20 April 2014

Pemain Senior Dihajar Pemain Junior

Jambi, ayojambi.com – Selama sepekan para pecatur Xiangqi (Catur Gajah) junior menghantam oleh pemain-pemain Xiangqi senior dalam event Open Turnamen Xiangqi 2014 di Kelenteng Makin Leng Chun Keng, Jalan Koni 1, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi dari tanggal 14 hingga 18 April 2014.
Pemain senior tidak mampu menahan serangan demi serangan pemain muda Jambi, seperti Ricky mengandaskan (KO) Akay pada babak pertama, TONNY HU di babak ke tiga, YANTO di babak ke lima, sedangkan Tri Nurdiyanti mengalahkan ANG CHONG SIE pada babak ke tiga dan mengalahkan TONNY HU di babak ke lima, disamping itu Eric Rudi mengalahkan pemain handal lainnya seperti TONNY HU pada babak ke empat,selanjutnya mengkandaskan ANG CHONG SIE. 

Tidak disangka perkembangan permainan junior begitu cepat hingga mampu meredam pemain kawakan Jambi disamping itu dewi fortuna sedang menghampiri pemain muda Jambi.

Ujar beberapa mantan ketua Percasi Jambi, Drs, Asnawi AB, mengatakan, pemain Xiangqi tingkat junior Jambi telah menunjukan prestasi yang luar biasa dalam event Open Turnamen Xiangqi 2014 di Kelenteng Makin Leng Chun Keng, siapa sangka mereka (pemain junior Xiangqi) mampu mengalahkan beberapa pemain kawakan.

"Mereka sangat hebat, pada pertandingan ini mereka bisa mengalahkan pemain senior, mudah-mudahan ke depan pemain muda Jambi bisa mengharumkan nama Provinsi Jambi” imbuh Asnawi AB. (Romy) 
* www.ayojambi.com/

Puluhan Pasang Remaja Terjaring Razia Pekat Di Hotel Jambi

JAMBI, ayojambi.com – Malam minggu kelabu bagi puluhan pasang remaja yang tengah asik berduaan didalam hotel melati di Jambi, mereka tengah asik berbulan madu terjaring oleh tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jambi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jambi, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Jambi dan PMKS Kota Jambi, Polresta Jambi, Dandim 0415/Batanghari, Denpom Jambi lakukan razia di mulai dari pukul 22.30 hingga dini hari (17/4-2014).

Razia terbagi dalam dua kelompok, kelompok dua jurusan Kecamatan Pasar, Kecamatan Jambi Timur dan Kecamatan Jambi Selatan, sedangkan tim satu meliputi jurusan Telanaipura, Kota Baru, Kecamatan Jelutung.

Sasaran razia Pekat ini adalah para Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Jambi. Inti dari razia untuk menciptakan rasa nyaman dan tentram di Kota Jambi.

Dari razia puluhan pasangan muda mudi yang asyik memadu kasih di hotel-hotel Melati pada sembunyi di kamar, ada yang yang meninggalkan hotel tanpa membawa tas dan sepatu, sepertinya razia telah bocor.

Dari razia yang digelar dibeberapa titik, seperti Hotel Camat di Jalan Gatot Sobroto, terlihat kamar hotel ditinggalkan oleh penguninya dalam keadaan terdesak, karena kondisi kamar dalam keadaan berantakan (seperti habis bertempur), bahkan tas serta sepatu wanita ditinggalkan dalam kamar, tim razia kembali mendatangi Mexicana Hotel Jalan Halim Perdana Kusumah, lalu menuju Hotel 88 tidak jauh dari Hotel Mexicana, terus ke Hotel Dalia, Pundi 1, Hotel Anggrek, Mayang Sari 1 dan Hotel Jambi Raya, ternyata beberapa hotel yang dikunjungi ini dalam kondisi kosong ditinggali penghuninya.

