Satu Kata Untuk Video Yang Indah Ini
Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:
Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/
Showing posts with label Anjing. Show all posts
Showing posts with label Anjing. Show all posts
03 August 2017
29 July 2017
Manusia Kejam Yang Berbuat Begini!!!
Anjing ini telah dimasukan ke ransel dan dibuang ke sungai agar anjing itu mati ... Syukurlah, ada orang yang baik hati datang menolongnya...
Semestinya yang punya anjing tidak membuang anjing itu dengan cara yang kejam dan sadis, apa salahnya bagi kepada tetangga!!!
Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:
Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/
Semestinya yang punya anjing tidak membuang anjing itu dengan cara yang kejam dan sadis, apa salahnya bagi kepada tetangga!!!
Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:
Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/
13 July 2017
Anjing dan Harimau, Mereka Beda tapi Bersahabat Mesra
Dalam berteman kita pasti tidak mengenal usia, ras, etnis ataupun agama. Keanekaragaman tersebut nantinya akan membuat kalian saling mengikat satu sama lain dalam sebuah persahabatan.
Hal tersebut ternyata tak hanya dialami oleh orang-orang. Para hewan seperti Harimau dan Anjing ini pun menjadi contoh yang nyata. Dilansir di media sosial facebook, Harimau & Anjing ini memiliki perbedaan yang jelas. Namun, mereka berhasil membuktikan dapat bersama-sama satu sama lain bisa berteman dengan baik.
Selamat Datang di Saluran Multi Media Visual, Yang Mana Merupakan Salah Satu Media Online Berita. Meliputi Berita Terkini, Berita Heboh, Berita Unik, Berita Aneh, Berita Terbaru, Seputar Kejadian Aneh Tapi Nyata, Kisah Nyata, Kisah Kreatif, Video Aneh Tapi Nyata, Misteri Dunia, Fenomena Alam Terbaru, Dan Lain-lain. Semua Berita Ini disajikan secara kreatif Yang Bersifat Menghibur, Selamat Menyaksikan..!!!
Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru : https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
Link Video Blogspot : https://multi-video.blogspot.co.id/
Hal tersebut ternyata tak hanya dialami oleh orang-orang. Para hewan seperti Harimau dan Anjing ini pun menjadi contoh yang nyata. Dilansir di media sosial facebook, Harimau & Anjing ini memiliki perbedaan yang jelas. Namun, mereka berhasil membuktikan dapat bersama-sama satu sama lain bisa berteman dengan baik.
Selamat Datang di Saluran Multi Media Visual, Yang Mana Merupakan Salah Satu Media Online Berita. Meliputi Berita Terkini, Berita Heboh, Berita Unik, Berita Aneh, Berita Terbaru, Seputar Kejadian Aneh Tapi Nyata, Kisah Nyata, Kisah Kreatif, Video Aneh Tapi Nyata, Misteri Dunia, Fenomena Alam Terbaru, Dan Lain-lain. Semua Berita Ini disajikan secara kreatif Yang Bersifat Menghibur, Selamat Menyaksikan..!!!
Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru : https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
Link Video Blogspot : https://multi-video.blogspot.co.id/
11 July 2017
Dengar Suara Air, Anjing Ini Tiba-Tiba Pingin Renang!
Siapa bilang semua anjing takut air? Nyatanya beberapa di anatra mereka malah jago berenang dan suka main air. Anjing satu ini pun tak terkecuali.
Hanya dengan mendengar suara orang terjun ke air, anjing ini dengan cepat memasang gaya ingin melonpat ke kolam untuk berenang. Lucu banget!. Mungkin anjing ini tidak mau kalah sama manusia yang tengah berenang di kolam dan ia pun pasang ancang terus terjun ke kolam berenang.
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Hanya dengan mendengar suara orang terjun ke air, anjing ini dengan cepat memasang gaya ingin melonpat ke kolam untuk berenang. Lucu banget!. Mungkin anjing ini tidak mau kalah sama manusia yang tengah berenang di kolam dan ia pun pasang ancang terus terjun ke kolam berenang.
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Kerukunan Antar Hewan Sangat Indah!
Uniknya, persahabatan atau pertemanan yang aneh ini dapat saja terjadi antar sesama hewan. Mari kita memperlakukan semua hewan dengan hormat.
Lihat tayangan video ini, seekor Anjing begitu akrab dan bermain bersama seekor Angsa. Kita, manusia, harus belajar banyak hal dari hewan. Kita jangan hanya tahu cara menyebarkan kebencian, bukannya cinta kasih sesama insan Tuhan..... Meskipun terlambat, bahkan kita bisa mulai sekarang.!!!
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Sumber Video: Best Video You Will Ever See
Lihat tayangan video ini, seekor Anjing begitu akrab dan bermain bersama seekor Angsa. Kita, manusia, harus belajar banyak hal dari hewan. Kita jangan hanya tahu cara menyebarkan kebencian, bukannya cinta kasih sesama insan Tuhan..... Meskipun terlambat, bahkan kita bisa mulai sekarang.!!!
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Sumber Video: Best Video You Will Ever See
08 July 2017
Lucu Banget! Walaupun Mengantuk Monyet Berjuang Untuk Tetap Melek
Rasanya tidak percaya jika tidak melihat sendiri, seekor monyet menjaga anjing yang tengah tertidur dengan pulas, walaupun monyet ini sudah ngantuk berat tetap berjuang untuk tetap melek.
Tidur merupakan satu-satunya obat mujarab dari ngantuk. Nggak ada lagi obat yang paling manjur untuk mengatasi kantuk yang melanda. Semak videonya….
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Sumber Video: The Epoch Times
Tidur merupakan satu-satunya obat mujarab dari ngantuk. Nggak ada lagi obat yang paling manjur untuk mengatasi kantuk yang melanda. Semak videonya….
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Sumber Video: The Epoch Times
07 July 2017
Video : Anjing vs Ayam, Si Anjing Malah Lari Ketakukan
Wajarnya, anjing lebih kuat dibandingkan dengan ayam. Namun hal itu berbeda dengan ayam aduan satu ini, dia terbukti mampu membuat anjing lari terbirit-birit.
