Showing posts with label Khonghucu Jambi. Show all posts
Showing posts with label Khonghucu Jambi. Show all posts

24 May 2017

Prosesi Pengisian Roh Suci Sen Ren (khai kuang) di Klenteng Sai Che Tien Jambi

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
JAMBI - Sebuah patung dewa atau kim sin yang yang terbuat dari bahan kayu maupun porselen bila belum dilakukan pengisian roh suci (kai kuang/开光), maka kim sin tersebut belum memiliki kekuatan. Untuk melakukan pengisian roh suci (kai kuang) tidak dapat dilakukan sembarangan orang, dan waktunyapun tidak bisa sembarangan hari.

Hasil pantauan Indochinatown (21/5-2017) dini hari di Klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien (占碑獅仔殿孔教), yang beralamat di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, sejak tengah malam puluhan umat Khonghucu mengikuti prosesi pengisian roh suci shen ren (kai kuang) yang dipimpin Lim Tek Chong taushe dari Tiongkok.

Lim Tek Chong taushe melakukan membuka aura tujuh buah kim sin/ patung dewa-dewi ((kai kuang)), terdiri dari kim sin Kongzi/ 孔子, Hok Hie Tee Sien/ 伏羲帝仙, Kwan Seng Tee Kun/ 關聖帝君, Nam Hai Kwan Im/ 南海觀音, Hok Tek Tjen Shen/ 福德正神 (2 kim sin), Tua Lang Kong/ 大人公 (Romy)

23 May 2017

占碑狮仔殿孔教庆祝伏羲帝仙圣诞千秋


 
 
 
 
 
占碑华人庆祝伏羲帝仙圣诞千秋,2017521日,在占碑省占碑埠哥尼区狮仔殿隆重举行,庆祝伏羲帝仙圣诞千秋法会.筹委会主席郑建平先生邀请来自中国林泽宗道士主持法会,场面非要热闹,有来自雅加达前名誉孔教会席黄耀强先生及随行人员暨占碑省孔教会主席黄春回先生及执事人员,还有千多名虔诚信徒参与法会。
 
  伏羲是华人的根之所在,也可说伏羲是華人的祖仙。以伏羲时代为标帜,中华民族从蒙昧跨入了文明的门槛。我们尊崇伏羲,敬重伏羲,时常为伏羲坚韧不拔的奋斗精神所感召,所激励。

  狮仔殿负责人表示,伏羲帝仙在孔教里是受广大信徒的遵从和祈拜。+伏羲画八卦、结网罟、取火种、兴嫁娶、造书契、创乐器,一系列的发明创造,犹如永不熄灭的明灯,照亮了中国几千年的历史。

  法会在林泽宗道士念咒诵唱后,众人祈拜后,祈祷国泰民安、六时吉祥,一帆风顺。随后,是由乩童为信徒开药方及护身符。本报记者明光报道/Romy

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20170523/318844.shtml

21 May 2017

Perayaan Nabi Purba Fu Xi Di MAKIN Sai Che Tien Jambi


JAMBI – Saat memasuki kawasan gerbang klenteng Makin Sai Che Tien, sayup-sayup terdengar suara gendrang diiringi irama suling, yang dikumandangi oleh Lim Tek Chong Taoshe dari Tiongkok, suasana dalam klenteng, kilauan sinar dari pancaran lilin-lilin merah menambah keindahan klenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu [ALBUM: AKTIFITAS MAKIN SAI CHE TIEN JAMBI].

Dihalaman depan dan samping kiri kanan klenteng ratusan umat tengah menyaksikan Taoshe memimpin upacara sembahyang sejit Nabi Purba Hok Hie Tee Sien (Fu Xi) yang biasa disebut Shien Kong.
Dari pantauan di klenteng sudah mulai dipadati oleh umat Konghucu sejak pukul 09.00. tahun ini umat Khonghucu yang hadir lebih dari 1.500 orang, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Dan ada tamu agung dari lura kota seperti, Ketua Dewan Kehormatan MATAKIN Pusat Ws, Wawan Wiratma beserta Wakil Ketua Umum MATAKIN Pusat Bratayana Ongkowijaya, SE, XDS, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Dasar & Menengah Epin Winata dan Xs. Antonius Ong Rohaniwan utusan dari Matakin Pusat, dan sekaligus sebagai Rohaniwan SAKIN & Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Jawa Timur.