Namun tim razia tidak putus asal, mereka, mereka kembali menelusuri Hotel Sarina di kawasan Angsa Dua, di hotel ini tim mendapati beberapa wanita yang tengah menunggu pelanggan, ada dua pasang yang baru selesai melakukan adegan layanknya pasutri. Di samping itu tim gabungan juga mendapatkan 5 pasang remaja yang tengah bermadu kasih di Hotel Surya di Jalan Raden Matthaher Jambi, tim mendapati seorang wanita dalam kamar bersama dengan 2 pria bertempur melawan 1 wanita (2 in 1) dan seorang remaja yang mengunakan jilbab bersama sang idola.   

Pasang remaja terjaring dalam kondisi tidak berbaju, saat ditanya petugas surat nikah mereka tidak bisa menunjukannya, maka merekapun diangkut ke truk Satpol PP. (Romy)

17 April 2014

Pengprov Pexi Jambi Gelar Open Turnamen

JAMBI – Pengurus (Lihat foto: Provinsi Persatuan Xiangqi Indonesia (Pengprov Pexi) Jambi) mengelar Open Turnamen 2014 di Kelenteng (Lihat foto: Makin Leng Chun Keng), Jalan Koni 1, Rt. 2, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.  Pertandingan Xiangqi (Catur Gajah) berbagai ajang uji coba pemain-pemain Junior Jambi.
Pasalnya sejak pengalihan Ketua Umum PB Pexi Pusat tahun 2013 hingga kini Atlit Xiangqi (Catur Gajah) Jambi belum ada kegiatan pertandingan baik ditingkat daerah maupun nasional, apa lagi tingkat asian yang sempaty dibatalkan oleh mantan Ketua Umum PB Pexi Taher Ferdian, maka Darman Wijaya dan Mulyadi selaku ketua Pengprov Pexi Jambi memandang perlu adakan silulasi antar pemain junior dengan pemain senior Jambi.

“Anak-anak perlu lakukan latihan agar setiap waktu bisa diturunkan dikanca nasional maupun internasional” Pengprov Pexi Jambi berkeyakinan bahwa PB Pexi dibawa naunangan Anton Gozalie, S. Kom akan semakin baik, hingga kedepan Xiangqi Indonesia semakin maju setarap dengan pemain luar negeri. Ujar Mulyadi.

Sesuai dengan program kerja Pengprov PEXI Jambi, bahwa mereka (atlit) yang berprestasi dalam Kejurda Xiangqi akan di dikirim untuk mewakili Jambi dalam ajang kejuaraan nasional maupun internasional. (Romy)* www.ayojambi.com/

08 April 2014

Tionghoa Jadi Komisioner KPU Mataram

IndoChinaTown – Tionghoa kini bukan hanya mulai terjun dalam dunia politik praktis dengan menjadi calon anggota legislatif. Akan tetapi, masuk sebagai anggota penyelenggara pesta demokrasi, seperti Eka Sugih Gunawan. Dia menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kehadiran Eka, menambah nuansa pluralisme dalam tubuh KPU Mataram.
Eka Sung, nama panggilan akrabnya itu selama ini, di Mataram dikenal sebagai tokoh muda dari etnis Tionghoa. Ia pernah menjabat sebagai ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Nusa Tenggara Barat. Masuknya Eka sebagai salah satu anggota KPU bukan hasil deal dengan kelompok tertentu, melainkan karena hasil seleksi melalui uji kelayakan dan kepatutan. Dalam pelantikan, KPU Nusa Tenggara Barat, menghadirkan rohaniawan dari Agama Khonghucu. “Ya, ini merupakan sejarah buat saya pribadi sekaligus sejarah buah Agama Khonghucu. Saya orang pertama di Indonesia dari Agama Khonghucu yang masuk sebagai anggota KPU,”ujarnya kepada China Town, usai pelantikan belum lama ini.

Lulusan Universitas Gunadarma Jakarta ini bukanlah orang baru dalam kancah organisasi kepemudaan di Kota Mataram. Nama Eka cukup dikenal sejumlah aktivis muda sebagai seorang yang memegang prinsip. Kelahiran Bogor, Jawa Barat, 1977 ini juga aktif sebagai anggota Perkumpulan Sosial Bhakti Mulia (PSBM) yang merupakan salah satu organisasi komunitas Tionghoa di Lombok. Sebagai tokoh muda berpengalaman, bernama Mandarin Song Yi Yuan ini bertekad dapat menjalankan tugas sebaik mungkin. Terlebih, dia juga sudah menandatangani fakta integritas di bawah sumpah jabatan sebagai penjabat KPU Kota Mataram. Bagaimana menyampingkan kepentingan pribadi dan kelompok dalam bertugas.

