Showing posts with label Khonghucu. Show all posts
Showing posts with label Khonghucu. Show all posts

14 August 2017

Mengintip Persiapan Menjelang Dirgahayu RI Ke 72

Pada tahun 2017 ini, Indonesia kita yang tercinta sudah memasuki HUT RI ke-72 tahun nih Teens. Tentunya kita harus merayakan hari kemerdekaan ini dengan penuh suka cita ya.

Menjelang tanggal 17 Agustus, biasanya masyarakat Indonesia akan mulai disibukkan dengan membuat acara-acara lomba. Tak hanya di lingkungan tempat tinggal, biasanya lomba-lomba juga dilakukan di sekolah maupun tempat kerja lho.

Selain menyiapkan lomba, ternyata ada beberapa hal lain yang setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang hari kemerdekaan lho.

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/

13 August 2017

Persiapan Menjelang Dirgahayu RI Ke 72

Pada tahun 2017 ini, Indonesia kita yang tercinta sudah memasuki HUT RI ke-72 tahun nih Teens. Tentunya kita harus merayakan hari kemerdekaan ini dengan penuh suka cita ya.

Menjelang tanggal 17 Agustus, biasanya masyarakat Indonesia akan mulai disibukkan dengan membuat acara-acara lomba. Tak hanya di lingkungan tempat tinggal, biasanya lomba-lomba juga dilakukan di sekolah maupun tempat kerja lho.

Selain menyiapkan lomba, ternyata ada beberapa hal lain yang setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang hari kemerdekaan lho.

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
MEDIA KITA, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCOeOjmFDtco4qDVNY_OTncA
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/My-Youtube-1917381615140418/

03 August 2017

Sudah Waktunya Kembali Ke Rumah Leluhur

Sudah Waktunya Kembali Ke Rumah Leluhur

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/

Workshop Pengelolaan Tempat Ibadah Agama Khonghucu di Provinsi Jambi Part 1

Kata Sambutan:

1.    Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.
2.    Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.
3.    Ketua Matakin Provinsi Jambi.
4.    Wawancara.

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/

Workshop Pengelolaan Tempat Ibadah Agama Khonghucu di Provinsi Jambi Part 2

Kata Sambutan:

1.    Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI.
2.    Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.
3.    Ketua Matakin Provinsi Jambi.
4.    Wawancara.

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/

02 August 2017

Pembukaan Workshop Pengelolaan Tempat Ibadah Agama Khonghucu di Provinsi Jambi

JAMBI – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi membuka secara resmi Workshop Pengelolalaan Tempat Ibadah Agama Khonghucu di Provinsi Jambi yang diwakili Kabid Urusan Haji, Abdullah Salam oleh di Hotel Rumah Kito Jalan Serma Ishak Ahmad, Kompleks Puri Mayang Blok A 1-6, Mayang Mangurai, Kota Baru, 36129 Jambi.

Seperti diketahui, saat ini pemeluk Khonghucu sudah dapat melaksanakan agamanya menyusul Terbitnya Keppress No. 6/2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid yang mencabut  Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang segala aktivitas berbau Tionghoa dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 477/74054/BA.01.2/4683/95.

Workshop yang dihadiri 50 peserta itu, yang diselenggara oleh Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Kementerian Agama RI selama  dua hari di Jambi. Pesertanya selain umat Khonghucu dari Kota Jambi juga datang dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kuala Tungkal. workshop berlangsung dua hari (1-2/8-2017).

Dalam sambutan Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI, M. Mudhofier yang hadiri di Jambi bersama Kepala Bidang Bimas Khonghucu Kemenag RI, Dra. Hj. Emma Nurmawati, MM mengatakan, Workshop ini diselenggarakan  untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sistim pendidikan Agama Khonghucu di wilayah Provinsi Jambi.

Sejak dicabutnya kedua peraturan tersebut, maka agama Khonghuchu merupakan agama yang diakui keberadaaannya oleh pemerintah. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama berkewajiban memberikan pelayaan dan pembinaan terhadap umat agama Khonghucu baik dalam melaksanakan ajaran agamanya di lingkungan masyarakat maupun dalam mendapatkan pelayanan hak-hak sipil, pendidikan agama di sekolah.