Rekaman video ini menunjukkan ayam aduan itu sama sekali tak gentar melawan anjing yang terus mengonggong mencoba menakut-nakuti. Si ayam jago malah dengan sigap melawan sesekali menyerang, hasilnya? anjing lari ketakutan.
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Rekaman video ini menunjukkan ayam aduan itu sama sekali tak gentar melawan anjing yang terus mengonggong mencoba menakut-nakuti. Si ayam jago malah dengan sigap melawan sesekali menyerang, hasilnya? anjing lari ketakutan.
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
*terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
06 July 2017
Aksi 2 Ekor Anjing Bermain Surfing di Pantai
Belajar surfing bukan hal yang mudah. Beruntung jika Anda memiliki seorang guru berpengalaman yang membimbing melalui pilihan peralatan dan memberikan beberapa tips sehingga Anda tidak terlihat kikuk dan takut.
Karena biasanya pemula akan mengalami ketakutan harus berselancar dengan kondisi cuaca, dan hantaman gelombang. Belum lagi, Anda akan tertelan air laut yang asin.
Tapi tidak demikian, untuk binatang peliharaan anjing yang dapat menaklukkan gelombang yang lebih baik daripada manusia.
https://youtu.be/dn5DWglR2ow
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw *terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Sumber Video: https://youtu.be/8kRUovMHhGw
Karena biasanya pemula akan mengalami ketakutan harus berselancar dengan kondisi cuaca, dan hantaman gelombang. Belum lagi, Anda akan tertelan air laut yang asin.
Tapi tidak demikian, untuk binatang peliharaan anjing yang dapat menaklukkan gelombang yang lebih baik daripada manusia.
https://youtu.be/dn5DWglR2ow
Hai Teman-Teman: Jangan Lupa Klik Subscribe / Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw *terima kasih
Link Video Blogspot :
https://multi-video.blogspot.co.id/
Sumber Video: https://youtu.be/8kRUovMHhGw
12 October 2016
Anjing Ini Selalu Membawa Kantong Plastik Setiap Hari, Isinya Bikin Kaget
"Seseorang yang tidak pernah memelihari anjing telah melewatkan bagian indah dari hidupnya."
Pepatah itu memang benar jika Anda tidak pernah memiliki anjing dalam hidup Anda.
Maka Anda telah melewatkan sesuatu yang indah dan tidak akan pernah tahu seperti apa cinta tanpa syarat.
Cinta seekor Anjing adalah tanpa syarat dan tidak ada yang bisa mencintai seperti dia.
Pepatah itu memang benar jika Anda tidak pernah memiliki anjing dalam hidup Anda.
Maka Anda telah melewatkan sesuatu yang indah dan tidak akan pernah tahu seperti apa cinta tanpa syarat.
Cinta seekor Anjing adalah tanpa syarat dan tidak ada yang bisa mencintai seperti dia.
Dilansir laman WittyFeed, hal itu juga tercermin seperti kisah seekor anjing berikut ini.
Di mana cerita tentang anjing yang membuktikan bahwa cinta anjing begitu murni dan tanpa syarat.
Seekor anjing betina bernama Lilica yang tinggal di sebuah tempat barang rongsokan di Brasil dengan hewan lain seperti kucing dan ayam.
Setiap pagi anjing tersebut selalu membawa kantong plastik dan isinya mengejutkan.
Dia membawa banyak makanan dalam kantong tersebut.
Pemilik anjing tersebut heran, darimana ia mendapatkan makanan sebanyak itu untuk dibagikan sesama hewan di kampungnya.
Akhirnya saat pagi pemiliknya mencari tahu.
Ternyata Lilica selalu melakukan perjalanan sejauh satu mil untuk bertemu seseorang yang istimewa.
Dan dari sana ia membawa hadiah untuk semua teman-temannya.
Setiap pagi Lilica selalu menghilang dan pemiliknya tidak menyadari keberadaannya.
Tapi, suatu pagi pemiliknya sadar bahwa anjing kesayangannya itu selalu pergi.
Kemudian ia mengikuti dan menemukan bahwa Lilica berjalan lebih dari satu mil di sepanjang jalan raya untuk bertemu seseorang.
Di sana ia bertemu dengan Profesor Lucia Helena De Souza.
Keduanya bertemu setiap malam pada pukul 9.
Profesor Lucia sangat menyukai Lilica dan dia selalu memberinya beberapa makanan sehari-hari.
Tapi Lilica tidak pernah memakannya sampai habis.
Makanan sisa tersebut disimpannya di dalam plastik dan membawanya kembali ke tempat barang rongsokan.
Melihat ini Profesor mulai memasak lebih banyak makanan untuk Lilica sehingga ia bisa memberikan lebih banyak.
Apa yang mengejutkan adalah bahwa makanan tidak hanya anak anjing tapi itu untuk semua hewan di sekitar tempat barang rongsokan.
Keluarga Lilica mencakup dua anjing, keluarga ayam dan kucing juga.
Semua binatang tahu bahwa mereka tidak akan tidur dengan perut kosong.
Untuk itu Lilica akan membawa makanan untuk semua orang.
Setelah kejadian itu, Lucia akhirnya selalu memberikan banyak makanan untul Lilica.
"Lilica adalah anjing yang baik hati!" ujar Lucia.
Hal ini membuktikan bahwa hewan tidak hanya baik hati.
Tapi mereka juga tahu apa itu cinta sejati.
Mereka mencintai lebih dari mereka mencintai diri mereka sendiri.
Setelah membaca ini Anda akan percaya pada fakta bahwa hewan tahu persaudaraan lebih baik daripada manusia.
http://jambi.tribunnews.com/2016/10/11/galeri-foto-anjing-ini-selalu-membawa-kantong-plastik-setiap-hari-isinya-bikin-kaget
acz
Di mana cerita tentang anjing yang membuktikan bahwa cinta anjing begitu murni dan tanpa syarat.
Seekor anjing betina bernama Lilica yang tinggal di sebuah tempat barang rongsokan di Brasil dengan hewan lain seperti kucing dan ayam.
Setiap pagi anjing tersebut selalu membawa kantong plastik dan isinya mengejutkan.
Dia membawa banyak makanan dalam kantong tersebut.
Pemilik anjing tersebut heran, darimana ia mendapatkan makanan sebanyak itu untuk dibagikan sesama hewan di kampungnya.
