JAMBI - Jelang perayaan Cap Go Meh 11 Februari 2017 (Cia Gwee Cap Go), sebanyak delapan puluh siswa-siswi Sekolah Minggu Khonghucu, Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien Jambi 占碑省獅仔殿廟宇 Jalan Koni IV, Rt 2, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, 80 siswa 学生 mendapatkan angpao Tahun Baru Imlek 2568 kongzili dari seorang donatur yang enggan menyebutkan jati dirinya.
Showing posts with label Sai Che Tien. Show all posts
Showing posts with label Sai Che Tien. Show all posts
08 February 2017
05 February 2017
Melirik Sembahyang Thi Kong di Hari ke 9 Imlek
JAMBI - Thi Kong atau Sembahyang Chue Kau atau biasa disebut Sembahyang Tebu biasa diaksanakan pada malam ke delapan memasuki malam ke sembilan Imlek setiap tahunnya. Tahun ini, sembahyang Thi Kong jatuh pada tanggal 4 Februari 2017, menjelang 5 Februari 2017 dimulai pukul 00.00 WIB hingga dini hari [Lihat Album: Sembahyang Thi Kong].
Sembahyang Thi Kong diakukan oleh seluruh warga Tionghoa dimuka bumi ini dilaksanakan di depan rumah masing-masing untuk mengingat penguasa Dunia, Dewa Langit. Didalam Agama Khonghucu, hari ke sembilan Imlek diyakini sebagai hari ulang tahun dewa Langit. Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Tionghoa untuk melakukan ritual sembahyang Thi Kong di depan rumah masing masing. Biasanya, masyarakat Tionghoa akan mempersiapakn meja sembahyang (altar) menghadap ke jalan dan ada yang melakukannya di loteng tingkat atas rumahnya.
Dari pantauan indochinatown.com, Minggu (5/2) dini hari saat itu, seluruh warga Tionghoa di perkampungan masyarakat tionghoa, di Jalan Koni 1 hingga Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, warga setempat membakar Hio atau Gaharu Besar (dupa) di depan rumah masing-masing dan mempersembahakan berbagai macam makanan manisan dan aneka kue-kue.
"Beberapa makanan atau manisan diyakini memiliki makna dan akan memberikan berkah bagi keluarga mereka, beberapa makanan yang biasa disajikan itu dipersembahkan untuk Dewa Langit," jelas Rohaniawan Matakin Kota Jambi, The Lien Teng.
Lanjutnya, berbagai sajian itu meliputi Thi Kue atau kue keranjang manis yang melambangkan agar kehidupan mereka di tahun baru Imlek (tahun Ayam Api) ini akan selalu manis-manis. Sedangkan Jeruk , dalam bahasa Hok Kian sering disebut Kiat atau Kam yang mempunyai arti emas, jadi mengharapkan rezeki ditahun mendatang banyak mendapatkan Emas. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi
Dari pantauan indochinatown.com, Minggu (5/2) dini hari saat itu, seluruh warga Tionghoa di perkampungan masyarakat tionghoa, di Jalan Koni 1 hingga Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, warga setempat membakar Hio atau Gaharu Besar (dupa) di depan rumah masing-masing dan mempersembahakan berbagai macam makanan manisan dan aneka kue-kue.
"Beberapa makanan atau manisan diyakini memiliki makna dan akan memberikan berkah bagi keluarga mereka, beberapa makanan yang biasa disajikan itu dipersembahkan untuk Dewa Langit," jelas Rohaniawan Matakin Kota Jambi, The Lien Teng.