Sementara itu, pada Oktober 2007, kebebasan beragama umat Khonghucu ini semakin jelas dan tegas dengan keluarnya Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Perihal pendidikan agama Khonghucu di jalur sekolah formal, nonformal, dan informal diatur pada Pasal 45, sedangkan untuk jalur tenaga pendidiknya diatur oleh Pasal 47 PP tersebut, dan diterbitkannya Peraturan Menteri Agama No.16 Tahun 2010  dalam pasal 2 ayat 2. (Romy)

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/

30 July 2017

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar Part 2

Mungkin kalimat ini sudah sering didengar oleh telinga kita, bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar. Belajar atau menuntut ilmu dalam bidang apapun harus senantiasa kita lakukan sampai akhir hayat. Belajar itu tidak harus di institusi formal, karena kehidupan itu sendiri adalah tempat belajar yang sangat teramat luas. Bisa dari lingkungan, masyarakat, teman, dimanapun, kapanpun, kita selalu bisa untuk mengambil sebuah pelajaran. Dan khusus belajar dalam urusan agama..

Maju terus Perkhin Provinsi Jambi, Thien (Tuhan) dan para suci sen ren memberkati kalian semua!!!

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
Multi Media Visual, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru disajikan secara kreatif yang bersifat menambah wawasan dan menghibur, Selamat menonton video di bawah ini:

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UClI65dHBHSrYDV4dMRIuACw
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/profile.php?id=100016286588552/

24 July 2017

Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Belajar

Mungkin kalimat ini sudah sering didengar oleh telinga kita, bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar. Belajar atau menuntut ilmu dalam bidang apapun harus senantiasa kita lakukan sampai akhir hayat. Belajar itu tidak harus di institusi formal, karena kehidupan itu sendiri adalah tempat belajar yang sangat teramat luas. Bisa dari lingkungan, masyarakat, teman, dimanapun, kapanpun, kita selalu bisa untuk mengambil sebuah pelajaran. Dan khusus belajar dalam urusan agama..

Bagi orang-orang yang diberi nikmat oleh Thien (Tuhan) sejak dilahirkan dalam keluarga, disekolahkan di sekolah, tinggal di lingkungan yang kondusif untuk belajar agama, kita seharusnya sangat bersyukur kepada Thien. Jangan sampai merasa puas dalam belajar agama karena kita harus selalu melihat ke atas dalam urusan agama/ibadah dan melihat ke bawah dalam urusan duniawi. Hal tersebut ditujukan agar kita tidak pernah berpuas diri untuk selalu menyempurnakan ibadah (kebaktian) dan senantiasa merasa bersyukur atas rezeki yang telah kita terima, tidak serakah, dan berlebih-lebihan (bersyukur karena menyadari bahwa banyak orang yang lebih membutuhkan dari kita).

Maju terus Perkhin Provinsi Jambi, Thien dan para suci sen ren memberkati kalian!!!

Selamat Datang, anda dapat menonton cuplikan video ini di channel YouTube:
MEDIA KITA, Yang mana merupakan salah satu media online berita terbaru. Semua berita Ini disajikan secara kreatif yang bersifat menghibur, Selamat Menyaksikan..!!!

Jangan Lupa Klik Subscribe/Berlangganan & Like Untuk Mendapatkan Video Terbaru:
Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCOeOjmFDtco4qDVNY_OTncA
- Blogspot: https://multi-video.blogspot.co.id/
- Facebook: https://www.facebook.com/My-Youtube-1917381615140418/

24 May 2017

Prosesi Pengisian Roh Suci Sen Ren (khai kuang) di Klenteng Sai Che Tien Jambi

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
JAMBI - Sebuah patung dewa atau kim sin yang yang terbuat dari bahan kayu maupun porselen bila belum dilakukan pengisian roh suci (kai kuang/开光), maka kim sin tersebut belum memiliki kekuatan. Untuk melakukan pengisian roh suci (kai kuang) tidak dapat dilakukan sembarangan orang, dan waktunyapun tidak bisa sembarangan hari.

Hasil pantauan Indochinatown (21/5-2017) dini hari di Klenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien (占碑獅仔殿孔教), yang beralamat di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, sejak tengah malam puluhan umat Khonghucu mengikuti prosesi pengisian roh suci shen ren (kai kuang) yang dipimpin Lim Tek Chong taushe dari Tiongkok.

