Showing posts with label Bhiksu Thailand. Show all posts
Showing posts with label Bhiksu Thailand. Show all posts

14 May 2017

8 Bhikku Berjalan Kaki Keliling Kota Jambi


JAMBI – Sebanyak 8 Bhiksu asal negara Gajah Putih (Thailand), Minggu melakukan Pindapatta start mulai dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam, Rt. 10 Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi (14/5-2017) pagi pukul 08.00, mereka iring-iringan tanpa menggunakan alas kaki, kedelapan belas bhikku dan Samanera yang memakai jubah warna cokelat, diikuti puluhan pemuda-pemudi berjalan menyusuri jalan-jalan di Kota Jambi.
Pindapatta merupakan tradisi umat Buddha di mana Bhiku Sangha Agung berkeliling untuk memperoleh persembahan dari umat berupa uang atau makanan. Mereka ini harus berjalan kaki di bawah terik matahari tanpa alas kaki. Mereka membawa patta (mangkok) sambil terus berjalan dengan kepala tertunduk.

Kehadiran Bhiku Sangha ini telah dinanti-nantikan puluhan warga di lingkungan Cetiya Maha Oenang Hermawan, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Umat Buddha yang menanti bhiku bersujud sambil memberikan uang yang dimasukan kedalam amplop merah (angpau), ada yang mempersembahkan mi instan, biskuit, sabun, dan obat-obatan kepada para bhiku tersebut.

Kata ”Pindapatta” sendiri berarti menerima persembahan makanan. ”Patta” atau ”Patra” adalah mangkok makanan yang dibawa para bhiku/bhikuni. Pada masa lalu, patta terbuat dari sejenis buah labu yang disayat bagian atasnya, lalu dikerok bagian tengah atau isinya. Bagian kulitnya kemudian dikeringkan sehingga berbentuk mangkok yang cukup besar. Mangkok inilah yang digunakan para bhiku menerima persembahan dari para umat secara sukarela. Namun, karena patta jenis ini rapuh dan mudah rusak, maka diganti mangkuk dari logam, seperti tembaga, kuningan, dan aluminium.

Hasan menjelaskan, Pindapatta merupakan tradisi yang telah berlangsung selama ribuan tahun silam. Pada hari-harii tertentu, para bhiku melatih diri untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara sederhana, belajar menghargai pemberian orang lain, menyadari bahwa hidup ini adalah bergantung satu sama lain. Mereka juga melatih kesadaran serta merenungkan fungsi utama makan adalah untuk memenuhi kebutuhan jasmani, bukan mencari kenikmatan duniawi. (Romy)* https://www.facebook.com/makinjambi

17 October 2016

Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi Rayakan Kathina 2560 BE

JAMBI, Ayojambi.com – Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi menggelar Pindapatta Minggu Pagi (16/10)  tersebut diikuti oleh puluhan umat Buddha di kota Jambi. Mulai pukul 08.30 WIB, umat Buddha kota Jambi sudah berkumpul membentuk barisan tepat dihalaman cetiya yang berada di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Masing masing mereka memegang bingkisan berupa berbagai kebutuhan pokok Bhikkhu Sangha [Lihat Foto: Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi Rayakan Kathina 2560 BE]
Lalu, Bhikku yang berasal dari Thailand keluar dari Cetiya sambil membawa patta. Umat yang hadirpun lalu memasukkan bingkisan yang mereka bawa ke dalam patta. Ini merupakan merupakan tradisi yang dilakukan oleh Buddha dan murid Buddha
sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan hingga saat ini. 

Pindapatta yang digelar oleh Cetiya Oenang Hermawan kali ini merupakan rangkaian ritual perayaan hari raya Kathina Puja 2560 BE/ 2016, salah satu acara yang digelar adalah pindapatta yang merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh para Bhikkhu pada hari Kathina. Ini karna menjelang hari Kathina, Bhikkhu Sangha harus melewati masa Vassa selama tiga bulan. Setelah berhasil melalui masa Vassa, barulah para Bhikku melakukan pindapatta yang bertujuan untuk memperoleh jubah baru. Ini merupakan ritual yang selalu dilakukan oleh Bhikku Sangha setiap tahun pada hari Kathina,”ujar Hasan, ketua pengurus Maha Cetiya Oenang Hermawan disela sela
kesibukannya kemarin (16/10-2016).

Umat yang datang bebas untuk memberikan dana. Bisa berupakan berbagai kebutuhan Bhikku seperti jubah, obat obatan, makanan, minuman hingga angpao yang nantinya digunakan oleh Bhikkhu dalam kehidupan sehari hari mereka.