Akhirnya saat pagi pemiliknya mencari tahu.
Ternyata Lilica selalu melakukan perjalanan sejauh satu mil untuk bertemu seseorang yang istimewa.
Dan dari sana ia membawa hadiah untuk semua teman-temannya.
Setiap pagi Lilica selalu menghilang dan pemiliknya tidak menyadari keberadaannya.
Tapi, suatu pagi pemiliknya sadar bahwa anjing kesayangannya itu selalu pergi.
Kemudian ia mengikuti dan menemukan bahwa Lilica berjalan lebih dari satu mil di sepanjang jalan raya untuk bertemu seseorang.
Di sana ia bertemu dengan Profesor Lucia Helena De Souza.
Keduanya bertemu setiap malam pada pukul 9.
Profesor Lucia sangat menyukai Lilica dan dia selalu memberinya beberapa makanan sehari-hari.
Tapi Lilica tidak pernah memakannya sampai habis.
Makanan sisa tersebut disimpannya di dalam plastik dan membawanya kembali ke tempat barang rongsokan.
Melihat ini Profesor mulai memasak lebih banyak makanan untuk Lilica sehingga ia bisa memberikan lebih banyak.
Apa yang mengejutkan adalah bahwa makanan tidak hanya anak anjing tapi itu untuk semua hewan di sekitar tempat barang rongsokan.
Keluarga Lilica mencakup dua anjing, keluarga ayam dan kucing juga.
Semua binatang tahu bahwa mereka tidak akan tidur dengan perut kosong.
Untuk itu Lilica akan membawa makanan untuk semua orang.
Setelah kejadian itu, Lucia akhirnya selalu memberikan banyak makanan untul Lilica.
"Lilica adalah anjing yang baik hati!" ujar Lucia.
Hal ini membuktikan bahwa hewan tidak hanya baik hati.
Tapi mereka juga tahu apa itu cinta sejati.
Mereka mencintai lebih dari mereka mencintai diri mereka sendiri.
Setelah membaca ini Anda akan percaya pada fakta bahwa hewan tahu persaudaraan lebih baik daripada manusia.
http://jambi.tribunnews.com/2016/10/11/galeri-foto-anjing-ini-selalu-membawa-kantong-plastik-setiap-hari-isinya-bikin-kaget
acz
05 September 2015
Yang Selamatkan 100 Ekor Anjing dari Festival Makan Daging Anjing
Berita Internasional: Yang berhasil menyelamatkan 100 ekor anjing dari Festival Daging Anjing. Festival kontroversial di Cina itu kian menarik protes Internasional.
Ya, Yang rela merogoh lebih dari 7.000 Yuan atau setara Rp14 juta dari koceknya sendiri untuk menyelamatkan 100 ekor anjing yang hendak disembelih dalam sebuah festival daging anjing, Yulin.
Di Kota Yulin, Provinsi Guangxi, memng ada festival tahunan musim panas yang dimeriahkan dengan pesta makan daging anjing dan kucing. Festival semacam ini memicu protes dari para aktivis pecinta binatang dunia hingga di Indonesia.
Yang, (65), sang perempuan pecinta binatang, dikabarkan mantap akan memelihara ratusan anjing itu di rumahnya di Tianjing, yang berjarak 2.000 kilometer jauhnya dari Yulin. Ia tidak peduli meski semua anjing tersebut tetap akan menjadi incaran para pencuri.
Banyak foto yang diunggah ke internet memperlihatkan Yang sedang berjalan-jalan di pasar, sementara anjing-anjing yang ia beli berada di dalam kandang siap untuk diselamatkan.
Pemerintah tak berdaya
Sudah bukan rahasia lagi bila setiap tahunnya aktivis penyayang binatang mendatangi Yulin untuk berdemonstrasi. Yang pun bukan jadi orang pertama yang membeli anjing-anjing itu. Sejak dahulu para aktivis juga rela menghabiskan uang mereka demi menyelamatkan hewan berkaki empat itu dari panci masak.
Warga setempat mengatakan, anjing-anjing dan kucing tersebut disembelih dan dimasak dengan cara yang manusiawi dan dibakar dalam keadaan setengah sadar untuk festival. Kemudian, dagingnya disajikan dengan buah leci.
Perlu diperhatikan, memakan daging anjing sejatinya bukanlah kebiasaan di sebagian besar daerah Cina atau Tiongkok. Malahan, sudah ada lebih dari 30 juta rumah tangga yang menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan.
Pemerintah sudah mencoba bersikap bijak namun lebih terlihat tak berdaya. Alih-alih melarang warganya memakan anjing, mereka hanya mendesak para penjual daging untuk mematuhi standar kelayakan daging yang mereka jual.
http://awanjakarta.com/berita-terkini/internasional/yang-selamatkan-100-ekor-anjing-dari-festival-makan-daging-anjing/
* www.ayojambi.com/
Di Kota Yulin, Provinsi Guangxi, memng ada festival tahunan musim panas yang dimeriahkan dengan pesta makan daging anjing dan kucing. Festival semacam ini memicu protes dari para aktivis pecinta binatang dunia hingga di Indonesia.
Yang, (65), sang perempuan pecinta binatang, dikabarkan mantap akan memelihara ratusan anjing itu di rumahnya di Tianjing, yang berjarak 2.000 kilometer jauhnya dari Yulin. Ia tidak peduli meski semua anjing tersebut tetap akan menjadi incaran para pencuri.
Banyak foto yang diunggah ke internet memperlihatkan Yang sedang berjalan-jalan di pasar, sementara anjing-anjing yang ia beli berada di dalam kandang siap untuk diselamatkan.
Pemerintah tak berdaya
Sudah bukan rahasia lagi bila setiap tahunnya aktivis penyayang binatang mendatangi Yulin untuk berdemonstrasi. Yang pun bukan jadi orang pertama yang membeli anjing-anjing itu. Sejak dahulu para aktivis juga rela menghabiskan uang mereka demi menyelamatkan hewan berkaki empat itu dari panci masak.
Warga setempat mengatakan, anjing-anjing dan kucing tersebut disembelih dan dimasak dengan cara yang manusiawi dan dibakar dalam keadaan setengah sadar untuk festival. Kemudian, dagingnya disajikan dengan buah leci.
