Showing posts with label Tony Fernandes. Show all posts
Showing posts with label Tony Fernandes. Show all posts

31 December 2014

Dari Tujuh Jenazah, Ditemukan "Nametag" Pramugari dan KTP Penumpang AirAsia

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Hingga hari keempat pencarian, Rabu (31/12/2014), tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional sudah menemukan tujuh jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Ketujuh jenazah itu ditemukan oleh empat kapal pencari di Selat Karimata.
Penemuan mayat tersebar di lokasi yang agak berjauhan, sekitar 5 mil. Diduga karena terbawa ombak.

Dari tujuh jenazah itu, tiga di antaranya ditemukan KRI Bung Tomo. Tiga jenazah yang ditemukan Selasa (30/12/2014) itu terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki.

Kemudian hari ini, Rabu (31/12/2014), ada dua jenazah yang ditemukan KRI Yos Sudarso sekitar pukul 06.00 WIB. Adapun jenazah yang ditemukan di kapal ini adalah 1 anak laki-laki dengan jaket merah dan 1 perempuan yang diduga sebagai pramugari AirAsia.

Dugaan ini muncul dari nametag yang masih tersemat di seragam yang digunakan. Nama yang tertulis di nametag itu "Khairunisa Haidar". Perempuan itu juga mengenakan cincin di jari manis pada tangan sebelah kiri dan jam tangan Alexander Christie.

Sedangkan KRI Hasanudin menemukan jenazah 1 anak laki-laki dalam pencarian hari ini, sekitar pukul 06.40.

Adapun 1 jenazah lagi ditemukan oleh kapal Malaysia KD Lekir, dalam pencarian hari ini. Sekitar pukul 07.55, kapal ini menemukan laki-laki dengan kartu identitas berupa KTP dengan nama Kevin Alexander Sucipto dengan nomor KTP 3575040101940009. Pria itu juga diketahui membeli tiket pada 4 Mei 2014, dan tanggal lahir 1 Januari 1994.

Dua jenazah sudah dipindahkan ke Pangkalan Bun, yang kemudian diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur. Meski begitu, jenazah yang ditemukan masih harus melalui proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification Mabes Polri

Rencananya, di Surabaya, akan dilakukan proses identifikasi oleh 25 dokter forensik dari tim Disaster Victim Identification Mabes Polri. Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data antemortem (data jenazah sebelum meninggal) dan data postmortem (data jenazah setelah meninggal).

http://nasional.kompas.com/read/2014/12/31/17324721/Dari.Tujuh.Jenazah.Ditemukan.Nametag.Pramugari.dan.KTP.Penumpang.AirAsia?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
* www.ayojambi.com/

Jenazah Ditayangkan, Tiga Orang Pingsan

SURABAYA—Kabar ditemukannya pesawat AirAsia QZ8501 menjadikan suasana di posko informasi ramai. Ada yang merasa lega, tapi banyak juga yang shock mendengar kabar tersebut. Tim kesehatan pun langsung bersiaga di lokasi.
Kabar ditemukannya pesawat yang mengangkut 155 penumpang itu diketahui keluarga korban dari televisi di posko informasi. Pandangan mereka tertuju kepada televisi yang menempel di dinding ruangan tersebut.

Tampak salah satu stasiun tv menampilkan gambar tim mengevakuasi jenazah di tengah lautan. Spontan keluarga korban menangis ketika mendengar informasi itu. Sedikitnya tiga orang pingsan.

Mereka langsung dievakuasi ke ruangan berbeda. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tampak ikut membopong salah seorang keluarga korban, yakni keluarga Andre yang masih berusia 13 tahun.

Penemuan pesawat memang membuat mereka lega. Paling tidak, ada kepastian lokasi pesawat tersebut. Namun, rasa sedih tetap tidak bisa ditinggalkan. Apalagi, potensi selamat sangat kecil.

”Kami di sini mencoba membesarkan hati mereka. Karena itu, tim dari posko langsung disiagakan di sini,” ucap Risma, sapaan Tri Rismaharini.