Lim Tek Chong taushe melakukan membuka aura tujuh buah kim sin/ patung dewa-dewi ((kai kuang)), terdiri dari kim sin Kongzi/ 孔子, Hok Hie Tee Sien/ 伏羲帝仙, Kwan Seng Tee Kun/ 關聖帝君, Nam Hai Kwan Im/ 南海觀音, Hok Tek Tjen Shen/ 福德正神 (2 kim sin), Tua Lang Kong/ 大人公 (Romy)

23 May 2017

占碑狮仔殿孔教庆祝伏羲帝仙圣诞千秋


 
 
 
 
 
占碑华人庆祝伏羲帝仙圣诞千秋,2017521日,在占碑省占碑埠哥尼区狮仔殿隆重举行,庆祝伏羲帝仙圣诞千秋法会.筹委会主席郑建平先生邀请来自中国林泽宗道士主持法会,场面非要热闹,有来自雅加达前名誉孔教会席黄耀强先生及随行人员暨占碑省孔教会主席黄春回先生及执事人员,还有千多名虔诚信徒参与法会。
 
  伏羲是华人的根之所在,也可说伏羲是華人的祖仙。以伏羲时代为标帜,中华民族从蒙昧跨入了文明的门槛。我们尊崇伏羲,敬重伏羲,时常为伏羲坚韧不拔的奋斗精神所感召,所激励。

  狮仔殿负责人表示,伏羲帝仙在孔教里是受广大信徒的遵从和祈拜。+伏羲画八卦、结网罟、取火种、兴嫁娶、造书契、创乐器,一系列的发明创造,犹如永不熄灭的明灯,照亮了中国几千年的历史。

  法会在林泽宗道士念咒诵唱后,众人祈拜后,祈祷国泰民安、六时吉祥,一帆风顺。随后,是由乩童为信徒开药方及护身符。本报记者明光报道/Romy

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20170523/318844.shtml

21 May 2017

Perayaan Nabi Purba Fu Xi Di MAKIN Sai Che Tien Jambi


JAMBI – Saat memasuki kawasan gerbang klenteng Makin Sai Che Tien, sayup-sayup terdengar suara gendrang diiringi irama suling, yang dikumandangi oleh Lim Tek Chong Taoshe dari Tiongkok, suasana dalam klenteng, kilauan sinar dari pancaran lilin-lilin merah menambah keindahan klenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu [ALBUM: AKTIFITAS MAKIN SAI CHE TIEN JAMBI].

Dihalaman depan dan samping kiri kanan klenteng ratusan umat tengah menyaksikan Taoshe memimpin upacara sembahyang sejit Nabi Purba Hok Hie Tee Sien (Fu Xi) yang biasa disebut Shien Kong.
Dari pantauan di klenteng sudah mulai dipadati oleh umat Konghucu sejak pukul 09.00. tahun ini umat Khonghucu yang hadir lebih dari 1.500 orang, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Dan ada tamu agung dari lura kota seperti, Ketua Dewan Kehormatan MATAKIN Pusat Ws, Wawan Wiratma beserta Wakil Ketua Umum MATAKIN Pusat Bratayana Ongkowijaya, SE, XDS, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Dasar & Menengah Epin Winata dan Xs. Antonius Ong Rohaniwan utusan dari Matakin Pusat, dan sekaligus sebagai Rohaniwan SAKIN & Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Jawa Timur.

Pagi harinya, umat sudah menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Taoshe Liem Tek Chong. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red)  dihalaman depan pintu masuk klenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.

Ritual lalu dilanjutkan dengan sembahyang sin beng Hook Hie Te Shien yang digelar di dalam klenteng. Ini bertujuan untuk memohon doa serta mengundang beberapa sin beng untuk datang pada acara tersebut. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang yang telah disediakan. Setiap daerah prosesi ritualnya berbeda-beda namun tujuan tetap sama yaitu memohon pelindungan dari sang pencipta alam semesta (Tien) dan para Shen Ren maupun leluhur. (Romy) * https://www.facebook.com/makinjambi

20 May 2017

MATAKIN Pusat Adakan Pelatihan Calon Rohaniawan Di Jambi

JAMBI – Puluhan calon rohaniawan dari Majelis Agama Khonghucu Indonesia yang disingkat MAKIN sekota Jambi mengikuti pelatihan menjadi calon rohaniawan di klenteng MAKIN Sai Che Tien, di Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi selama dua hari (19/5-2017).

Peserta yang hadir terdiri dari utusan MAKIN Hok Kheng Tong 2 orang, MAKIN Gi Hong Tong 5 orang, MAKIN Sai Che Tien 2 orang, MAKIN Hok Sin Tong 1 orang dan MAKIN Kuang Leng Miau 2 orang serta MAKIN Seng To Kheng 2 orang, sedangkan MAKIN yang ada di kota Jambi 9 dan 2 di kabupaten Muaro Jambi serta Tanjung Jabung Barat [Lihat Album: Pelatihan Calon Rohaniawan Di Jambi].