Lanjutnya, berbagai sajian itu meliputi Thi Kue atau kue keranjang manis yang melambangkan agar kehidupan mereka di tahun baru Imlek (tahun Ayam Api) ini akan selalu manis-manis. Sedangkan Jeruk , dalam bahasa Hok Kian sering disebut Kiat atau Kam yang mempunyai arti emas, jadi mengharapkan rezeki ditahun mendatang banyak mendapatkan Emas. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi
02 February 2017
Po Un “补运” Di Kelenteng Sai Che Tien Jambi
JAMBI - Lim Tek Chong taoshe dari Tiongkok kembali memberikan pelayan Po Un “补运” kepada umat Khonghucu Jambi di Jalan Koni, Rt 2, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Setiap awal Tahun Baru Imlek, umat Khonghucu Jambi mengikuti ritual Po Un 补运 di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien 占碑狮仔殿孔教庙 (1/2-2017), tujuan Po Un 补运 adalah untuk memohon Berkah dan Keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ujar The Lien Teng, “Po Un adalah salah satu tradisi yang telah mendarah daging dikalangan umat Khonghucu di Tiongkok. Maka, bagi warga yang beragama Khonghucu setiap tahun selalu menggelar ritual tersebut di kelenteng-kelenteng”. katanya. Tujuan Po Un, untuk memohon kepada Tuhan dan para suci sen ren (dewa-dewi) agar terhindar dari jiong (konflik) dengan Tai Sui pada tahun-tahun tertentu
Ujar The Lien Teng, “Po Un adalah salah satu tradisi yang telah mendarah daging dikalangan umat Khonghucu di Tiongkok. Maka, bagi warga yang beragama Khonghucu setiap tahun selalu menggelar ritual tersebut di kelenteng-kelenteng”. katanya. Tujuan Po Un, untuk memohon kepada Tuhan dan para suci sen ren (dewa-dewi) agar terhindar dari jiong (konflik) dengan Tai Sui pada tahun-tahun tertentu
Dari pantauan di lapangan, prosesi Pu Un yang dilakukan di Kelenteng Sai Che Tien Jambi berbeda dangan Po Un di tempat-tempat lain, jika di Kelenteng Sai Che Tien, setiap peserta atau perwakilan dari keluarga Po Un wajib mengikuti taoshe keliling altar sebanyak 12 putaran, sedangkan di tempat lain, peserta cukup bawa baju, lalu di stempel selesai.
Menurut salah satu peserta dari kawasan Payo Selincah yang telah mengikuti Po Un sebanyak empat kali menyatakan, prosesi di kelenteng ini jauh berbeda dengan kelenteng-kelenteng lainnya, di kelenteng lain baju kita hanya dikipas-kipas saja, tanpa adanya ritual keliling altar, “Di kelenteng lain Po Un, pakaian kita hanya dikipas-kipas saja”, ujar warga tersebut.
Boleh dibilang peserta Po Un merasa capek, karena peserta mesti keliling altar roh suci Nabi Fu Xi sebanyak 12 kali, namun peserta juga merasa puas lantaran bisa langsung ikut dalam prosesi Po Un yang memakan waktu lebih dari 2 jam. (Romy)
Sesajian untuk ritual Po Un, biasanya yang harus disiapkan adalah :
1. Dupa / hio dan lilin merah (disediakan pihak panitia).
2. Satu mangkok wajek (disediakan pihak panitia).
3. Telor ayam dikasih warna merah (disediakan pihak panitia).
4. Sejumlah kertas hu (disediakan pihak panitia).
5. Satu bungkus bunga Mie Swa (disediakan pihak panitia).
6. Baju tiap-tiap anggota keluarga yang mau di Po Un (dibawa oleh warga yang mau Po Un).
7. Gambar bentuk orang dewasa (kepala keluarga) wanita (ibu) dan anak laki-laki maupun perempuan.
8. Kertas warna pink bertulisan nama-nama yang mau Po Un, mulai dari kepala keluarga, istri, anak laki-laki/ perempuan serta keluarga yang ikut dalam rumah seperti kakek/Nenek/Kakak dan lain sebagainya berikut tanggal kelahiran (shio). Seusai mengelilingi altar lalu taushe (saikong) membaca satu persatu nama Po Un, tidak boleh serentak seperti penyelenggara lainnya.