Selain tiga orang yang pingsan, ada beberapa keluarga korban yang shock. Mereka juga dibawa ke ruang posko Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jatim. Bambang, keluarga korban Bhina Aly Wicaksana, mengatakan bahwa kabar ditemukannya pesawat membuatnya terkejut. Apalagi, ada jenazah yang sudah ditemukan. ”Kami jelas bersedih,” ujarnya.

Bambang menceritakan, sang keponakan sudah lama mengidamkan perjalanan tersebut. Dia terlihat bersemangat sehari sebelum berangkat.

Bahkan, Minggu dini hari dia sudah berangkat ke Bandara Internasional Juanda. ”Tidak menyangka ada musibah seperti ini,” ungkapnya.

Kini Bambang dan keluarga korban lainnya menunggu kepastian evakuasi di Pangkalan Bun. Sebenarnya, ada keinginan untuk melihat langsung proses evakuasi tersebut. Namun, pihak keluarga masih menunggu informasi dari maskapai yang berencana menyiapkan armada untuk ke sana.

Sementara itu, sedikitnya 15 keluarga korban telah menyerahkan data pribadi korban kepada DVI. Data tersebut berupa nama, alamat, serta foto pribadi korban.

Kepala DVI Polda Jatim Kombespol Budiono menyiagakan 24 ambulans untuk melakukan evakuasi. Armada tersebut bersiaga di Juanda mulai tadi malam. ”Kami masih menunggu informasi dari Jakarta,” ucapnya.

Kepala Basarnas Jatim Agus Hernanto menjelaskan, proses evakuasi berlangsung dari titik lokasi ke Pangkalan Bun, lalu ke Surabaya.  ”Sesampai di Surabaya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara,” ujarnya. (riq/nir/sep/c9/kim)

http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=278501
* www.ayojambi.com/

Tony Fernandes: Kami Bertanggung Jawab Penuh atas Jatuhnya AirAsia QZ8501

SURABAYA, KOMPAS.com — CEO Air Asia Tony Fernandes menegaskan akan bertanggung jawab penuh atas musibah jatuhnya pesawat QZ8501. Dia mengaku akan berada di Surabaya dalam beberapa hari ke depan untuk mendampingi proses penanganan jenazah dan mendampingi keluarga korban.
Keberadaannya di Surabaya, kata Tony, adalah bentuk tanggung jawab atas musibah jatuhnya pesawat QZ8501.

"Kami akan penuhi semua kebutuhan keluarga korban dan semua proses penanganan jenazah korban. Kami tidak akan lari dari kewajiban itu," ujarnya, Selasa (30/12/2014) malam, seusai mendampingi Presiden Jokowi di Crisis Center Bandara Juanda, Surabaya.

Tony juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah tersebut. Namun, dia belum berani mengungkap apa penyebab jatuhnya pesawat buatan 2008 itu karena kotak hitam masih belum ditemukan. (Baca: CEO AirAsia Enggan Berspekulasi Mengenai Penyebab Jatuhnya Pesawat)

Dia juga tidak berani berspekulasi soal penyebab jatuhnya pesawat. Saat ini, AirAsia hanya tahu informasi mengenai kondisi cuaca saat jatuhnya pesawat yang cukup buruk bagi penerbangan.

"Saat ini biar fokus kepada pencarian korban, jangan dulu berbicara penyebab kecelakaan," ucapnya. (Baca: CEO AirAsia Tony Fernandes: Mari Fokus ke Evakuasi Korban)

Menurut informasi yang diterimanya, pesawat QZ8501 jatuh dan tubuh pesawat hancur. Dia yakin keberadaan kotak hitam tidak jauh dari lokasi ditemukannya pesawat, yakni di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

http://nasional.kompas.com/read/2014/12/30/20511501/Tony.Fernandes.Kami.Bertanggung.Jawab.Penuh.atas.Jatuhnya.AirAsia.QZ8501
* www.ayojambi.com/