Materi yang diberikan kepada calon rohaniawan, adalah tatacara beribadah yang benar menurut ajaran Khonghucu, pemberkatan pernikahan menurut agama Khonghucu dan sembahyang jenazah dan doa untuk umat Khonghucu yang meninggal dunia (wafat), selama ini umat Khonghucu yang wafat di Jambi selalu memakai jasa pihak lain untuk menyembahyangi.

Ujar Ketua MATAKIN Kota Jambi Darmadi Tekun, bahwa selama ini orang Khonghucu yang wafat di kota Jambi, yang doa / sembahyang dari Vihara, maka rasanya kurang pas, untuk itu harapan Darmadi Tekun kedepan Khonghucu di Jambi sudah memiliki rohaniawan yang membidangi kebaktian sembahyang kepada umat Khonghucu yang meninggal dunia dan selain itu ada rumah abu khusus untuk orang Khonghucu.

Adanya aturan-aturan yang ketat dan harus diikuti dengan benar dalam melaksanakan kegiatan sembahyang untuk leluhur, menunjukkan bahwa sembahyang untuk leluhur bukanlah suatu kegiatan yang bisa dilakukan secara asal-asalan, dan juga bukan suatu kegiatan yang tanpa makna. (Romy)* https://www.facebook.com/makinjambi

30 April 2017

Mengajari Anak Cinta Bumi Dengan Tanam-Menanam


JAMBI - Gadget adalah salah sebuah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis. Teknologi ini jelas mempengaruhi perkembangan anak, dengan terlalu membebaskan anak dibawah umur menggunakan teknologi yang terlalu canggih seperti gadget maka itu dapat mengubah perilaku seorang anak, untuk itu peran orang tua, guru-guru di sekolahan sangat penting sekali [Lihat Gambar: Mengajari Anak Cinta Bumi Dengan Tanam-Menanam].

Untuk itu Sekolah Minggu Khonghucu yang dibawah naungan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi mengajak dan mengajari agar siswa-siswi sekolah minggu mencintai bumi dengan menanam dan pembibitan aneka sayuran seperti sayur bayam, kangkung, cabe dan tomat pada hari minggu (30/4-2017).

Anak-anak adalah generasi penerus. Kelak setelah kita tiada, mungkin mereka masih menjejak bumi. Karena itu, ajaklah mereka menjaga planet ini, harapan Guru Sekolah Minggu kepada anak didiknya.

Saat anak belajar mencintai lingkungan, artinya orang tua membangun rasa hormat kepada alam semesta, menjaga lingkungan dan tidak berperilaku merusak alam di kemudian hari.

Tujuan dari kegiatan berkebun untuk sekolah minggu adalah untuk menginspirasi anak-anak mengembangkan hubungan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya. Bekerja di kebun akan mengembangkan pikiran dan tubuh mereka melalui aktivitas fisik, berkebun akan mengekspos mereka untuk melihat keajaiban alam, dan akan memberikan kesempatan pada anak-anak untuk bermain kreatif dan spontan. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

29 April 2017

占碑寿山亭庆祝福德正神神圣诞吉辰占碑寿山亭庆祝福德正神神圣诞吉辰

 
 
 
 百多信徒祈求国泰民安 风调雨顺
座落在占碑 HMO Bafadhal街, Rt. 23 Manggis 村 寿山亭庙,于4月25日举行福德正神圣诞吉辰庆祝。是日上午十时,寿山亭基金会名誉主席陈远庆、炉主及百多位信众举行祈拜、道士郑连丁主持祈拜,诵经念咒,带领信众,礼拜玄天上帝后,祈拜福德正神,祈求神恩赐福,让印尼国家,国泰民安、风调雨顺,远离天灾人祸,占碑社会安宁,生民衣食丰足,康宁寿福。
  陈远庆表示,我们每逢新春节来临前夕,都会祈拜天公(玄天上帝),每逢神吉日时也都举办答谢神恩各种活动,同时也有台神轿游街等一系列节目。
  Romy /hk

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20170429/315861.shtml
* https://www.facebook.com/makinjambi

25 April 2017

Perbedaan Vihara dan Kelenteng

Banyak yang salah kaprah, atau bahkan tidak mengetahui sama sekali bahwa 'vihara' dan 'kelenteng' itu berbeda. Ada yang menganggap 'kelenteng' adalah panggilan lain dari 'vihara', jelas semua itu adalah salah. Pada kesempatan kali ini, Anda akan mengenal lebih lanjut, apa sajakah perbedaan 'vihara' dan 'kelenteng'.