Tahapannya berikutnya adalah :
1, Semua persembahan dimasukan ke dalam keranjang plastik dan disusun diatas meja merah.
2. Lalu taushe (saikong) membaca mantera (mengudang para shen ming (dewa-dewi), untuk awal Po Un, upacara ini bisa memakan waktu lebih kurang dua jam, selanjutanya hanya memakan waktu 1 jam.
3. Setiap peserta Po Un berkewajiban untuk mengikuti tahapan demi tahapan dengan mengitari altar utama, yakni Hoo Hie Tee Shien (Nabi Fu Xi) dan melintasi jembatan yang terbuat dari kayu sambil menyebut Kuwei (bahasa Hokkien) liwatlah. Seusai prosesi panitia menstempel lambang para suci pada bagian pundak baju/ pakaian, baju yang distempel ini dipakai oleh para peserta Po Un selama 3 hari berturut.
4. Setelah itu, maka tinggal membakar semua kertas sembahyang yang udah di berkati.
5. Terakhir peserta membawa pulang semuanya, baju untuk dipakai, Mie Swa dimasak dan dimakan bersama telor merah (melambangkan panjang umur).
6. Kertas Hu untuk dipakai oleh peserta. (Romy)
Menurut salah satu peserta dari kawasan Payo Selincah yang telah mengikuti Po Un sebanyak empat kali menyatakan, prosesi di kelenteng ini jauh berbeda dengan kelenteng-kelenteng lainnya, di kelenteng lain baju kita hanya dikipas-kipas saja, tanpa adanya ritual keliling altar, “Di kelenteng lain Po Un, pakaian kita hanya dikipas-kipas saja”, ujar warga tersebut.
Boleh dibilang peserta Po Un merasa capek, karena peserta mesti keliling altar roh suci Nabi Fu Xi sebanyak 12 kali, namun peserta juga merasa puas lantaran bisa langsung ikut dalam prosesi Po Un yang memakan waktu lebih dari 2 jam. (Romy)
Sesajian untuk ritual Po Un, biasanya yang harus disiapkan adalah :
1. Dupa / hio dan lilin merah (disediakan pihak panitia).
2. Satu mangkok wajek (disediakan pihak panitia).
3. Telor ayam dikasih warna merah (disediakan pihak panitia).
4. Sejumlah kertas hu (disediakan pihak panitia).
5. Satu bungkus bunga Mie Swa (disediakan pihak panitia).
6. Baju tiap-tiap anggota keluarga yang mau di Po Un (dibawa oleh warga yang mau Po Un).
7. Gambar bentuk orang dewasa (kepala keluarga) wanita (ibu) dan anak laki-laki maupun perempuan.
8. Kertas warna pink bertulisan nama-nama yang mau Po Un, mulai dari kepala keluarga, istri, anak laki-laki/ perempuan serta keluarga yang ikut dalam rumah seperti kakek/Nenek/Kakak dan lain sebagainya berikut tanggal kelahiran (shio). Seusai mengelilingi altar lalu taushe (saikong) membaca satu persatu nama Po Un, tidak boleh serentak seperti penyelenggara lainnya.
Tahapannya berikutnya adalah :
1, Semua persembahan dimasukan ke dalam keranjang plastik dan disusun diatas meja merah.
2. Lalu taushe (saikong) membaca mantera (mengudang para shen ming (dewa-dewi), untuk awal Po Un, upacara ini bisa memakan waktu lebih kurang dua jam, selanjutanya hanya memakan waktu 1 jam.
3. Setiap peserta Po Un berkewajiban untuk mengikuti tahapan demi tahapan dengan mengitari altar utama, yakni Hoo Hie Tee Shien (Nabi Fu Xi) dan melintasi jembatan yang terbuat dari kayu sambil menyebut Kuwei (bahasa Hokkien) liwatlah. Seusai prosesi panitia menstempel lambang para suci pada bagian pundak baju/ pakaian, baju yang distempel ini dipakai oleh para peserta Po Un selama 3 hari berturut.