Perlu diperhatikan, memakan daging anjing sejatinya bukanlah kebiasaan di sebagian besar daerah Cina atau Tiongkok. Malahan, sudah ada lebih dari 30 juta rumah tangga yang menjadikan anjing sebagai hewan peliharaan.
Pemerintah sudah mencoba bersikap bijak namun lebih terlihat tak berdaya. Alih-alih melarang warganya memakan anjing, mereka hanya mendesak para penjual daging untuk mematuhi standar kelayakan daging yang mereka jual.
http://awanjakarta.com/berita-terkini/internasional/yang-selamatkan-100-ekor-anjing-dari-festival-makan-daging-anjing/
* www.ayojambi.com/
Tradisi Pembantaian Anjing di China Sudah Sejak 500 Tahun Lalu
Beijing - Setiap tahun 10 ribu anjing akan disembelih dan dimakan untuk Perayaan Festival daging anjing di Kota Yulin, China. Festival yang diduga menyiksa anjing ini pun mendapat kecaman dari berbagai kalangan terutama pecinta hewan.
Meski mendapat kecaman, Festival ini telah berlangsung sekitar 400 atau 500 tahun di China. Karena warga sekitar meyakini dengan memakan anjing dapat menangkal panas saat datanganya musim panas menurut kantor berita BBC.
Untuk menyelamatkan anjing-anjing dari penyiksaan di festival tersebut, banyak pecinta hewan yang rela merogoh koceh dengan membeli beberapa anjing. Hal itu pun juga yang dilakukan Yang Xiaoyun, pensiunan guru SD yang membeli 100 anjing dari Festival Yulin seharga $1.000 atau sekitar Rp 14 juta pada Sabtu (20/6/2015).
Adapun, Kementerian Kesehatan China mengatakan Kota Yulin merupakan salah satu kota yang rawan kasus rabies pada manusia. Meski memakan daging anjing tidak menyebabkan rabies, namun penanganan dan pembantaian sejumlah besar anjing yang tidak divaksinasi berisiko tinggi infeksi rabies.
Anjing-anjing yang dimakan pada Festival Yulin, merupakan anjing yang dibawa sejauh 1.000 mil dari Kota Yulin. Saat menempuh perjalanan, anjing diletakkan dalam kandang kawat dan tidak diberi makan serta air selama berhari-hari. Sehingga anjing tiba di Yulin dengan kondisi yang kekurangan gizi dan dehidrasi.
Atas perilaku penyiksaan tersebut, para aktivis pecinta hewan mengecam aksi Festival Yulin. Mereka mengkampanyekan larangan festival dan mendapat dukungan sebanyak 3,8 juta orang sejauh ini. Kampanye juga mendapatkan dukungan cukup besar dari selebriti dalam dan luar negeri.
http://news.detik.com/internasional/2949431/tradisi-pembantaian-anjing-di-china-sudah-sejak-500-tahun-lalu
Untuk menyelamatkan anjing-anjing dari penyiksaan di festival tersebut, banyak pecinta hewan yang rela merogoh koceh dengan membeli beberapa anjing. Hal itu pun juga yang dilakukan Yang Xiaoyun, pensiunan guru SD yang membeli 100 anjing dari Festival Yulin seharga $1.000 atau sekitar Rp 14 juta pada Sabtu (20/6/2015).
Adapun, Kementerian Kesehatan China mengatakan Kota Yulin merupakan salah satu kota yang rawan kasus rabies pada manusia. Meski memakan daging anjing tidak menyebabkan rabies, namun penanganan dan pembantaian sejumlah besar anjing yang tidak divaksinasi berisiko tinggi infeksi rabies.
Anjing-anjing yang dimakan pada Festival Yulin, merupakan anjing yang dibawa sejauh 1.000 mil dari Kota Yulin. Saat menempuh perjalanan, anjing diletakkan dalam kandang kawat dan tidak diberi makan serta air selama berhari-hari. Sehingga anjing tiba di Yulin dengan kondisi yang kekurangan gizi dan dehidrasi.
Atas perilaku penyiksaan tersebut, para aktivis pecinta hewan mengecam aksi Festival Yulin. Mereka mengkampanyekan larangan festival dan mendapat dukungan sebanyak 3,8 juta orang sejauh ini. Kampanye juga mendapatkan dukungan cukup besar dari selebriti dalam dan luar negeri.
http://news.detik.com/internasional/2949431/tradisi-pembantaian-anjing-di-china-sudah-sejak-500-tahun-lalu
* www.ayojambi.com/
Perdagangan dan Konsumsi Daging Anjing Ancam Indonesia Gagal Bebas Rabies 2020
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Animal Friends Jogja (AFJ) meluncurkan laporan investigasi mereka pada Maret 2015, berjudul “Pedagangan Anjing Untuk Konsumsi di Indonesia dan Resiko Penyebaran Rabies.” Laporan berjumlah 23 halaman menyebutkan perdagangan daging anjing untuk konsumsi bukan hal wajar, karena ketentuan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office Internationale des Epizooties / OIE) dan Codex Alimentarius Commission (CAC), anjing tidak termasuk hewan potong untuk dikonsumsi manusia. Anjing sebagai makhluk sosial, hewan kesayangan atau pendamping manusia, apabila dikonsumsi manusia, menurut OIE dan CAC dianggap melanggar prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare).
“Jika anjing tidak terdaftar sebagai ‘hewan potong untuk dikonsumsi manusia’, sudah jelas bahwa tempat-tempat penjagalan anjing beroperasi secara Ilegal,” kata Anggelina Pane kepada Mongabay, saat aksi ”Global Day of Action: International March to End Dog & Cat Meat Trade” di Nol Kilometer, Yogyakarta, Sabtu (04/04/2015).
Laporan itu menyebutkan dalam lima tahun terakhir, tiap hari mereka mendapatkan laporan dari masyarakat tentang pencurian anjing oleh orang bermotor, pengangkutan dan pembantaian anjing secara keji, warga yang tinggal dekat pejagalan tidak nyaman mendengar suara lolongan anjing, dan meningkatnya jumlah lapo/warung makan dengan menu daging anjing.