a. Vihara
* Adalah rumah ibadah umat Buddha
* Biasanya berarsitektur India/Thailand, ada pula yang berarsitektur Tiongkok
* Di dalam Vihara aliran Theravada, hanya ada rupang (patung) Buddha Gautama beserta 2 muridNya. Di dalam Vihara aliran Mahayana, terdapat 3 rupang, yaitu: Rupang Buddha Gautama, Rupang Bodhisattva Avalokiteshvara, Rupang Bodhisattva Ksitigharba/Bodhisattva lainnya.
* Tidak terdapat tempat untuk membakar kertas sembahyang.
* Upacara keagamaan biasanya dilakukan secara jemaat yang disebut Puja Bakti/Kebaktian, walaupun umat juga diberi kesempatan untuk beribadah secara individu. Setelah beribadah umat biasanya akan diberi dhammadesana (khotbah/ceramah).
* Sebuah tempat bisa dikatakan Vihara apabila: memiliki minimal 1 ruang dhammasala (ruang kebaktian), memiliki kuti (tempat tinggal bikkhu), perpustakaan, bahkan ruang khusus untuk khotbah. Vihara yang lebih kecil disebut Cetya yang hanya memiliki 1 ruang dhammasala (ruang kebaktian) tanpa memiliki dhammasala dan perpustakaan. Vihara yang lebih besar dan memiliki taman disebut Arama. Vihara bisa disebut Arama apabila: memilkiki minimal 1 ruang dhammasala, kuti, perpustakaan, ruang khotbah, dan yang paling penting taman.
* Vihara biasanya menggunakan nama berbahasa Pali atau Sanskerta. Contoh: Vihara Dharma Loka, Vihara Vimala Virya, Vihara Dhamma Metta Arama, Vihara Vipassana Graha, Cetya Tisaranagamana, dll.
b.
Kelenteng
* Adalah rumah ibadah umat Konghucu/Tao
* Biasanya berarsitektur Tiongkok
* Di dalam Kelenteng terdapat rupang para Dewa/Dewi yang dipuja oleh umat
* Terdapat tempat untuk membakar kertas sembahyang
* Umumnya upacara keagamaan dilakukan secara individu
* Biasanya juga sekaligus merupakan tempat perkumpulan/yayasan sosial, seperti Kelompok Pemain Barongsai, dll.
* Kelenteng biasanya diberi nama dalam bahasa Mandarin atau bahasa Indonesia. Contoh: Kelenteng Tua Pek Kong, Kelenteng Dewi Sakti, Kelenteng Surya Bakti, dll.
Tidak heran kekeliruan ini terjadi. Pada masa Orde Baru, pemerintah RI melarang segala jenis apapun kegiatan atau tempat yang berbau tradisi Tionghua. Sehingga Kelenteng yang merupakan salah satu tradisi Tionghua akhirnya terancam ditutup. Untuk mengatasi hal itu, sebagian Kelenteng dan umat Konghucu saat itu berlindung di bawah naungan agama Buddha, sehingga mengubah nama Kelenteng menjadi nama Vihara. Tidak hanya itu, umat Konghucu yang bernaung menjadi agama Buddha pun hanya menyandang gelar agama Buddha saja, tapi tetap melakukan tata cara ibadah agama Konghucu. Sebagian umat lain malah pindah ke agama lain seperti Katolik, Protestan, Islam, ataupun Hindu yang ketika itu merupakan agama resmi.

Sejak Orde Reformasi, atau lebih tepatnya masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, kebijakan yang melarang kegiatan atau tempat yang berbau tradisi Tionghua itu kemudian dihapuskan. Sejak saat itulah umat Konghucu lebih leluasa beribadah dan melakukan aktivitas keagamaan dan kebudayaan seperti tarian Barongsai, Imlek, dll. Dan sejak pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, Imlek ditetapkan menjadi hari libur nasional. Banyak pula Kelenteng yang kembali mengganti nama seperti nama semula. Namun, adapula Kelenteng yang tetap mempertahankan nama Vihara yang sebetulnya hanyalah merupakan nama sementara.