4. Setelah itu, maka tinggal membakar semua kertas sembahyang yang udah di berkati.
5. Terakhir peserta membawa pulang semuanya, baju untuk dipakai, Mie Swa dimasak dan dimakan bersama telor merah (melambangkan panjang umur).
6. Kertas Hu untuk dipakai oleh peserta. (Romy)
29 December 2016
占碑狮仔殿孔教会庆祝母亲节
母亲恩重如山 孩儿难报母亲恩
坐落在第波尼科罗Koni IV 惹罗东的占碑狮仔殿孔教会 ,于12月25日上午,举行纪念母亲节活动. 出席者有:占碑省孔教最高理事会主席黄春回、印度尼西亚孔教妇女郑华玲主席 、占碑孔教会副主席胡玉志、占碑龙春宫孔教会林永祥、占碑义锋堂孔教会胡玉祥、占碑福神堂孔教会黄汉雄, 这次活动有孔教礼拜补习班的学生参与并为家长洗脚以报达母亲之恩及余兴节目。
占碑狮仔殿孔教会郑建平致词说,今日是个伟大的日子,因为全世界的人沉醉在母爱的怀抱里,庆祝这伟大的母亲节。他说,母爱对我们的牺牲太大了,有时我们会遗忘掉,当母亲脸上的皱纹,可见到母亲老了,但母亲从来没有向我们要求什么,或要获得孩子们的同情,或要孩子们给予出国旅行的机会,反之她们想到的是孩子的生活起居和健康等的母爱关怀。
黄春回致词说,母亲之恩是难报的,爱母亲比爱自己更重要,母爱是伟大的。我们的爱根本是不能与母亲的爱相比。希望在这母亲节,我们要能知恩报恩。
节目最后也对孔教礼拜补习班学生颁发礼品,而圆满结束。
学科报道/Romy供图
http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20161229/300288.shtml
坐落在第波尼科罗Koni IV 惹罗东的占碑狮仔殿孔教会 ,于12月25日上午,举行纪念母亲节活动. 出席者有:占碑省孔教最高理事会主席黄春回、印度尼西亚孔教妇女郑华玲主席 、占碑孔教会副主席胡玉志、占碑龙春宫孔教会林永祥、占碑义锋堂孔教会胡玉祥、占碑福神堂孔教会黄汉雄, 这次活动有孔教礼拜补习班的学生参与并为家长洗脚以报达母亲之恩及余兴节目。
占碑狮仔殿孔教会郑建平致词说,今日是个伟大的日子,因为全世界的人沉醉在母爱的怀抱里,庆祝这伟大的母亲节。他说,母爱对我们的牺牲太大了,有时我们会遗忘掉,当母亲脸上的皱纹,可见到母亲老了,但母亲从来没有向我们要求什么,或要获得孩子们的同情,或要孩子们给予出国旅行的机会,反之她们想到的是孩子的生活起居和健康等的母爱关怀。
黄春回致词说,母亲之恩是难报的,爱母亲比爱自己更重要,母爱是伟大的。我们的爱根本是不能与母亲的爱相比。希望在这母亲节,我们要能知恩报恩。
节目最后也对孔教礼拜补习班学生颁发礼品,而圆满结束。
学科报道/Romy供图
http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20161229/300288.shtml
26 December 2016
Umat Khonghucu Jambi Merayakan Hari Ibu
JAMBI – Untuk kali pertama Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi 占碑獅仔殿孔教會 Jalan Pangeran Diponegoro, Lorong KONI IV, Rt. 02, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jalutung, Kota Jambi mengadakan perayaan Hari Ibu 母親節. Untuk menyambut dan memeriahkan hari ibu yang jatuh pada tanggl 22 Desember, maka MAKIN Sai Che Tien adakan pada hari Minggu (25/12-2016) pagi, acara Hari Ibu kali ini diawali Lagu Indonesia Raya, selanjutnya Lagu Padamu Negeri, terus pambacaan Puisi oleh Siswa Sekolah Minggu Khonghucu, Pemberian Bunga kepada sang ibu tercinta, lalu mencuci kaki sang ibu dan memohon ampun kepada kedua orang tua, acara ditutup dengan aneka hiburan dari anak Sekolah Minggu (孔教礼拜补习班), terlihat beberapa ibu sempat menetiskan air mata [Lihat Foto: Kegiatan Hari Ibu].