Dari laporan itu, masyarakat meminta JAAN dan AFJ untuk membantu menghentikan praktik-praktik kekejaman tersebut. Penyelidikan AFJ dan JAAN mendapati seluruh proses dari cara anjing-anjing itu dicuri, diangkut, disekap, dibantai dan tidak adanya standar higiene.
Tahun 2008, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti perdagangan anjing untuk konsumsi manusia berkontribusi terhadap penyebaran rabies di Indonesia terutama di Bali karena perdagangan tersebut mendorong anjing diangkut antar pulau. Hal ini juga dikaitkan dengan berjangkitnya rabies di Tiongkok dan Vietnam.
“Di Yogyakarta saja diperkirakan 360 ekor anjing dibunuh tiap minggunya. Kemudian kita harus mempertimbangkan bahwa Yogyakarta bukanlah daerah utama untuk perdagangan daging anjing,” kata Ina.
Di Manado dan Sumatera, di mana daging anjing dianggap ‘wajar’ untuk disajikan, mereka memperkirakan ada 1800 ekor anjing per minggu dikalikan lima, menjadi 3600 ekor anjing dikorbankan. Sedangkan di Jakarta, paling sedikit 2x jumlahnya dibanding Yogyakarta, yang berarti 720 ekor per minggu. Sehingga total ada ada sekitar 4680 anjing per minggu, 18.720 per bulan dan 224.640 per tahun dikorbankan hanya dari di 4 daerah di Indonesia.
Risiko Penyebaran Rabies lewat Daging Anjing
Mengkonsumsi daging anjing memperbesar terkena rabies. Di seluruh Asia, anjing untuk dikonsumsi biasanya diperoleh dari jalanan maupun lingkungan perumahan, yaitu anjing peliharaan yang dicuri atau terlantar dan tak bertuan, atau dipasok dari peternakan anjing. Di sebagian besar negara di Asia termasuk Indonesia, rabies bersifat endemik di kalangan populasi anjing dan anjing yang dikumpulkan dari jalanan yang tidak diketahui penyakit dan status vaksinasinya.
“Riset menunjukkan bahwa memasok, menernakkan, mengangkut, memotong, dan mengonsumsi anjing-anjing dalam skala besar memungkinkan pemencaran yang cepat dan luasnya kisaran rabies dan penyakit-penyakit lainnya, seperti kolera dan trikinelosis,” kata Ina.
Selama proses penjagalan, rabies dapat ditularkan ke manusia melalui beberapa cara, seperti cakaran dan gigitan, kontaminasi sayatan atau lecet-lecet di kulit, dan sentuhan mata dan bibir penjagal anjing sendiri yang terpercik cairan anjing.
Diketahui pada 2007, Departemen Kesehatan Hewan tingkat Distrik melaporkan 70 persen kematian wabah rabies di Ba Vi, Vietnam, karena gigitan anjing, dan 30% akibat terpapar pada waktu penjagalan.
Dalam laporan dijelaskan manajemen dan higienis yang buruk dari peternakan anjing skala besar di Korea Selatan dan di Tiongkok, mengkondisikan anjing rentan terinfeksi mikroba. Perkelahian anjing dalam peternakan itu juga meningkatkan penularan penyakit.
Hasil Invetigasi di Tiga Wilayah
Tim melakukan investigasi pada 12-23 restoran di Jakarta untuk mengetahui asal dan bagaimana anjing yang dijagal, jalur distribusi daging anjing, situasi keseluruhan di rumah jagal anjing. Karena semakin sulit mendapatkan anjing untuk dijagal, restoran itu lebih banyak mendapatkan suplai daging anjing dari penyuplai yang sama yaitu yang berlokasi di Jl. Letjen. Sutoyo, Gg. Bersama, RT.008/RW 08 Cililitan, Mayasari, Jakarta Timur dan dari Pasar Senen.
Dalam laporan disebutkan pasokan daging anjing berasal dari luar Jakarta seperti Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Bahkan kadang mendapatkan 40 anjing dari Bali.
Di Yogyakarta, lebih dari 50 warung penjaja menu daging anjing yang tersebar di wilayah Bantul hingga Sleman. Daging anjing dari penyuplai berasal dari Jawa Barat dan sekitar Yogyakarta.
“Investigasi mendalam kami lakukan ke penyuplai anjing hidup dan daging anjing terbesar di Yogyakarta dengan mengikuti perjalanan dari Yogyakarta ke Jawa Barat dan kembali ke Yogyakarta,” kata Ina.
Dalam laporan tersebut JAAN dan AFJ merekomendasikan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk memberlakukan pelarangan perdagangan, penjagalan dan transportasi anjing untuk konsumsi di seluruh Indonesia. Masyarakat juga perlu diedukasi tentang risiko kesehatan dan penyebaran rabies dari perdagangan dan konsumsi daging anjing.
“Menegakkan hukum terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di praktik perdagangan anjing untuk dikonsumsi dan Menyusun rencana efektif untuk memberantas rabies dan menciptakan Indonesia Bebas Rabies di tahun 2020 sesuai komitmen Kementerian Kesehatan Indonesia yang disampaikan pada ajang International One Health Congress dalam laporan mengenai Zoonosis di Indonesia,” tambah Ina.
Pemerintah perlu mengedukasi tentang ketidakefektifan metode pemusnahan masal untuk memberantas rabies, menggalakan program vaksinasi rabies yang berkelanjutan sebagai satu-satunya metode pemberantasan rabies yang efektif dan pada akhirnya akan dapat meniadakan rabies di Indonesia.
Aksi Serentak di Beberapa Kota
JAAN dan AFJ menggelar aksi nasional menghentikan perdagangan daging anjing di seluruh Indonesia sebagai bagian dari “Global Day of Action: International March to End Dog & Cat Meat Trade” pada Sabtu (04/04/2015). Aksi di Yogyakarta diiringi aksi teatrikal dan penyerahan berkas laporan investigasi perdagangan daging anjing di Indonesia & DVD kampanye terbaru dari AFJ dan JAAN kepada Pemprov dan Dinas Peternakan DIY.