Menurut dia, pelantikan sebagai anggota KPU sehari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2565, menjadi kado terindah baik secara pribadi maupun kebanggaan tersendiri bagi kalangan Khonghucu di Nusa Tenggara Barat. Ini, sambungnya. Merupakan penantian panjang. “Strategi khusus, sih nggak ada, yang terpenting berpegang pada prinsip, bekerja dengan baik sesuai undang-undang,” ungkap mantan sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nusa Tenggara Barat itu.

http://indochinatown.com/2014/04/04/tionghoa-jadi-komisioner-kpu-mataram/
* www.ayojambi.com/

07 April 2014

Dokter Lie Dharmarwan Kunjungi Komplek Candi Muarojambi

JAMBI, ayojambi.com – Seusai bersilaturahmi dengan Gubernur Jambi di Jalan Sultan Agung Jambi (Rumah Dinas), dr Lie Dharmawan (68) menyempatkan diri mengunjungi Situs Candi Muarojambi di Desa Muara Jambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, sekitar pukul 09.30 pagi.
Kehadiran dr Lie Dharmarwan, PhD, FICS, SpBTKV (Lie Tek Bie) beserta dr. Sianly, Minggu (6/4) pagi, atas undangan Hidayat Tokoh Pencinta Candi Muarojambi. Rasa kagum dengan keindahan Candi Muarojambi dr Lie beserta Staf RSA dr Sianty menaiki tangga Candi Tinggi, dari atas Candi dr Lie melihat sekeliling candi.

Disamping itu dr Lie Dharmarwan mengunjungi Gedung Musem Candi yang letaknya di dalam komplek percandian Muarojambi. Di dalam gedung Musem dr Lie Dharmarwan mendapatkan penjelasan dari Pemandu Wisata (guide) seputar komplek candi yang luasnya lebih dari komplek Candi Borobudur.

Setelah dari Candi Muarojambi terus ke gedung Museum Siginjai di Urip Sumoharjo No. 01 Telanaipura, Kota Jambi.

Sebelum kembali ke Jakarta, dr Lie Dharmarwan di jamu makan siang di Restoran Aneka Rasa di Jalan Sultan Agung, Jambi sorenya rombongan dr Lie Darmawan bertolak ke Jakarta dengan pesawat Lion Air. (Romy)

Rumah Sakit Apung Bulan Oktober Kunjungi Jambi

JAMBI – Kepala Rumah Sakit Apung (RSA) Dokter Lie Dharmawan, PhD, FICS, SpBTKV (Lie Tek Bie) beserta dr. Sianly, Minggu (6/4) pagi tiba di Jambi dengan mengunakan pesawat Garuda Indonesia, kedatangan dokter ahli bedah jantung ke Jambi disambut oleh Hidayat Tokoh Pencinta Candi Muarojambi di Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, setiba di bandadar tamu undangan Hidayat beristirahat sambil sarapan pagi di ruang vip room bandara. Setelah itu, dr Lie bersilaturahmi dengan Gubernur Jambi di Jalan Sultan Agung Jambi (Rumah Dinas).
Kehadiran Kepala Rumah Sakit Apung (RSA) Dokter Lie Dharmawan disambut Gubernur H. Hasan Basri Agus, selanjutnya Hidayat menyampaikan maksud kunjungan dr Lie untuk menjajaki kemungkin mendatangkan KLM RSA dr. Lie Dharmawan/ Rumah Sakit Apung (RSA) ke Jambi untuk memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) yang ada di Kabupaten Merangin bulan Oktober mendatang.

