Showing posts with label Ziarah Makan Leluhur. Show all posts
Showing posts with label Ziarah Makan Leluhur. Show all posts

07 April 2016

祭拜祖先 连根养根 根深叶茂





清明节是华人祭拜祖先的传统节日,几千年来都是如此。
  清明时日缅怀祖先祭祖,是使您不能忘掉祖先,不能忘掉您的根,虽然炎黄子孙一居住在海外,已落地生根,但您的主根发源地,不能给忘掉。不拿香的人,也可以花代替敬仰祖先先辈或已过世的父母。
  占碑人是非常注重华人传统节日的,每在清明节到来之时,各地的游子都会返乡,到先人墓地扫墓祭拜。在占碑城里,可见到挤满人群在美食摊里侯着,品尝占碑的肉面及其他菜肴。
  来祭拜的 各地的游子,乍看起来就有花甲至年龄了,这可看出父母辈教导有方,提倡了儒家孝道精神。可惜的是年轻人就少了些,主要可能是洋化了,或父母辈教导无方而变成不注重这传统节日了。
  占碑的墓园地有在7公里 Kelurahan Rawasari, Keca-matan Kotabaru, Sentosa基金会经管12公里,Pondok Meja, Kecamatan 幕阿啦占碑县,由占碑安溪公会经管。管理的有方,墓地杂草已根除,让人出入方便祭拜,只要付一次清洁费,其他杂费就免。在墓园地可见到人们在祭祖情形。墓地上置放的冥纸可见,充着清明节的氛围。
  Romy/明光文

http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20160407/261995.shtml
* www.ayojambi.com/

01 April 2016

Memberi Penghormatan Kepada Leluhur

Ceng Beng di Pemakaman Tionghoa Jalan Kapten Pattimura Jambi (1-4-2016)
JAMBI, ayojambi.com – Sejak dini hari ratusan warga Tionghoa telah memadati pekuburan Tionghoa di Jalan Kapten Pattimura KM 7, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru, kota Jambi, mereka datang bersama keluarga untuk sembahyang Cheng Beng (ziarah makam) atau penghormatan kepada para leluhur yang dimakamkan di Pemakaman Tionghoa, Ceng Beng tahun ini jatuh pada tanggal 4 April 2016. Mereka datang dengan membawa berbagai perlengkapan sembahyang maupun aneka sesajian kesukaan orangtua (leluhur) .
Di Indonesia lebih dikenal sebutan Ceng Beng (bahasa Hokkien), Ceng Beng adalah agenda tahunan etnis Tionghoa diseluruh dunia untuk menziarahi ke kuburan orangtua maupun leluhur sesuai dengan agama masing.

Setiap warga yang datang berziarah diwajibkan membayar (membeli) kupon ziarah sesuai dengan besar kecilnya makam, kupon terbagi dalam 2 type, type A makam besar dengan harga Rp. 150.000/ permakam, type B makam kecil dengan harga Rp. 100.000/permakam. Uang tersebut untuk biaya petugas yang membersihkan makam, biaya untuk konsumsi petugas lapangan.

Belum lagi lagi kutipan-kutipan parkir liar yang sering jadi keluhan warga yang lakukan ziarah, karena kutipan parkir lebih besar dari parkir resmi dari pemerintah kota, kisaran uang parkir antara Rp. 5.000 sampai Rp. 15.000 sesuai dengan kendaraan penziarah, ini yang sering dikeluhkan penziarah.
 Taman Pemakaman Tionghoa Pondok Meja Jambi, KM 12, 
Desa Pondok Meja, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muara Jambi. 
(Foto 11 Nopember 2015)
Sedangkan Tempat Taman Pemakaman Tionghoa Pondok Meja Jambi, KM 12, Desa Pondok Meja, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muara Jambi. Setiap penziarah hanya membayar uang kebersihan dan tidak ada kutipan uang parkir dan lain sebagainya. Jauh lebih bersih dan teratur dari pemakaman Tionghoa di Jalan Kapten Pattimura, karena setiap makam diurus (tidak ada semak belukar).

Ceng Beng bagi masyarakat Tionghoa, adalah penghormatan kepada orangtua yang sudah meninggal dunia(wafat), ini merupakan sebuah kebudayaan sejak jaman dahulu kala. Relasi antar manusia dalam tradisi Tionghoa tidak akan hilang begitu saja, meskipun kematian telah memisahkan orang dari kehidupan di dunia ini. Karena itu tidak heran kalau dalam setiap keluarga penghormatan kepada leluhur menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama.

Orang yang tidak lagi menghormati leluhur yang telah meninggal dianggap sebagai seorang anak durhaka, sebab mereka melupakan asal usul dan jasa dari para pendahulunya, bahkan melupakan akar kehidupannya sendiri. (Romy)