Dan dulu, sebelum agama Konghucu diresmikan, orang awam juga keliru membedakan mana Kelenteng dan mana Vihara, karena menurut mereka, hampir semua orang Tionghua yang pergi ke Kelenteng atau Vihara, sehingga umat Buddha dan umat Konghucu pun dicap sebagai agama yang hanya dianut oleh etnis Tionghua. Padahal, hal ini salah. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, banyak pula warga asli Indonesia yang menganut agama Buddha.

Dampaknya tidak hanya sampai di situ, karena larangan pada Orde Baru, terjadilah penggabungan 3 tempat ibadah menjadi satu. Tempat ibadah itu disebut Vihara Tri Dharma (Tiga Ajaran: Buddha, Konghucu, Tao) Dan tempat ibadah ini hanya terdapat di Indonesia. Walaupun berdampak negatif yaitu timbulnya kekeliruan, tapi tempat ibadah ini juga berdampak positif yaitu mencerminkan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Perbedaan Agama Buddha dan Konghucu

a. Agama Buddha
Penyebar Ajaran             : Sidharta Gautama Buddha
Asal Ajaran                    : India
Kitab Suci                      : Tipitaka (Theravada, bahasa Pali) atau Tripitaka (Mahayana, bahasa Sansekerta)
Rumah Ibadah                : Vihara
Bahasa Asli                    : Bahasa Pali atau bahasa Sansekerta
Pemimpin Agama           : Bikkhu (Theravada), Biksu (Mahayana), Bikkhuni (Bikhhu Wanita)
Salam Keagamaan          : Namo Buddhaya; Namaste

Padanan kata yang sering digunakan untuk merujuk "Tuhan" adalah Sanghyang Adi-Buddha Tuhan Yang Maha Esa (lebih sering digunakan oleh Buddhayana/Ekayana). Aliran Theravada lebih sering menggunakan padanan kata Sang Tiratana.
b. Agama Konghucu
Penyebar Ajaran          : Nabi Konfusius
Asal Ajaran                  : Tiongkok
Kitab Suci                    : Sishu, Wujing, Xiao Jing
Rumah Ibadah             : Kelenteng / Lintang
Bahasa Asli                  : Bahasa Mandarin (bahasa Tiongkok)
Pemimpin Agama         : Pendeta Konghucu
Salam Keagamaan        : Wei De Dong Tian

Padanan kata yang sering digunakan untuk merujuk "Tuhan" adalah Tian/Thian Tuhan Yang Maha Esa.

http://wirawanperdana.blogspot.com/2013/06/perbedaan-vihara-dan-kelenteng.html#comment-form

Umat Khonghucu Jambi Turut Merayakan Sejit Dewa Rejeki


JAMBI – Ratusan umat Khonghucu Jambi kemarin pagi (25/4-2017) berbaur dengan para Lo Cu (panitia) merayakan Sejit Kongco Hok Tek Cen Sen yang lebih dikenal dengan sebutan “Tua Pek Kong” di Kelenteng Siu San Teng yang terletak dibilangan Jalan HMO Bafadhal, Rt. 23 Kampung Manggis Jambi [Lihat Gambar:Perayaan SejitKongco Hok Tek Ceng Sin].

Untuk memeriahkan ritual tahunan tersebut sehari sebelumnya panitia terdiri dari para pengusaha terkemuka Jambi menyelenggarakan malam hiburan karaoke dihalaman kelenteng Siu San Teng, acara tersebut terbuka untuk umum.
Selama beberapa hari mereka meninggalkan pekerjaan rutin untuk menyambut hari suci Dewa Rejeki (Tua Pek Kong).

Menurut uraian pengurus kelenteng Siu San Teng Jambi yang lama, Kongco Hok Tek Cen Sen  telah ada sejak jaman Belanda 1805/ 212 tahun yang lalu, saat itu kelenteng bernama Hok Tek.

Ujar Ketua Dewan Kehormatan Siu San Teng, Tanoto Kusumah, setiap tahun kita adakan sembahyang bersama Sia Kang pada hari pergantian tahun imlek, Malam Perayaan Cap Go Meh dan Sejit Kongco Hok Tek Cen Sen, tujuan sembahyang bersama agar masyarakat Jambi bisa hidup sejahtera, usaha lancar dan bebas dari malapetaka (bencana) yang tidak diinginkan. Tambah Tanoto Kusumah pimpinan Novita Hotel Jambi, “Kita harapkan agar masyarakat Jambi bisa hidup lebih baik, usaha lancar dan Jambi terhindar dari segala malapetaka/bendana” imbuhnya seusai sembahyang.

