Showing posts with label 印尼占碑龍春宮孔教會. Show all posts
Showing posts with label 印尼占碑龍春宮孔教會. Show all posts
16 January 2017
Melirik Prosesi Pernikahan Agama Khonghucu Pertama di Leng Chun Keng
JAMBI - Prosesi pemberkatan (Li Yuan//Liep Gwan) untuk pernikahan agama Khonghucu sebelumnya tidak pernah dilakukan di Klenteng MAKIN Leng Chun Keng yang berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong KONI I, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Karena hampir 4 tahun klenteng mengalami pembangunan [Lihat gambar: Li Yuang Pernikahan Khonghucu].
24 December 2014
第17届印尼孔教最高理事会全代会
中爪哇省长甘查尔、努尔杉教授、梭罗市长哈迪好孔教领导合影
[本報占碑訊] 印尼孔教最高理事会(MATAKIN)全国第十七届全国代表大会,于12月17日-18日在梭羅,蘇西托街47號梭羅薩麗雅酒店隆重舉行。大會主題是“求同存異”。中爪哇省長甘查爾(Ganjar
Pranowo SH)、
梭羅市長哈迪、宗教部事務部秘書長努爾杉教授、占碑孔教理事會主席代黃春回(福神堂)率團參加。南寶堂:葉進全主席,?獅仔殿:鄭建平主席, 聖道宮:黃東義鋒堂:胡玉志主席,龍春宮:林家榮及全國26個省代表出席大會。宗教部事務部秘書長努爾杉教授為大會主持揭幕 [Lihat Gambar: Munas Matakin ke 17]。
上屆主持瓦宛,無意留任,故經過多個省市孔教成員的推舉,翁勝達納當選
(2014-2018)印尼孔教理事主席主席。 明光/ romy
http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20141224/188311.shtml
* www.ayojambi.com/23 November 2014
Sam Tai Kong Tetapkan Posisi Kim Tan & Gapura Kelenteng Len Chun Keng Jambi
JAMBI, ayojambi.com – Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng Leng Chun Keng 印尼占碑龍春宮孔教會siang kemarin melakukan ritual mencari feng shui pembuatan Kim Tan (Pagoda) dan Gapura, didalam ilmu topografi kuno dahulu, feng shui berarti mempercayai bagaimana manusia, Surga dan Bumi, hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki kehidupan dengan menerima Qi positif [Lihat foto: Tek Tue/ Menetapkan Tanah Membangun Kim Tan].
Bagi sebagian kalangan, feng shui yang tepat dipercaya dapat memberikan nasib baik dan pembawa rejeki, itulah sebabnya kenapa dalam setiap pembangunan rumah atau gedung baru orang selalu menggunakan feng shui sebagai alat untuk menentukan letak terbaik dari sebuah bangunan.
Seperti di Jambi misalnya, pengurus kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng Chun Keng yang terletak di kawasan Jalan Koni 1, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, menggelar ritual memanggil roh shen ming (dewa) untuk membantu menentukan feng shui kim tan dan gapura (Tek Tue). Namun proses mencari feng shui dengan bantuan roh shen ming (dewa) tersebut teryata tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang.
Ritual diawali, kim sin Sam Tai Kong dipasang di singgasananya (bahasa hokkien Kio/kursi tandu), selanjutnya, para pengurus kelenteng mengundang roh suci Sam Tai Kong, tidak ketinggalan beberapa sesajian diantaranya dupa (hio), buah2an segar, kertas sembayang (kim cua) dan beberapa sesajen pelengkap. Kedatangan Sam Tai Kong bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan bisa dilakukan beberapa kali. Jika roh suci Sam Tai Kong telah datang, maka kursi tandu (kio) yang dipikul dua orang akan bergerak sendiri. Konon, digerakkan oleh Sam Tai Kong.
Sejak pukul 15.00 WIB roh shen ming (dewa) yang di undang tidak kunjung berkenan memberikan petunjuk dimana letak posisi yang tepat untuk pembangunan Kim Tan (Pagoda tempat pembakaran kertas sembahyang) dan Gapura.
Sebelum ritual digelar, terlebih dahulu kin sin (patung) shen ming (dewa) diletakkan diatas tandu. Kim sin shin beng (dewa) Un Cu Sam Tai (Sam Tai Kong) yang di undang dari Kelenteng Makin Gi Hong Tong. Doa dipanjatkan, musik dihidupkan dan pemanggilan dimulai. Menunggu hanpir satu jam, barulah roh shen ming (dewa) benar-benar rasuk kedalam kim sin (patung). Ini ditandai dengan tandu yang bergerak gerak sendiri, bahkan dua orang yang bertugas memegang tandupun mengalami kesulitan. Mereka harus berlari dan bergerak mengikuti gerakan tandu yang semakin kencang.
Menurut pengalaman dari beberapa pengurus Kelenteng, biasanya ritual pencarian feng shui ini bisa dilaksanakan lebih dari tiga kali. Bahkan hingga satu minggu berturut turut. “Ini agar pengurus benar benar mengetahui semua hal yang dikehendaki oleh para roh shen ming (dewa) secara detail agar tidak terjadi kesalahan dalam pembangunan,” jelasnnya. (Romy)
Seperti di Jambi misalnya, pengurus kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Leng Chun Keng yang terletak di kawasan Jalan Koni 1, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, menggelar ritual memanggil roh shen ming (dewa) untuk membantu menentukan feng shui kim tan dan gapura (Tek Tue). Namun proses mencari feng shui dengan bantuan roh shen ming (dewa) tersebut teryata tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang.
Ritual diawali, kim sin Sam Tai Kong dipasang di singgasananya (bahasa hokkien Kio/kursi tandu), selanjutnya, para pengurus kelenteng mengundang roh suci Sam Tai Kong, tidak ketinggalan beberapa sesajian diantaranya dupa (hio), buah2an segar, kertas sembayang (kim cua) dan beberapa sesajen pelengkap. Kedatangan Sam Tai Kong bisa memakan waktu berjam-jam, bahkan bisa dilakukan beberapa kali. Jika roh suci Sam Tai Kong telah datang, maka kursi tandu (kio) yang dipikul dua orang akan bergerak sendiri. Konon, digerakkan oleh Sam Tai Kong.
Sejak pukul 15.00 WIB roh shen ming (dewa) yang di undang tidak kunjung berkenan memberikan petunjuk dimana letak posisi yang tepat untuk pembangunan Kim Tan (Pagoda tempat pembakaran kertas sembahyang) dan Gapura.
Sebelum ritual digelar, terlebih dahulu kin sin (patung) shen ming (dewa) diletakkan diatas tandu. Kim sin shin beng (dewa) Un Cu Sam Tai (Sam Tai Kong) yang di undang dari Kelenteng Makin Gi Hong Tong. Doa dipanjatkan, musik dihidupkan dan pemanggilan dimulai. Menunggu hanpir satu jam, barulah roh shen ming (dewa) benar-benar rasuk kedalam kim sin (patung). Ini ditandai dengan tandu yang bergerak gerak sendiri, bahkan dua orang yang bertugas memegang tandupun mengalami kesulitan. Mereka harus berlari dan bergerak mengikuti gerakan tandu yang semakin kencang.
Menurut pengalaman dari beberapa pengurus Kelenteng, biasanya ritual pencarian feng shui ini bisa dilaksanakan lebih dari tiga kali. Bahkan hingga satu minggu berturut turut. “Ini agar pengurus benar benar mengetahui semua hal yang dikehendaki oleh para roh shen ming (dewa) secara detail agar tidak terjadi kesalahan dalam pembangunan,” jelasnnya. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)