04 February 2015
Wisata Religi Kelenteng Kwan Im di Jambi
JAMBI, ayojambi.com - Kota Jambi adalah ibukota Provinsi Jambi dan merupakan salah satu dari 10 daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara historis, Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan Ketetapan Gubernur Sumatera No.103/1946 sebagai Daerah Otonom Kota Besar di Sumatera, kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah [Lihat Gambar: Peresmian Kelenteng MAKIN Beng Shan Bio Jambi].
Geografis :
Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6 tahun 1986), terletak pada kordinat :
01° 30’ 2.98" - 01° 7’ 1.07" Lintang Selatan, 103° 40’ 1.67" - 103° 40 0.23" Bujur Timur.
Koordinat tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak di tengah-tengah pulau Sumatera. Secara geomorfologis Kota Jambi terletak di bagian Barat cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut Sub-Cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Timur.
Ditilik dari topografinya, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 m diatas permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km, dari Danau Atas - Danau Bawah (Sumatera Barat) menuju Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi dua bagian disisi utara dan selatannya.
Kota Jambi adalah sebuah kota sekaligus ibukota dari provinsi Jambi, Indonesia. Kota Jambi dibelah oleh aliran sungai yang bernama Batanghari, kota Jambi dapat menghubungi kabupaten dan provinsi di sumatera melalui jembatan Aur Duri I dan jembatan Aur Duri II.
Pariwisata di Jambi sangat beragam dan salah satu yang tak boleh anda lewatkan adalah dengan mengunjungi Candi Muaro Jambi dan beberapa Kelenteng yang namanya sudah tersohor.
Salah satu Kelenteng Beng Shan Bio yang baru diresmikan terletak di Jalan Gembiran Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, kota Jambi.
Kelenteng Beng Shan Bio ini dibangun dengan biaya sendiri dari seorang donatur untuk sembahyang umat Khonghucu Jambi.
Bentuk bangunan kelenteng ini merupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan tipe kelenteng yang lain, altar utama kelenteng ini adalah Kwan Im di dampingi empat sen ming (dewa red) lainnya.
Kelenteng Beng Shan Bio merupakan bangunan yang paling megah di Jambi, karena kelenteng ini dibangun oleh tenaga ahli dari Tiongkok sekaligus 80% bahan baku didatangkan dari China. Termasuk satu patung Kwan Im setinggi 4 meter ditempatkan di halaman kiri Beng Shan Bio.
Kelenteng Beng Shan Bio, belum 100% selesai dibangun, karena penilaian ahli feng shui Tiongkok, apa bila tidak diresmikan tahun ini (sebelum imlek) maka harus tunggu tahun 2018 mendatang. (Romy)
Kota Jambi dengan luas wilayah ± 205.38 km² (berdasarkan UU No. 6 tahun 1986), terletak pada kordinat :
01° 30’ 2.98" - 01° 7’ 1.07" Lintang Selatan, 103° 40’ 1.67" - 103° 40 0.23" Bujur Timur.
Koordinat tersebut menunjukkan keberadaan Kota Jambi yang terletak di tengah-tengah pulau Sumatera. Secara geomorfologis Kota Jambi terletak di bagian Barat cekungan Sumatera bagian selatan yang disebut Sub-Cekungan Jambi, yang merupakan dataran rendah di Sumatera Timur.
Ditilik dari topografinya, Kota Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 m diatas permukaan laut. Bagian bergelombang terdapat di utara dan selatan kota, sedangkan daerah rawa terdapat di sekitar aliran Sungai Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang keseluruhan lebih kurang 1.700 km, dari Danau Atas - Danau Bawah (Sumatera Barat) menuju Selat Berhala (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi) dengan kelebaran lebih kurang 500 m. Sungai Batanghari membelah Kota Jambi menjadi dua bagian disisi utara dan selatannya.
Kota Jambi adalah sebuah kota sekaligus ibukota dari provinsi Jambi, Indonesia. Kota Jambi dibelah oleh aliran sungai yang bernama Batanghari, kota Jambi dapat menghubungi kabupaten dan provinsi di sumatera melalui jembatan Aur Duri I dan jembatan Aur Duri II.
Pariwisata di Jambi sangat beragam dan salah satu yang tak boleh anda lewatkan adalah dengan mengunjungi Candi Muaro Jambi dan beberapa Kelenteng yang namanya sudah tersohor.
Salah satu Kelenteng Beng Shan Bio yang baru diresmikan terletak di Jalan Gembiran Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, kota Jambi.
Kelenteng Beng Shan Bio ini dibangun dengan biaya sendiri dari seorang donatur untuk sembahyang umat Khonghucu Jambi.
Bentuk bangunan kelenteng ini merupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan tipe kelenteng yang lain, altar utama kelenteng ini adalah Kwan Im di dampingi empat sen ming (dewa red) lainnya.
Kelenteng Beng Shan Bio merupakan bangunan yang paling megah di Jambi, karena kelenteng ini dibangun oleh tenaga ahli dari Tiongkok sekaligus 80% bahan baku didatangkan dari China. Termasuk satu patung Kwan Im setinggi 4 meter ditempatkan di halaman kiri Beng Shan Bio.