Aksi simpatik didukung Jogja Domestic Cat Lovers (JDCL), Animal Lovers Indonesia, Klub Siberian Husky Indonesia, seniman pertunjukan dari Kebelet Teater, Fajar Merah (musisi dan putra dari Wiji Thukul) dan K9 Polda DIY, serta para penggemar band Shaggydog yang sejak tahun 2013 telah aktif bersuara sebagai duta kampanye “Anjing Bukan Makanan”.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DI Yogyakarta, Suparno kepada Mongabay mengatakan Yogyakarta sudah bebas rabies sejak tahun 1997 hingga saat ini. Mereka mendukung aksi tersebut sebagai edukasi kepada masyarakat tentang konsumsi daging anjing berpotensi terkena penyakit rabies. Mereka juga mengkaji laporan AFJ sebagai bahan penyiapan peraturan daerah. “Kita terus mengkampanyekan bahwa anjing bukan untuk di konsumsi,” kata Suparno.
Ia menambahkan, pemprov punya pos lalu lintas pengendalian hewan untuk memantau distribusi anjing ke Yogyakarta. Secara aturan pemerintah bahwa hewan yang masuk ke suatu daerah harus ada ijin dari pemerintah yang mengirim maupun daerah yang dituju. “Karena masuknya lewat jalur tikus atau ilegal, sehingga ini menjadi kesulitan kami dalam penegakan hukumnya,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah Yogyakarta belum bisa melarang perdagangan makanan anjing yang ada saat ini dan tidak bisa melakukan penyitaaan karena belum ada aturan. Mereka hanya melakukan penyampaian informasi adanya dampak penyakit rabies dan lainnya lewat konsumsi anjing.
http://www.mongabay.co.id/2015/04/12/perdagangan-dan-konsumsi-daging-anjing-ancam-indonesia-gagal-bebas-rabies-2020/
Laporan itu menyebutkan dalam lima tahun terakhir, tiap hari mereka mendapatkan laporan dari masyarakat tentang pencurian anjing oleh orang bermotor, pengangkutan dan pembantaian anjing secara keji, warga yang tinggal dekat pejagalan tidak nyaman mendengar suara lolongan anjing, dan meningkatnya jumlah lapo/warung makan dengan menu daging anjing.

Tahun 2008, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti perdagangan anjing untuk konsumsi manusia berkontribusi terhadap penyebaran rabies di Indonesia terutama di Bali karena perdagangan tersebut mendorong anjing diangkut antar pulau. Hal ini juga dikaitkan dengan berjangkitnya rabies di Tiongkok dan Vietnam.
“Di Yogyakarta saja diperkirakan 360 ekor anjing dibunuh tiap minggunya. Kemudian kita harus mempertimbangkan bahwa Yogyakarta bukanlah daerah utama untuk perdagangan daging anjing,” kata Ina.
Di Manado dan Sumatera, di mana daging anjing dianggap ‘wajar’ untuk disajikan, mereka memperkirakan ada 1800 ekor anjing per minggu dikalikan lima, menjadi 3600 ekor anjing dikorbankan. Sedangkan di Jakarta, paling sedikit 2x jumlahnya dibanding Yogyakarta, yang berarti 720 ekor per minggu. Sehingga total ada ada sekitar 4680 anjing per minggu, 18.720 per bulan dan 224.640 per tahun dikorbankan hanya dari di 4 daerah di Indonesia.
Risiko Penyebaran Rabies lewat Daging Anjing
Mengkonsumsi daging anjing memperbesar terkena rabies. Di seluruh Asia, anjing untuk dikonsumsi biasanya diperoleh dari jalanan maupun lingkungan perumahan, yaitu anjing peliharaan yang dicuri atau terlantar dan tak bertuan, atau dipasok dari peternakan anjing. Di sebagian besar negara di Asia termasuk Indonesia, rabies bersifat endemik di kalangan populasi anjing dan anjing yang dikumpulkan dari jalanan yang tidak diketahui penyakit dan status vaksinasinya.
“Riset menunjukkan bahwa memasok, menernakkan, mengangkut, memotong, dan mengonsumsi anjing-anjing dalam skala besar memungkinkan pemencaran yang cepat dan luasnya kisaran rabies dan penyakit-penyakit lainnya, seperti kolera dan trikinelosis,” kata Ina.
Selama proses penjagalan, rabies dapat ditularkan ke manusia melalui beberapa cara, seperti cakaran dan gigitan, kontaminasi sayatan atau lecet-lecet di kulit, dan sentuhan mata dan bibir penjagal anjing sendiri yang terpercik cairan anjing.
Diketahui pada 2007, Departemen Kesehatan Hewan tingkat Distrik melaporkan 70 persen kematian wabah rabies di Ba Vi, Vietnam, karena gigitan anjing, dan 30% akibat terpapar pada waktu penjagalan.
Dalam laporan dijelaskan manajemen dan higienis yang buruk dari peternakan anjing skala besar di Korea Selatan dan di Tiongkok, mengkondisikan anjing rentan terinfeksi mikroba. Perkelahian anjing dalam peternakan itu juga meningkatkan penularan penyakit.
Hasil Invetigasi di Tiga Wilayah
Tim melakukan investigasi pada 12-23 restoran di Jakarta untuk mengetahui asal dan bagaimana anjing yang dijagal, jalur distribusi daging anjing, situasi keseluruhan di rumah jagal anjing. Karena semakin sulit mendapatkan anjing untuk dijagal, restoran itu lebih banyak mendapatkan suplai daging anjing dari penyuplai yang sama yaitu yang berlokasi di Jl. Letjen. Sutoyo, Gg. Bersama, RT.008/RW 08 Cililitan, Mayasari, Jakarta Timur dan dari Pasar Senen.
Dalam laporan disebutkan pasokan daging anjing berasal dari luar Jakarta seperti Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Bahkan kadang mendapatkan 40 anjing dari Bali.
Di Yogyakarta, lebih dari 50 warung penjaja menu daging anjing yang tersebar di wilayah Bantul hingga Sleman. Daging anjing dari penyuplai berasal dari Jawa Barat dan sekitar Yogyakarta.
“Investigasi mendalam kami lakukan ke penyuplai anjing hidup dan daging anjing terbesar di Yogyakarta dengan mengikuti perjalanan dari Yogyakarta ke Jawa Barat dan kembali ke Yogyakarta,” kata Ina.