Pagi harinya, umat sudah menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Taoshe Liem Tek Chong. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk klenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.

Ritual lalu dilanjutkan dengan sembahyang sin beng Hook Hie Te Shien yang digelar di dalam klenteng. Ini bertujuan untuk memohon doa serta mengundang beberapa sin beng untuk datang pada acara tersebut. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang yang telah disediakan. Setiap daerah prosesi ritualnya berbeda-beda namun tujuan tetap sama yaitu memohon pelindungan dari sang pencipta alam semesta (Tien) dan para Shen Ren maupun leluhur. (Romy) * https://www.facebook.com/makinjambi

25 May 2014

9 Sen Ren Kawal Sejit Fu Xi (Hook Hie Te Shien)

JAMBI, ayojambi.com – Perayaan sejit Nenek Moyang Manusia di Tiongkok dirayakan oleh (foto) Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien. Perayaan Nenek Moyang Manusia yang bernama (foto) Fuxi “伏羲” di Tiongkok boleh dibilang paling ramai dikunjungi, bahkan para pejabat negara Tiongkok maupun masyarakat di Tiongkok dan warga Tionghoa dari manca dunia ikut ambil bagian dalam perayaan Fu Xi (24/5).
Di saat kita memasuki gerbang kelenteng Makin Sai Che Tien di kawasan Koni IV, sayup-sayup terdengar suara gendrang diiringi irama suling, suara pendeta sai kong yang tengah membaca So Bun (sejenis surat pemberitahuan) yang dibacakan oleh Tau Shie (Sai Kong) Lim Tek Chong yang sengaja datang dari Tiongkok (China).

Suasana dalam kelenteng, terlihat kilauan pancaran sinar dari lilin-lilin merah menambah keindahan kelenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu.

Dihalaman depan dan samping kiri kanan kelenteng ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai Jambi, turut menyemarakan acara hari ulang tahun sin ming “Hook Hie Te Shieng” yang biasa disebut Shien Kong, selain merayakan haur sin beng, ada juga ritual mempersembahkan sesajian kepada para pungawa dewa dan arwah-arwah gentayangan yang wafat secara tidak sempurna (Kho Kun).

Nampaknya perayaan sejit Hok Hie Tee Sien “Fuxi” “伏羲” tahun ini luar biasa, pasalnya dalam acara sejit belum pernah ada 9 khi tong/ tatung dirasuki roh sen ren (dewa), namun kali ini 9 khi tong, diantara khi tong yang kerasukan roh para dewa terdapat 3 orang wanita.

Dari pantauan di kelenteng sudah mulai dipadati oleh umat Konghucu sejak pukul 10.00. Ada sekitar 1.000 umat Khonghucu yang hadir, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Pagi harinya, umat menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Liem Teek Cong Tau Shie. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk kelenteng altar Tie Kong. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.

Ritual lalu dilanjutkan dengan sembahyang sin beng Hook Hie Te Shien yang digelar di dalam klenteng. Ini bertujuan untuk memohon doa serta mengundang beberapa sin beng untuk datang pada acara tersebut. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang yang telah disediakan. Setiap daerah prosesi ritualnya berbeda-beda namun tujuan tetap sama yaitu memohon pelindungan dari sang pencipta alam semesta (Tien) dan para sin beng maupun leluhur. (Romy) 
* www.ayojambi.com/

14 February 2014

Malam Cap Go Meh Di Makin Sai Che Tien Jambi

JAMBI – Ribuan warga membanjiri Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien di Jalan Koni IV, Rt. 04, Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi untuk mengikuti prosesi Malam Perayaan Cap Go Meh 2565 yang digelar tadi (14/2/201) malam, selain menyaksikan pertunjukan atraksi Barongsai dan Liong dalam Festival malam Cap Go Meh di Makin Kelenteng Sai Che Tien, mereka juga melakukan sembahyang di altar Hok Hie Tee Sien (Fu Xi) bersama dengan keluarga.
Tahun ini diperkirakan pengunjung yang ingin menyaksikan Festival Cap Go Meh bisa mencapai ribuan orang, masyarakat akan datang dari berbagai pelosok untuk melihat langsung di pawai lampion.

