JAMBI – Sebanyak 8 Bhiksu asal negara Gajah Putih (Thailand), Minggu melakukan Pindapatta start mulai dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam, Rt. 10 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (14/5-2017) pagi pukul 08.00, mereka iring-iringan tanpa menggunakan alas kaki, kedelapan belas bhikku dan Samanera yang memakai jubah warna cokelat, diikuti puluhan pemuda-pemudi berjalan menyusuri jalan-jalan di Kota Jambi.
Showing posts with label Bhiksu Thailand. Show all posts
Showing posts with label Bhiksu Thailand. Show all posts
14 May 2017
8 Bhikku Berjalan Kaki Keliling Kota Jambi
JAMBI – Sebanyak 8 Bhiksu asal negara Gajah Putih (Thailand), Minggu melakukan Pindapatta start mulai dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam, Rt. 10 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (14/5-2017) pagi pukul 08.00, mereka iring-iringan tanpa menggunakan alas kaki, kedelapan belas bhikku dan Samanera yang memakai jubah warna cokelat, diikuti puluhan pemuda-pemudi berjalan menyusuri jalan-jalan di Kota Jambi.
17 October 2016
Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi Rayakan Kathina 2560 BE
JAMBI, Ayojambi.com – Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi menggelar Pindapatta Minggu Pagi (16/10) tersebut diikuti oleh puluhan umat Buddha di kota Jambi. Mulai pukul 08.30 WIB, umat Buddha kota Jambi sudah berkumpul membentuk barisan tepat dihalaman cetiya yang berada di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Masing masing mereka memegang bingkisan berupa berbagai kebutuhan pokok Bhikkhu Sangha [Lihat Foto: Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi Rayakan Kathina 2560 BE].
Lalu, Bhikku yang berasal dari Thailand keluar dari Cetiya sambil membawa patta. Umat yang hadirpun lalu memasukkan bingkisan yang mereka bawa ke dalam patta. Ini merupakan merupakan tradisi yang dilakukan oleh Buddha dan murid Buddha
sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan hingga saat ini.
Pindapatta yang digelar oleh Cetiya Oenang Hermawan kali ini merupakan rangkaian ritual perayaan hari raya Kathina Puja 2560 BE/ 2016, salah satu acara yang digelar adalah pindapatta yang merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh para Bhikkhu pada hari Kathina. Ini karna menjelang hari Kathina, Bhikkhu Sangha harus melewati masa Vassa selama tiga bulan. Setelah berhasil melalui masa Vassa, barulah para Bhikku melakukan pindapatta yang bertujuan untuk memperoleh jubah baru. Ini merupakan ritual yang selalu dilakukan oleh Bhikku Sangha setiap tahun pada hari Kathina,”ujar Hasan, ketua pengurus Maha Cetiya Oenang Hermawan disela sela
kesibukannya kemarin (16/10-2016).
Umat yang datang bebas untuk memberikan dana. Bisa berupakan berbagai kebutuhan Bhikku seperti jubah, obat obatan, makanan, minuman hingga angpao yang nantinya digunakan oleh Bhikkhu dalam kehidupan sehari hari mereka.
Para Bhikkhu yang hadir sebagian besar telah fasih menggunakan bahasa Indonesia. Ini karna sebagian besar mereka berdiam diri di Vihara-Vihara yang ada di Indonesia. (Romy)
* www.ayojambi.com/
sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan hingga saat ini.
Pindapatta yang digelar oleh Cetiya Oenang Hermawan kali ini merupakan rangkaian ritual perayaan hari raya Kathina Puja 2560 BE/ 2016, salah satu acara yang digelar adalah pindapatta yang merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh para Bhikkhu pada hari Kathina. Ini karna menjelang hari Kathina, Bhikkhu Sangha harus melewati masa Vassa selama tiga bulan. Setelah berhasil melalui masa Vassa, barulah para Bhikku melakukan pindapatta yang bertujuan untuk memperoleh jubah baru. Ini merupakan ritual yang selalu dilakukan oleh Bhikku Sangha setiap tahun pada hari Kathina,”ujar Hasan, ketua pengurus Maha Cetiya Oenang Hermawan disela sela
kesibukannya kemarin (16/10-2016).
Umat yang datang bebas untuk memberikan dana. Bisa berupakan berbagai kebutuhan Bhikku seperti jubah, obat obatan, makanan, minuman hingga angpao yang nantinya digunakan oleh Bhikkhu dalam kehidupan sehari hari mereka.
Para Bhikkhu yang hadir sebagian besar telah fasih menggunakan bahasa Indonesia. Ini karna sebagian besar mereka berdiam diri di Vihara-Vihara yang ada di Indonesia. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Bhiksu Pindapatta Keliling Kampung
JAMBI, Ayojambi.com – Hari Minggu yang cerah, puluhan umat Buddha telah berkumpul sejak pukul 8 pagi di Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, mereka berkumpul untuk mengadakan pindapatta menyambut Hari Raya Kathina 2560 BE/ 2016 mereka telah berdatangan sejak pukul 07.00 di Maha Cetiya Oenang Hermawan untuk berdana kepada bhikkhu sangha agung [Lihat Foto: Bhiksu Pindapatta Keliling Kampung].