Dalam laporan tersebut JAAN dan AFJ merekomendasikan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk memberlakukan pelarangan perdagangan, penjagalan dan transportasi anjing untuk konsumsi di seluruh Indonesia. Masyarakat juga perlu diedukasi tentang risiko kesehatan dan penyebaran rabies dari perdagangan dan konsumsi daging anjing.
“Menegakkan hukum terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di praktik perdagangan anjing untuk dikonsumsi dan Menyusun rencana efektif untuk memberantas rabies dan menciptakan Indonesia Bebas Rabies di tahun 2020 sesuai komitmen Kementerian Kesehatan Indonesia yang disampaikan pada ajang International One Health Congress dalam laporan mengenai Zoonosis di Indonesia,” tambah Ina.
Pemerintah perlu mengedukasi tentang ketidakefektifan metode pemusnahan masal untuk memberantas rabies, menggalakan program vaksinasi rabies yang berkelanjutan sebagai satu-satunya metode pemberantasan rabies yang efektif dan pada akhirnya akan dapat meniadakan rabies di Indonesia.
Aksi Serentak di Beberapa Kota
JAAN dan AFJ menggelar aksi nasional menghentikan perdagangan daging anjing di seluruh Indonesia sebagai bagian dari “Global Day of Action: International March to End Dog & Cat Meat Trade” pada Sabtu (04/04/2015). Aksi di Yogyakarta diiringi aksi teatrikal dan penyerahan berkas laporan investigasi perdagangan daging anjing di Indonesia & DVD kampanye terbaru dari AFJ dan JAAN kepada Pemprov dan Dinas Peternakan DIY.
Aksi simpatik didukung Jogja Domestic Cat Lovers (JDCL), Animal Lovers Indonesia, Klub Siberian Husky Indonesia, seniman pertunjukan dari Kebelet Teater, Fajar Merah (musisi dan putra dari Wiji Thukul) dan K9 Polda DIY, serta para penggemar band Shaggydog yang sejak tahun 2013 telah aktif bersuara sebagai duta kampanye “Anjing Bukan Makanan”.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DI Yogyakarta, Suparno kepada Mongabay mengatakan Yogyakarta sudah bebas rabies sejak tahun 1997 hingga saat ini. Mereka mendukung aksi tersebut sebagai edukasi kepada masyarakat tentang konsumsi daging anjing berpotensi terkena penyakit rabies. Mereka juga mengkaji laporan AFJ sebagai bahan penyiapan peraturan daerah. “Kita terus mengkampanyekan bahwa anjing bukan untuk di konsumsi,” kata Suparno.
Ia menambahkan, pemprov punya pos lalu lintas pengendalian hewan untuk memantau distribusi anjing ke Yogyakarta. Secara aturan pemerintah bahwa hewan yang masuk ke suatu daerah harus ada ijin dari pemerintah yang mengirim maupun daerah yang dituju. “Karena masuknya lewat jalur tikus atau ilegal, sehingga ini menjadi kesulitan kami dalam penegakan hukumnya,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah Yogyakarta belum bisa melarang perdagangan makanan anjing yang ada saat ini dan tidak bisa melakukan penyitaaan karena belum ada aturan. Mereka hanya melakukan penyampaian informasi adanya dampak penyakit rabies dan lainnya lewat konsumsi anjing.
http://www.mongabay.co.id/2015/04/12/perdagangan-dan-konsumsi-daging-anjing-ancam-indonesia-gagal-bebas-rabies-2020/
Restoran Chicago Sajikan Daging Buaya Utuh
Manusia tampaknya bisa memakan apa saja yang memuaskan selera mereka. Mulai daging kuda, anjing, hingga marmut, semua sudah pernah dijadikan masakan. Kini, giliran daging buaya yang menarik minat masyarakat di Chicago.
http://www.kaskus.co.id/thread/5173eb0e7e12435054000002/restoran-chicago-sajikan-daging-buaya-utuh/?ref=21&med=thread-recommended-for-you
Sebuah restoran bernama Frontier di CHicago menawarkan daging buaya utuh. Untuk membelinya tentu pembeli harus merogoh kocek yang cukup dalam, yaitu sebesar USD 575 (atau sekitar Rp 5,5 juta). Satu porsi buaya utuh termasuk dengan salad, roti jagung, dan saus jambalaya.
Frontier merupakan satu-satunya restoran yang memasak buaya dalam kondisi utuh. Lantas, seperti apa rasa daging buaya tersebut?]
"Rasanya hampir sama dengan ayam," ungkap salah seorang pelanggan, seperti dilansir oleh Huffington Post (11/04).
Meski begitu, daging buaya utuh yang bisa dikonsumsi 12 sampai 15 orang ini tak bisa dipesan sewaktu-waktu. Orang yang ingin menikmatinya setidaknya harus sudah memesan lima hari sebelum hidangan itu disajikan.
Frontier merupakan satu-satunya restoran yang memasak buaya dalam kondisi utuh. Lantas, seperti apa rasa daging buaya tersebut?]
"Rasanya hampir sama dengan ayam," ungkap salah seorang pelanggan, seperti dilansir oleh Huffington Post (11/04).
Meski begitu, daging buaya utuh yang bisa dikonsumsi 12 sampai 15 orang ini tak bisa dipesan sewaktu-waktu. Orang yang ingin menikmatinya setidaknya harus sudah memesan lima hari sebelum hidangan itu disajikan.
Eating a Whole Alligator at Chicago's Frontier
https://www.youtube.com/watch?v=GfUyaLt52-w
http://www.kaskus.co.id/thread/5173eb0e7e12435054000002/restoran-chicago-sajikan-daging-buaya-utuh/?ref=21&med=thread-recommended-for-you
* www.ayojambi.com/
Di Manado, Semua Hewan Peliharaan Bisa Dimakan
BAGI anda yang pertama kali datang ke Manado jangan heran. Di kota ini, semua jenis hewan peliharaan bisa dijadikan santapan. Tidak ada alasan khusus untuk memakan hewan-hewan itu, selain kenikmatan.
Tentu, hal itu tidak terjadi di luar Sulawesi Utara (Sulut). Di luar kota ini, hewan-hewan seperti kucing, dan anjing, selain menjadi peliharaan, juga menjadi makanan sehari-hari. Tidak hanya itu, sapi, kuda, kambing, ayam, dan ikan juga.