Banyak kalangan yang hanya tahu Malam Perayaan Cap Go Me, namun tidak tahu apa yang tergandung dalam perayaan Cap Go Me, istilah Cap Go Me nampaknya lebih akrab dan melekat sebagai sebutan di kalangan masyarakat Tionghoa di Indonesia. Padahal dari sononya lebih dikenal dengan nama Goan Siao atau Goan Me artinya bulan purnama pertama pada tanggal 15 Imlek, Cap Go artinya 15 dan Me malam.

Hari raya Cap Go Me merupakan rangkaian upacara terakhir dari tahun baru Imlek, pada hari itu keluarga yang merayakan kembali menggelar sesaji di altar abu leluhur, bisa juga di meja biasa bagi yang tidak lagi memelihara abu leluhur. Sesaji untuk acara cap go me lebih sederhana bila dibandingkan saat tahun baru Imlek.

Dalam perayaan Cap Go Me, juga menampilkan atraksi Keng Kian (menusuk benda tajam kebagian tubuh) dan melompati api. Antusiasme semakin menjadi-jadi ketika ratusan kembang api dinyalakan guna memeriahkan malam dibulan purnama ini.

Padatnya pengunjung di kawasan Makin Kelenteng Sai Che Tien pada acara Malam perayaan Cap Go Me, membuat banyak warga masih tertahan di luar dan tidak dapat memasuki halaman kelenteng, untuk mengatasi masalah tersebut agar seluruh pengunjung dapat menyaksikan aktifitas yang berada di dalam lingkungan kelenteng, maka panitia pelaksana menyediakan layar lebar di luar arena kegiatan. (Romy)

05 February 2014

Kelenteng Sai Che Tien Jambi Gelar Po Un (Kias)

JAMBI, ayojambi.com – Makin Klenteng Sai Che Tien yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong Koni IV, Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jetung, kota Jambi, yang dikenal dengan nama Dewa Hok Hie Te Sien atau Sien Kong, dewa tersebut juga dikenal sebagai nenek moyang manusia di China.
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Lim Tek Ching taoshe dari Tirai Bambu, upacara Po Un hari perta dilakukan Rabu (5/2) siang, pukul 14.00 diikuti lebih dari dua puluh kepala keluarga (kk), para peserta  Po Un sebelumnya harus mendaftarkan identitas kepala keluarga (kk), tanggal kelahiran, jam kelahiran dan shio dan membawa pakaian dan beberapa sesajen, peserta Po Un wajib ikut prosesi upacara boleh diwakili oleh salah satu keluarganya.

Prosesi Po Un dimulai pukul 14.00 hingga pukul 17.00 dengan membaca nama, tanggal kelahiran, jam kelahiran dan shio yang bersangkutan dihadapan dewa Hok Hie Te Sien atau Sien Kong terus mengelilingi altar sang dewa.

Menurut penuturan Lim Tek Ching taoshe, bahwa manusia lahir, hidup dan meninggal merupakan takdir dari sang pencipta alam semesta, namun perjalanan seseorang maupun nasib seseorang tergantung dari perilaku kita sehari-hari, sedangkan prosesi Po Un dilaksanakan selama satu saja, besok Lim Tek Ching akan ke Palembang dengan acara yang sama dan tanggal 10 Februari 2014 baru kembali ke Jambi..

Selanjutnya ujar Lim Tek Ching taoshe, perjalanan seseorang di Tahun Kuda Kayu, ada bulan yang baik dan ada pula bulan yang kurang baik, maka kita mesti memohon kepada Yang Maha Esa serta memohon agar para dewa memberikan perlindungan kepada keluarga yang lakukan Po Un dengan memberikan berkah yang baik bagi keluarga yang bersangkutan. (Romy)
* www.ayojambi.com/