 orang dewasa, 16 anak, satu bayi dan tujuh orang awak pesawat.
http://jambi.tribunnews.com/2014/12/28/suasana-tegang-beredar-pesan-bbm-semua-penumpang-selamat
Di kalangan keluarga penumpang, beredar pesan Blackberry Massenger (BBM) yang menyebutkan pesawat mendarat di perairan Belitung Timur dan semua penumpang pesawat dalam kondisi selamat.
Berikut isi pesan berantai tersebut, Perairan Belitung Timur. Puji Tuhan Semua Selamat. Good Job Mr Pilot Iriyanto. Pengirim pesan juga menjelaskan bahwa pesan itu dari pihak trevel yang mendapatkan langsung dari salah satu penumpang pesawat.
Intan, salah satu keluarga penumpang yang menerima pesan itu, mengatakan, dirinya masih menunggu kepastian dari pihak yang berwenang. Menurut dia, semua keluarga korban juga mendapatkan pesan yang sama. "Semuanya dapat kok, bukan saya saja, kepastiannya saya masih menunggu," ujarnya.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan AWQ 8501 Surabaya - Singapura mengalami hilang kontak di Tanjung Pandan, Kalimantan. Pesawat yang seharusnya sudah mendarat di Singapura sekitar pukul 08.30 waktu setempat tersebut, membawa 138 orang dewasa, 16 anak, satu bayi dan tujuh orang awak pesawat.
http://jambi.tribunnews.com/2014/12/28/suasana-tegang-beredar-pesan-bbm-semua-penumpang-selamat
* www.ayojambi.com/
Hingga Petang, Tim Pencari Belum Dapat Tangkap Sinyal AirAsia QZ 8501
TANGERANG, KOMPAS.com - Hingga pukul 17.00 WIB, tim pencarian belum dapat menangkap sinyal pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo dalam konferensi pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu petang, mengatakan tim SAR masih terus melakukan pencarian.
Tim SAR terpadu yang terdiri dari pesawat TNI, patroli hingga heli telah menuju ke Tanjung Pandan, Bangka Belitung, lokasi pesawat terakhir kali melakukan kontak.
Kata dia, Menteri Perhubungan melalui RI 1 satu telah meminta bantua TNI AD untuk melakukan pencarian dari daratan sampai pegunungan.
"Seluruh kepala bandara di sekitar lokasi diinstruksikan melakukan pencarian dengan potensi SAR yang ada," kata Djoko. TNI beserta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah melakukan plotting data analisa terakhir. Posko pengamanan terpadu telah dibentuk di beberapa lokasi.
Pesawat tujuan Surabaya-Singapura ini mengangkut 155 orang penumpang yang terdiri dari dewasa 138 orang, anak-anak 16 orang, dan bayi/balita satu orang. Pesawat juga diawaki dua orang pilot dan empat orang cabin crew. Pilot in command yakni Kapten Irianto dan flight officer Remi Emmanuel Plesel.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/28/17433011/Hingga.Petang.Tim.Pencari.Belum.Dapat.Tangkap.Sinyal.AirAsia.QZ.8501.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Tim SAR terpadu yang terdiri dari pesawat TNI, patroli hingga heli telah menuju ke Tanjung Pandan, Bangka Belitung, lokasi pesawat terakhir kali melakukan kontak.
Kata dia, Menteri Perhubungan melalui RI 1 satu telah meminta bantua TNI AD untuk melakukan pencarian dari daratan sampai pegunungan.
"Seluruh kepala bandara di sekitar lokasi diinstruksikan melakukan pencarian dengan potensi SAR yang ada," kata Djoko. TNI beserta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah melakukan plotting data analisa terakhir. Posko pengamanan terpadu telah dibentuk di beberapa lokasi.
Pesawat tujuan Surabaya-Singapura ini mengangkut 155 orang penumpang yang terdiri dari dewasa 138 orang, anak-anak 16 orang, dan bayi/balita satu orang. Pesawat juga diawaki dua orang pilot dan empat orang cabin crew. Pilot in command yakni Kapten Irianto dan flight officer Remi Emmanuel Plesel.
http://nasional.kompas.com/read/2014/12/28/17433011/Hingga.Petang.Tim.Pencari.Belum.Dapat.Tangkap.Sinyal.AirAsia.QZ.8501.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
* www.ayojambi.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)