Para Bhikkhu yang hadir sebagian besar telah fasih menggunakan bahasa Indonesia. Ini karna sebagian besar mereka berdiam diri di Vihara-Vihara yang ada di Indonesia. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Bhiksu Pindapatta Keliling Kampung

JAMBI, Ayojambi.com – Hari Minggu yang cerah, puluhan umat Buddha telah berkumpul sejak pukul 8 pagi di Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, mereka berkumpul untuk mengadakan pindapatta menyambut Hari Raya Kathina 2560 BE/ 2016 mereka telah berdatangan sejak pukul 07.00 di Maha Cetiya Oenang Hermawan untuk berdana kepada bhikkhu sangha agung [Lihat Foto: Bhiksu Pindapatta Keliling Kampung].
Para Bhikku Thailand membawa patta yang dalam bahasa India adalah Pali, yang berarti mangkuk dengan menyusuri halaman kampung-kampung untuk menerima dharma berupa makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari dari umat di sepanjang jalan, 4 Bhiksu menerima pemberian beragam keperluan dari umat (16/10-2016).

Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun wajah mereka terlihat sabar terpancar dari para bhikku sepanjang jalan menyusuri jalan-jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng baskom.

Penganut agama Buddha asal Thailand ini dari Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia ( MBMI ) tengah melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.

Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Pasar Jambi. (Romy)
* www.ayojambi.com/

26 October 2014

Bhiksu Thailand Jalan Kaki Keliling Kampung

JAMBI, ayojambi.com – Sejak pagi hari, puluhan umat yang berbaris di halaman Maha Cetiya Oenang Hermawan di Jalan Makalam No. 10, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, mereka telah berdatangan sejak pukul 07.00 di Maha Cetiya Oenang Hermawan Jambi untuk berdana kepada bhikkhu sangha agung [Lihat Foto: Bhiksu Thailand Jalan Kaki Keliling Kampung].
Para Bhikku Thailand membawa patta yang dalam bahasa Pali (India,red) berarti mangkuk, menyusuri halaman kampung-kampung untuk mendapat dharma berupa makanan, minuman, kebutuhan sehari-hari dari umat. Di sepanjang jalan, 9 Bhiksu menerima pemberian ragam keperluan dari umat (26/10).

Mereka berjalan di aspal yang kasar, berlobang-lobang dan dibawah teriknya sinar matahari dengan kaki telanjang, namun terlihat wajah sabar terpancar dari para bhikku berjalan menyusur jalan sambil menenteng patta (sejenis mangkok), sedangkan anak muda yang berada di sisi kanannya menenteng kotak kardus.

Penganut agama Buddha asal Thailand ini sedang melakukan pindapatta, yaitu sebuah tradisi bagi umat Buddha untuk melakukan dharma kepada para bhiksu dengan cara memberikan makanan atau obat-obatan yang dimasukan ke dalam patta.

Di sepanjang jalan yang dilalui para bhikku tersebut, umat Buddha yang mengetahui segera menyiapkan makanan dan uang untuk berdharma. Seperti di Pasar Hongkong, pagi itu umat yang tahu segera berbaris di pinggir untuk menunggu lewatnya rombongan.

Dalam penjelasannya Ketua Maha Cetiya Oenang Hermawan, Darma Pawarta Oenang (Hasan) mengatakan bahwa untuk berdharma sebaiknya memberikan makanan dan kebutuhan sehari-hari. Hidup bhiksu di sokong dari umat, di sana terdapat catu pacaya atau empat kebutuhan yang harus disokong yaitu, jubah, makanan, obat, serta tempat tinggal." jelasnya.

Sedangkan di negara Thailand terdapat ribuan umat Buddha yang melakukan tradisi itu sejak lama. Di sana bhikku hidup tergantung dari dharmanya umat. Pindapatta yang dilakukan pagi tadi menempuh rute dari Maha Cetiya Oenang Hermawan di Kampung Manggis mengitari Madura menuju Jalan Kamboja, tembus ke Jalan Ekri, Lorong Gerobak, simpang empat Jelutung, Jalan Koni empat (depan pabrik kopi AAA) lalu menuju ke Budiman, Gang Lama, Lorong Duren, Pasar Baru, Lorong Mngga, Lorong Kuningan terus ke Tanjung Pinang, selanjutnya ke Rajawali, tembus ke Rumkit DKT, simpang Sado, terus ke Jalan Gatsu (Gatot Subroto) dan kembali ke Cetiya.

Sampai berita ini diturunkan, pindapattan masih berlangsung di kawasan Talang Banjar Jambi. (Romy)
* www.ayojambi.com/