Para Bhikku Thailand membawa patta yang dalam bahasa India adalah Pali, yang berarti mangkuk dengan menyusuri halaman kampung-kampung untuk menerima dharma berupa makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari dari umat di sepanjang jalan, 4 Bhiksu menerima pemberian beragam keperluan dari umat (16/10-2016).
Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun wajah mereka terlihat sabar terpancar dari para bhikku sepanjang jalan menyusuri jalan-jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng baskom.
Penganut agama Buddha asal Thailand ini dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia ( MBMI ) tengah melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.
Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Pasar Jambi. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun wajah mereka terlihat sabar terpancar dari para bhikku sepanjang jalan menyusuri jalan-jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng baskom.
Penganut agama Buddha asal Thailand ini dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia ( MBMI ) tengah melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.
Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Pasar Jambi. (Romy)
* www.ayojambi.com/
26 October 2014
Bhiksu Thailand Jalan Kaki Keliling Kampung
JAMBI, ayojambi.com – Sejak pagi hari, puluhan umat yang berbaris di halaman Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, mereka telah berdatangan sejak pukul 07.00 di Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi untuk berdana kepada bhikkhu sangha agung [Lihat Foto: Bhiksu Thailand Jalan Kaki Keliling Kampung].
Para Bhikku Thailand membawa patta yang dalam bahasa Pali (India,red) berarti mangkuk, menyusuri halaman kampung-kampung untuk mendapat dharma berupa makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari dari umat. Di sepanjang jalan, 9 Bhiksu menerima pemberian ragam keperluan dari umat (26/10).
Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun terlihat wajah sabar terpancar dari para bhikku berjalan menyusur jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng kotak kardus.
Penganut agama Buddha asal Thailand ini sedang melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.
Di sepanjang jalan yang dilalui para bhikku tersebut, umat Buddha yang mengetahui segera menyiapkan makanan dan uang untuk berdharma. Seperti di Pasar Hongkong, pagi itu umat yang tahu segera berbaris di pinggir untuk menunggu lewatnya rombongan.
Dalam penjelasannya Ketua Maha Cetiya Oenang Hermawan, Darma Pawarta Oenang (Hasan) mengatakan bahwa untuk berdharma sebaiknya memberikan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Hidup bhiksu di sokong dari umat, di sana terdapat catu pacaya atau empat kebutuhan yang harus disokong yaitu, jubah, makanan, obat, serta tempat tinggal." jelasnya.
Sedangkan di negara Thailand terdapat ribuan umat Buddha yang melakukan tradisi itu sejak lama. Di sana bhikku hidup tergantung dari dharmanya umat. Pindapatta yang dilakukan pagi tadi menempuh rute dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Kampung Manggis mengitari Madura menuju Jalan Kamboja, tembus ke Jalan Ekri, Lorong Gerobak, simpang empat Jelutung, Jalan Koni empat (depan pabrik kopi AAA) lalu menuju ke Budiman, Gang Lama, Lorong Duren, Pasar Baru, Lorong Mngga, Lorong Kuningan terus ke Tanjung Pinang, selanjutnya ke Rajawali, tembus ke Rumkit DKT, simpang Sado, terus ke Jalan Gatsu (Gatot Subroto) dan kembali ke Cetiya.
Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Talang Banjar Jambi. (Romy)
Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun terlihat wajah sabar terpancar dari para bhikku berjalan menyusur jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng kotak kardus.
Penganut agama Buddha asal Thailand ini sedang melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.
Di sepanjang jalan yang dilalui para bhikku tersebut, umat Buddha yang mengetahui segera menyiapkan makanan dan uang untuk berdharma. Seperti di Pasar Hongkong, pagi itu umat yang tahu segera berbaris di pinggir untuk menunggu lewatnya rombongan.
Dalam penjelasannya Ketua Maha Cetiya Oenang Hermawan, Darma Pawarta Oenang (Hasan) mengatakan bahwa untuk berdharma sebaiknya memberikan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Hidup bhiksu di sokong dari umat, di sana terdapat catu pacaya atau empat kebutuhan yang harus disokong yaitu, jubah, makanan, obat, serta tempat tinggal." jelasnya.
Sedangkan di negara Thailand terdapat ribuan umat Buddha yang melakukan tradisi itu sejak lama. Di sana bhikku hidup tergantung dari dharmanya umat. Pindapatta yang dilakukan pagi tadi menempuh rute dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Kampung Manggis mengitari Madura menuju Jalan Kamboja, tembus ke Jalan Ekri, Lorong Gerobak, simpang empat Jelutung, Jalan Koni empat (depan pabrik kopi AAA) lalu menuju ke Budiman, Gang Lama, Lorong Duren, Pasar Baru, Lorong Mngga, Lorong Kuningan terus ke Tanjung Pinang, selanjutnya ke Rajawali, tembus ke Rumkit DKT, simpang Sado, terus ke Jalan Gatsu (Gatot Subroto) dan kembali ke Cetiya.
Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Talang Banjar Jambi. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)