Seusai sembahyang semua sajian dimasak dan di makan bersama, umat Khonghucu meyakini bahwa dengan menyantap hidangan hasil ritual akan mendapatkan perlindungan dari para roh suci (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi

09 April 2017

Bagi-Bagi Buku Di Zi Gui Di Klenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi


JAMBI - Agama Khonghucu telah diakui oleh Pemerintah Indonesia, sejak Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi orang nomor satu, dan ia mencabut PP Nomor 14 Tahun 1967 yang melarang kegiatan warga Tionghoa. Namun, hingga kini banyak hak-hak sipil warga Khonghucu yang terabaikan. Salah satunya adalah hak pendidikan Agama Khonghucu bagi siswa-siswi beragama Khonghucu [Lihat Album: Sekolah Minggu Khonghucu Jambi].

Hak pendidikan Agama Khonghucu sebenarnya tertuang di dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003. Di situ disebutkan, peserta didik  wajib mendapatkan pelajaran agama dari guru yang seagama. Karena itulah, sekolah wajib menyedikan guru yang seagama.
Diharapkan sekolah-sekolah di Jambipun bisa menerima dan mengakomodasi amanat undang-undang tersebut, ini merupakan hak pendidikan bagi warga Khonghucu Jambi. Harap Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (matakin) Provinsi Jambi Darman Wijaya dan Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (matakin) Koya Jambi Darmadi Tekun, di sela-sela penyerahan buku Di Zi Gui (9/4-2017).

Tambah Darman Wijaya, pentingnya mendidik anak ilmu keagamaan sedini mungkin, karena anak adalah titipan dari Tuhan YME kepada kita. Ini merupakan amanah yang harus dididik dengan sebaik-baiknya. Pendidikan anak harus dimulai sedini mungkin, maka sebagai orangtua harus berperan penting dalam proses pendidikan anak, karena keberhasilan dalam mendidik anak ditentukan dengan bagaimana orangtua memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada anak tersebut. Orangtua perlu mengajarkan pendidikan, memberikan bekal baik di dunia maupun di akhirat, agar kelak mereka menjadi orang yang sukses di masa mendatang.

Kita sebagai orangtua, harus membentuk serta membiasakan anak untuk selalu menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa, serta menjauhi larangannya, agar keluarga terhindar dari siksaan dikemudian hari. Sebagai orangtua kita harus selalu memelihara anak kita agar terhindar dari segala perbuatan yang dilarang oleh agama (Romy). * https://www.facebook.com/makinjambi

16 March 2017

Perayaan Sejit Nan Hai Kwan Im Di Kelenteng Beng Shan Bio Jambi

JAMBI – Ratusan umat silih berganti melakukan sembahyang perayaan hari jadinya Dewi Asih (dewi Kwan Im) di kelenteng Beng Shan Bio di Jalan Fatahilla (Lorong Gembira) Rt. 23, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur (16/3-2017).

Sesajian yang dipersembahkan oleh umat terdiri dari berbagai buah-buahan segar, bunga segar dan berbagai sesajen pendamping seperti Cien Up (permen), Kim Cua (kertas sembahyang). Prosesi sembahyang sejit di pimpin oleh Rohaniawan Matakin Provinsi Jambi, The Lien Teng [Lihat Gambar : Sejit Nan Hai Kwan Im Di Kelenteng Beng Shan Bio Jambi].
Hasil pantauan di Makin Kelenteng Beng Shan Bio yang dibangun oleh seorang donatur Muljono Handjaja beserta teman-temannya, tujuan membangun kelenteng Beng Shan Bio tempat ibadah umat Khonghucu di Jambi. Umat yang merayakan sejit Nan Hai Kwan Im (dewi asih) cukup dilakukan secara sederhana, yaitu, setiap umat yang sembahyang cukup menyalakan tiga batang gaharu (hio) di altar Tie Kong (Tuhan red), sesajian buah-buahan segar dan permen. Sedangkan didalam kelenteng Beng Shan Bio umat cukup berdoa saja (tidak membawa gaharu/ hio).

Di depan halaman Kelenteng Beng Shan Bio, terdapat sebuah Patung raksasa Nan Hai Kwan Im setinggi delapan meter dengan berat 22 ton, patung tersebut didatangkan dari Negeri Tiongkok.