Gubernur Hasan Basri Agus menyambut positif atas inisiatif  Hidayat mendatangkan Rumah Sakit Apung di Jambi, untuk memperlancar tujuan kerja sosial para dokter di Jambi, dalam waktu Gubernur Jambi akan membentuk tim peninjau lapangan untuk mempelajari kondisi Sungai Batanghari Jambi bisa dilalui KLM RSA dr. Lie Dharmawan.

Seusai dari Rumah Dinas Gubenur, rombongan meninjau situs Candi Muarojambi di Desa Muara Jambi, Kecamatan Marosebo, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Setelah dari Candi Muarojambi terus ke gedung Museum Siginjai di Urip sumoharjo No. 01 Telanaipura sorenya rombongan dr Lie Darmawan bertolak ke Jakarta dengan pesawat Lion Air.

RSA dr. Lie Dharmawan diresmikan pada 6 Juni 2013 dan saat ini telah memberikan pelayanan medis ke berbagai penjuru Indonesia dalam bentuk bedah mayor, bedah minor, pengobatan umum, dan pendampingan kesehatan, sesuai dengan prinsip kemanusiaan dan etika pelayanan medis. Banyak diantara mereka yang telah berpengalaman di medan krisis Indonesia sejak tahun 1998 akibat ketidakstabilan politik, ekonomi dan sosial, serta terpaan bencana alam yang melanda Indonesia.

DoctorSHARE (Yayasan Dokter Peduli) menyediakan akses bantuan medis secara holistik, independen dan imparsial untuk orang-orang yang paling membutuhkan, yaitu merekayang dianggap miskin dan tidak mampu tapi tidak mempunyai kartu miskin karena masalah administrasi kependudukan, sehingga berimbas kepada tidak dimilikinya Asuransi (Jaminan) Kesehatan Masyarakat dan tidak memperoleh akses kesehatan gratis yang disediakan pemerintah; mereka yang secara sosial dikecualikan dari layanan kesehatan dan dikucilkan dalam masyarakat, mereka yang terjebak dalam bencana alam, epidemi dan kekurangan gizi.

dr. Lie telah melakukan banyak pengobatan dan pembedahan di berbagai penjuru nusantara, seperti di Kepulauan Kei (Maluku), Pulau Panggang (Kepulauan Seribu), Bangka Tengah, Belitung Timur (Bangka Belitung), Ketapang dan Pontianak (Kalimantan Barat), Bali, Nusa Tenggara Timur, dan berbagai wilayah lainnya. (Romy)
* www.ayojambi.com/

05 April 2014

Puncak Perayaan Ceng Beng Di TPU Bumi Langgeng Muaro Jambi

JAMBI – Hari ini ratusan warga Tionghoa Kota Jambi (foto) memadati tempat pemakaman umum (TPU) Bumi Langgeng di Km 12, Desa Pondok Meja, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muara Jambi.
Mereka datang bersama keluarga untuk sembahyang Ceng Beng atau penghormatan kepada orangtua dan leluhur yang tahun ini jatuh pada tanggal 5 April 2014 (Sa Gwee Ji Lak lunar kalender). Mereka datang dengan membawa berbagai perlengkapan sembahyang maupun aneka sesajian kesukaan orangtua/ leluhur.

Di Indonesia lebih dikenal sebagai Ceng Beng (bahasa Hokkien) merupakan agenda tahunan masyarakat Tionghoa untuk bersembahyang atau berziarah ke kuburan orangtua maupun leluhur sesuai dengan agama masing.

Seperti keluarga besar Hendro manager PT Nan Riang, sejak pagi hari mereka mengunakan beberapa kendaraan roda empat mengangkut berbagai perlengkapan sembahyang dan sesajian seperti makanan kesukaan ibundanya (Lie Ge Kheng) serta berbagai asesoris diantaranya pakaian jadi, sepatu emas batangan yang dikemas dalam bentuk karton tebal untuk kebutuhan arwah almarhumah, layaknya seperti kebutuhan orang-orang hidup diatas dunia.

Ujar Hendro, “Kita kirimkan berbagai kebutuhan orangtua (leluhur) kita yang berada dialam baka, disana mereka juga memerlukan apa yang kita pakai sehari-hari di alam dunia”.