Bagi warga Sulut yang beragama Kristen, hewan jenis kucing, tikus, ular, kelelawar (paniki-sebutan pribumi Sulut), monyet, dan babi, merupakan menu santapan yang sangat lezat. Warga Manado biasa menyebut makanan itu dengan nama depan "ikan".
Misalnya ayam, disebut dengan ikan ayam, dan beberapa lauk-pauk lainnya. Bagi anda yang ingin mencicipi seperti apa lezatnya semua jenis ikan itu, silakan datang ke Manado, dan rasakan sendiri. Anda tertarik?
Seperti diungkapkan Wido Merung, warga Manado yang beragama Kristen (di luar Kristen Advent). Dia mengaku, sudah pernah mencicipi semua jenis ikan yang dijual di Manado. Menurutnya, semua hewan-hewan itu memiliki rasa yang sangat enak.
"Daging kucing rasanya hampir seperti kelinci, cuma dagingnya agak sedikit berserat seperti daging ayam. Tikus rasanya sedikit manis, dan tidak ada persamaan rasanya dengan hewan manapun. Demikian juga dengan anjing, belum ada persamaan rasa dagingnya, cuma habis makan badan terasa panas," ujarnya, saat berbincang dengan wartawan, Rabu (13/8/2014).
Menurutnya, tidak hanya Manado yang menyajikan hewan-hewan tersebut sebagai menu makanan. Ada beberapa kabupaten dan kota lainnya yang juga menyajikan makanan seperti itu. Terutama daerah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.
"Utamanya di daerah Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, dan Minahasa. Sebagian besar warga di sana mengonsumsi semua jenis hewan. Bagi warga di sana, makanan itu sudah biasa," terangnya.
Dijelaskan dia, Provinsi Sulut memiliki 15 kabupaten dan empat kota. Dari kabupaten dan kota itu, di antaranya yang terbesar adalah Kota Manado, Kota Bitung, dan Kota Kotamobagu. Kota-kota besar ini memiliki pasar yang khusus menyediakan ikan bagi warga ingin menjadikannya menu santapan.
"Pusat hewan terlengkap dan terbanyak berada di Pasar Beriman Kota Tomohon, sementara di kabupaten kota yang juga menjual setiap hari adalah Langowan, Kabupaten Minahasa. Di Pasar Beriman, setiap hari hewan apapun yang dicari ada," ungkapnya.
Hal itu, berbeda dengan kota-kota lain yang hanya menjual hewan jenis babi, tikus, ular, dan lainnya hanya saat menjelang Hari Raya Natal. Namun begitu, secara umum pasar-pasar di daerah ini menyediakan aneka jenis hewan untuk menu santapan.
"Yang jelas, di Manado, semua yang merayap dan berkaki empat adalah makanan. Tinggal kursi dan meja berkaki empat saja yang belum bisa dijadikan santapan. Begitu juga dengan kereta api, meski bisa merayap, tidak bisa dimakan," candanya.
http://daerah.sindonews.com/read/890999/29/di-manado-semua-hewan-peliharaan-bisa-dimakan-1407958823* www.ayojambi.com/
Bagi warga Sulut yang beragama Kristen, hewan jenis kucing, tikus, ular, kelelawar (paniki-sebutan pribumi Sulut), monyet, dan babi, merupakan menu santapan yang sangat lezat. Warga Manado biasa menyebut makanan itu dengan nama depan "ikan".
Misalnya ayam, disebut dengan ikan ayam, dan beberapa lauk-pauk lainnya. Bagi anda yang ingin mencicipi seperti apa lezatnya semua jenis ikan itu, silakan datang ke Manado, dan rasakan sendiri. Anda tertarik?
Seperti diungkapkan Wido Merung, warga Manado yang beragama Kristen (di luar Kristen Advent). Dia mengaku, sudah pernah mencicipi semua jenis ikan yang dijual di Manado. Menurutnya, semua hewan-hewan itu memiliki rasa yang sangat enak.
"Daging kucing rasanya hampir seperti kelinci, cuma dagingnya agak sedikit berserat seperti daging ayam. Tikus rasanya sedikit manis, dan tidak ada persamaan rasanya dengan hewan manapun. Demikian juga dengan anjing, belum ada persamaan rasa dagingnya, cuma habis makan badan terasa panas," ujarnya, saat berbincang dengan wartawan, Rabu (13/8/2014).
Menurutnya, tidak hanya Manado yang menyajikan hewan-hewan tersebut sebagai menu makanan. Ada beberapa kabupaten dan kota lainnya yang juga menyajikan makanan seperti itu. Terutama daerah yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.
"Utamanya di daerah Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, dan Minahasa. Sebagian besar warga di sana mengonsumsi semua jenis hewan. Bagi warga di sana, makanan itu sudah biasa," terangnya.
Dijelaskan dia, Provinsi Sulut memiliki 15 kabupaten dan empat kota. Dari kabupaten dan kota itu, di antaranya yang terbesar adalah Kota Manado, Kota Bitung, dan Kota Kotamobagu. Kota-kota besar ini memiliki pasar yang khusus menyediakan ikan bagi warga ingin menjadikannya menu santapan.
"Pusat hewan terlengkap dan terbanyak berada di Pasar Beriman Kota Tomohon, sementara di kabupaten kota yang juga menjual setiap hari adalah Langowan, Kabupaten Minahasa. Di Pasar Beriman, setiap hari hewan apapun yang dicari ada," ungkapnya.
Hal itu, berbeda dengan kota-kota lain yang hanya menjual hewan jenis babi, tikus, ular, dan lainnya hanya saat menjelang Hari Raya Natal. Namun begitu, secara umum pasar-pasar di daerah ini menyediakan aneka jenis hewan untuk menu santapan.
"Yang jelas, di Manado, semua yang merayap dan berkaki empat adalah makanan. Tinggal kursi dan meja berkaki empat saja yang belum bisa dijadikan santapan. Begitu juga dengan kereta api, meski bisa merayap, tidak bisa dimakan," candanya.
http://daerah.sindonews.com/read/890999/29/di-manado-semua-hewan-peliharaan-bisa-dimakan-1407958823* www.ayojambi.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)