Kelenteng Beng Shan Bio merupakan sebuah tempat ibadah penganut Khonghucu yang bentuk bangunan dan ornamennya terlihat cantik dan anggun berlokasi di Lorong Gembira, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. (Romy)* https://www.facebook.com/makinjambi

21 February 2017

发扬宗教和谐相处精神,共同建设国家

 
 
 
在印尼西爪哇卡拉旺(Karawang)隆重举行,民主改革后第18届元宵节活动。印尼第四任总统瓦希德夫人欣达、卡拉旺县长 Dr.Cellica Nurachadiana印尼孔教妇女部主陈玉娘印尼孔教最高理事会荣誉主黄耀德等及关圣帝君庙理事和军警官和信徒近千人参与元宵节活动.

Cellica  县长致词中表示,  我国虽然大多数是信奉伊斯兰教, 我国在1945年宪法就提到“三项宗教和谐”即是:宗教内部、宗教与宗教之间及宗教与政府的和谐。她也希望在她的属下官员及包括孔教信徒在内的华族,大家团结一致,发扬宗教和谐相处精神,共同建设国家,让生活更美好。
  黄耀德致词表示,这次的元宵节活动除了抬神轿游街,同时也有Sunda民间舞蹈表演,显出我国多元文化,大家团结一致.

  致词完毕瓦希德夫人欣达女士,挥旗启动抬神轿游街开始。向关圣帝君庙开始,经过Arif Rahman Hkaim ,Dewi Sartika街一直回到原地庙宇.

明光报道/Romy摄影

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20170221/306227.shtml

14 February 2017

Puluhan Ribu Warga Karawang Sambut Festival Cap Go Meh

KARAWANG - Event tahunan Cap Go Meh di Karawang disaksikan ratusan ribu warga dari berbagai elemen tumpah ruah di rute yang telah ditentukan panitia Cap Go Meh untuk menyaksikan perayaan tahunan Cap Go Meh ke-18 di Karawang.

Cap Go Meh telah dibuka oleh Bupati Karawang dr.Cellica Nurachadiana, dan kirab Cap Go Meh dilepas oleh Ibu Negara RI ke-4 Hj. Dra. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Hum, Minggu (12/2).

Dalam sambutan Bupati Karawang, “walaupun kita semua menyadari bahwa Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama islam, namun telah mempelopori pluralisme agama yang tertuang dalam falsafah Pancasila dan UUD Tahun 1945 hingga lahirlah konsep : “Tri Kerukunan Umat Beragama” yaitu kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah,” ujar Bupati [Lihat Gambar: Kirab Cap Go Meh di Karawang].
Namun demikian Bupati  berharap kepada semua jajaran dibawahnya,  untuk senantiasa memberikan pelayanan publik yang sama kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat Tionghoa, dan termasuk penganut agama khong khu chu, “Marilah kita bangun masa depan bangsa, dengan semangat persatuan dan persaudaraan yang dilandasi semangat kerukunan umat beragama serta raihlah kehidupan yang lebih baik,” harapnya.

Kepolisian Resor Karawang menggelar pengamanan perayaan Cap Go Meh tahun 2017 di Kabupaten Karawang. Kekuatan pengamanan yang dilibatkan sebanyak kurang lebih 300 personel dipusatkan di Kota Karawang yang terdiri dari personel Polres serta Polsek Jajaran. Perayaan Cap Go Meh yang dipusatkan dijantung Kota Karawang dilaksanakan pawai naga dengan jalur rute seperti tahun yang lalu itu mulai dari Jalan Tuparev, Jalan Kertabumi hingga ke Jalan Arif Rachman Hakim / Jalan Niaga hingga balik lagi ke Klenteng Bio Kwan Seng Tee Koen yang berada di Jl. Ir.H.Juanda Nagasari Karawang.

Menurut penuturan ketua Panitia Cap Go Meh, Ws, Wawan Wiratma, yang juga ketua Dewan Kehormatan MATAKIN PUSAT, Kirab Cap Go Meh tahun ini dikolaborasikan dengan Seni Budaya Sunda agar perayaan Cap Go Meh ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.  Kegiatan kolaborasi dengan budaya Sunda sengaja digelar, agar Festival Cap Go Meh menjadi Spektakuler.

“Diharapkan dengan adanya kolaborasi Kirab Cap Go Meh dengan Kirab Budaya Sunda itu bisa membantu Pemkab Karawang dalam mempromosikan seni budaya, pariwisata dan kuliner khas Karawang.” Imbuh Wawan Wiratma.

“Karawang menjadi contoh kota perlintasan etnis dan budaya yang baik dan sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi beragama." (Romy)* https://www.facebook.com/makinjambi