Sebagai anak, memiliki kewajiban untuk memberi hormat kepada orangtua/ leluhur yang telah wafat dengan cara menyembahyangi, imbuhnya.

Ceng Beng bagi masyarakat Tionghoa, adalah penghormatan kepada orangtua, baik kepada yang masih hidup maupun kepada yang sudah meninggal dunia, ini merupakan sebuah kebudayaan sejak jaman dahulu kala. Relasi antar manusia dalam tradisi Tionghoa tidak akan hilang begitu saja, meskipun kematian telah memisahkan orang dari kehidupan di dunia ini. Karena itu tidak heran kalau dalam setiap keluarga penghormatan kepada leluhur menjadi bagian penting dalam kehidupan bersama.

Orang yang tidak lagi menghormati leluhur yang telah meninggal dianggap sebagai seorang anak durhaka, sebab mereka melupakan asal usul dan jasa dari para pendahulunya, bahkan melupakan akar kehidupannya sendiri. (Romy)
* www.ayojambi.com/

Ribuan Warga Ziarah Ke Makam Leluhur

JAMBI – Sejak pukul 05.00 Wib ribuan warga Tionghoa Jambi melaksanakan perayaan Ceng Beng/ Ziarah Makam (foto) ke makam orangtua, keluarga dan leluhur mereka. puncak perayaan Ceng Beng (Ziarah) di Jambi setiap tanggal 4 atau 5 April (Sa Gwee Ji Lak lunar kalender).
Di Jambi terdapat dua lokasi tempat pemakaman umum (TPU) masyarakat Tionghoa, PTU pertama terletak di kilo meter 7 dibilangan Jalan Kapten Pattimura, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi dan yang satu lagi TPU Bumi Langgeng Km 12, Desa Pondok Meja, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muara Jambi. TPU Km 7 dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Sentosa (YKS) Jambi, sedangkan TPU Bumi Langgeng dikelola oleh Perkumpulan Aneka Kesejahteraan (ANKE) Jambi.
Dari hasil pantauan Reporter Majalah China Town Jambi (5/04) sejak pukul 05.00 subuh tempat pemakaman umum (TPU) atau kuburan Tionghoa kilo meter 7 dibilangan Jalan Kapten Pattimura, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Kotabaru telah dipadati berbagai jenis kendaran roda dua maupun roda empat, hingga untuk masuk kelokasi TPU kendaraan harus antrian.

Perayaan Ceng Beng adalah untuk membersihkan makam orangtua, sanak famili maupun leluhur, agar para arwah orangtua, keluarga, maupun leluhur yang telah wafat dapat merasa tentram ditempat peristirahatan terakhir. Warga yang berziarah berdoa dihadapan nisan orangtua/ leluhur mereka sesuai agama kepercayaan serta sesuai dengan tata cara masing-masing. Diatas makam diletakkan kertas kuning kecil memanjang, maupun perlengkapan sehari hari seperti pakaian, minuman, rokok (bagi keluarga laki-laki), uang yang semuanya terbuat dari kertas selain itu juga terdapat berbagai sesajian diantaranya kue merah, bakpao, ikan, daging dan buah-buahan, ada juga yang menyediakan makanan kesukaan orangtua/ leluhur mereka.

Tampak perayaan Ceng Beng kali ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, sejak pagi hari (5/4) terlihat beberapa pengusaha sukses berziarah ke makam orangtua/ leluhur seperti Pimpinan Perusahaan Kopi AAA, Hidayat datang bersama keluarga, selanjutnya keluarga besar Suwandi (Alex KT). Sedangkan yang lain telah ziarah pada hari libur (minggu).

Menurut penuturan ketua panitia Ceng Beng, Mulyadi, catatan makam (kuburan) yang ada di kilo meter 7 Jalan Kapten Pattimura lebih kurang 6.500 lebih dengan luas tanah 26 hektar, selain itu ada yang memindahkan makam oleh pihak keluarga maupun dikremasikan, selanjutnya abu leluhurnya disemayamkan di Vihara. (Romy)
* www.ayojambi.com/