Kelenteng Beng Shan Bio, belum 100% selesai dibangun, karena penilaian ahli feng shui Tiongkok, apa bila tidak diresmikan tahun ini (sebelum imlek) maka harus tunggu tahun 2018 mendatang. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Peresmian Kelenteng Beng Shan Bio Jambi
JAMBI, ayojambi.com - Peresmian Kelenteng MAKIN Beng Shan Bio Jambi, Rabus (3/2/2015) berjalan lancar. Tamu beserta undangan dan ratusan umat Khonghucu Jambi memadati lokasi kelenteng untuk mengikuti prosesi pengsihan roh suci shen ming. Pengsihan roh suci dipimpin oleh taoshe dari negara Tiongkok [Lihat Gambar: Peresmian Kelenteng MAKIN Beng Shan Bio Jambi].
Ratusan warga Tionghoa penganut kepercayaan Khonghucu mengikuti prosesi pengisian roh suci terhadap patung dewa di Kelenteng MAKIN Beng Shan Bio, Kota Jambi. Kelenteng Beng Shan Bio adalah rumah ibadah bagi umat beragama khonghucu. Kelenteng tersebut terletak di Jalan Gembira, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
Bentuk bangunan kelenteng berbeda dengan type bangunan kelenteng yang lainnya di Jambi, altar utama Beng Shan Bio adalah Dewi Pengasih Kwan Im di dampingi empat shen ming (dewa red) lainnya, diantaranya Hok Tek Chen Sen, Hien Tien Siong Te, Kwan Seng Tee Kun dan Sam Ong Hu Tua Lang Kong.
"Terhitung mulai tanggal 3 Februari 2015 (Cap Ji Gwee Cap G0) umat Khonghucu Jambi sudah bisa sembahyang dan berdoa di kelenteng MAKIN Beng Shan Bio."
Muljono Handjaya, memelopori pendirian kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Beng Shan Bio bagi umat Khonghucu di Jambi. Dalam pembangunan kelenteng ini, tak tanggung-tanggung Muljono Handjaya mendatangkan seorang arsitek dan bahan-bahan dari Tiongkok (China). Mereka memang ahli dalam pembuatan kelenteng. “Bagi orang-orang yang membangun Kelenteng untuk sembahyang umatnya, maka orang tersebut akan mendapatkan Pahala dari Tien (Tuhan).”
Peresmian kelenteng MAKIN Beng Shan Bio, dihadiri oleh para pengusaha dan tokoh masyarakat dari beberapa daerah diantaranya datang dari Jakarta, Sumetera Selatan (Palembang), dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Sentosa, Ronny Attan, Pimpinan Mal WTC Batanghari Jambi, Pimpinan Aston Hotel, Sukirman Johan, Pengusaha dok kapal PT. Naga Cipta Central, Robin, serta Ketua MATAKIN Provinsi Jambi, Darman Wijaya, Wakil Ketua MATAKIN Provinsi Jambi, Alex Sujanto, Ketua MATAKIN Kota Jambi, Darmadi Tekun, Wakil Ketua MATAKIN Kota Jambi, Huwanda Desswandhy, Sekretaris MATAKIN Kota Jambi, Salim, Ketua Perkhin Jambi, Hewai, Ketua MAKIN Leng Chun Keng, Handoko Thetro, Ketua MAKIN Lam Po Tong, Cut Harto, Pengurus MAKIN Sai Chie Tien, Ketua Hok Liong Sai, Herman Suprapto (Chen He Siang) dan lain sebagainya. (Romy)
Bentuk bangunan kelenteng berbeda dengan type bangunan kelenteng yang lainnya di Jambi, altar utama Beng Shan Bio adalah Dewi Pengasih Kwan Im di dampingi empat shen ming (dewa red) lainnya, diantaranya Hok Tek Chen Sen, Hien Tien Siong Te, Kwan Seng Tee Kun dan Sam Ong Hu Tua Lang Kong.
"Terhitung mulai tanggal 3 Februari 2015 (Cap Ji Gwee Cap G0) umat Khonghucu Jambi sudah bisa sembahyang dan berdoa di kelenteng MAKIN Beng Shan Bio."
Muljono Handjaya, memelopori pendirian kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Beng Shan Bio bagi umat Khonghucu di Jambi. Dalam pembangunan kelenteng ini, tak tanggung-tanggung Muljono Handjaya mendatangkan seorang arsitek dan bahan-bahan dari Tiongkok (China). Mereka memang ahli dalam pembuatan kelenteng. “Bagi orang-orang yang membangun Kelenteng untuk sembahyang umatnya, maka orang tersebut akan mendapatkan Pahala dari Tien (Tuhan).”
Peresmian kelenteng MAKIN Beng Shan Bio, dihadiri oleh para pengusaha dan tokoh masyarakat dari beberapa daerah diantaranya datang dari Jakarta, Sumetera Selatan (Palembang), dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Sentosa, Ronny Attan, Pimpinan Mal WTC Batanghari Jambi, Pimpinan Aston Hotel, Sukirman Johan, Pengusaha dok kapal PT. Naga Cipta Central, Robin, serta Ketua MATAKIN Provinsi Jambi, Darman Wijaya, Wakil Ketua MATAKIN Provinsi Jambi, Alex Sujanto, Ketua MATAKIN Kota Jambi, Darmadi Tekun, Wakil Ketua MATAKIN Kota Jambi, Huwanda Desswandhy, Sekretaris MATAKIN Kota Jambi, Salim, Ketua Perkhin Jambi, Hewai, Ketua MAKIN Leng Chun Keng, Handoko Thetro, Ketua MAKIN Lam Po Tong, Cut Harto, Pengurus MAKIN Sai Chie Tien, Ketua Hok Liong Sai, Herman Suprapto (Chen He Siang) dan lain sebagainya. (Romy)
03 February 2015
Subscribe to:
Posts (Atom)