Menurut Ketua Kelenteng MAKIN Sai Che Tien Jambi Darmadi Tekun (占碑獅仔殿孔教會郑建平主席) Hari ini adalah hari yang sangat special, karena hari ini merupakan hari dimana insan di seluruh dunia sedang mengenang atau menikmati kebersamaan dengan orang yang melahirkannya di atas dunia. “Pengorbanan Seorang Ibu Yang Tulus Seringkali Kita Lupakan”, Kita jarang sekali melihat atau memperhatikan ibunda kita yang jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah tua, namun mereka tidak pernah mengeluh dan mengemis minta belas kasih dari sang anak-anaknya, apalagi mereka diajak jalan-jalan.
Ikut hadir dalam acara Hari Ibu,Ketua Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin), Herwai (郑华玲主席),Wakil Ketua MATAKIN Jambi, Alex Sujanto 占碑孔教會副主席胡玉志, Pengurus MAKIN Leng Chun Kheng 占碑龍春宮孔教會林永祥,Pengurus MAKIN Gi Hong Tong 占碑義鋒堂孔教會胡玉祥, Pengurus MAKIN Hok Sin Tong 占碑福神堂孔教會黄汉雄, Pengurus MAKIN Hok Kheng Tong 占碑福慶堂孔教會李水連.
Salah satu poin penting dalam sambutan Ketua MATAKIN Provinsi Jambi Darman Wijaya (占碑省孔教最高理事會主席黄春回), mengatakan, Jasa-jasa ibu pada kita sungguh tak terhingga, kita tak akan bahkan tak mungkin kita bisa membalasnya, dan seberapa besar pun kita mencintai ibu kita, jika dibandingkan dengan cinta ibu kepada diri kita, maka kita akan menemukan bahwa cinta kita sebenarnya bukanlah apa-apa dibanding cinta dan kasih sayang ibu pada diri kita.!
Maka pada hari ini, pada hari ibu ini yang berbahagia ini, kita diharapkan bisa mengambil hikmah yang mendalam tentang pentingnya peranan ibu bagi kita, sosok yang tak tergantikan oleh siapapun, sosok yang selalu ada ketika kita membutuhkannya, sosok yang selalu rindu ketika kita melupakannya, sosok yang selalu memaafkan ketika kita berbuat salah padanya. Semoga hari ini menjadi momentum terbaik bagi kita untuk mengenang kembali jasa-jasa ibu sehingga kita bisa lebih menghargai beliau, lebih meng hormati beliau dan selalu untuk berbakti kepada beliau.
Acara diakhiri pembagian hadiah kepada siswa-siswi Sekolah Minggu Khonghucu yang berprestasi. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi
Ikut hadir dalam acara Hari Ibu,Ketua Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin), Herwai (郑华玲主席),Wakil Ketua MATAKIN Jambi, Alex Sujanto 占碑孔教會副主席胡玉志, Pengurus MAKIN Leng Chun Kheng 占碑龍春宮孔教會林永祥,Pengurus MAKIN Gi Hong Tong 占碑義鋒堂孔教會胡玉祥, Pengurus MAKIN Hok Sin Tong 占碑福神堂孔教會黄汉雄, Pengurus MAKIN Hok Kheng Tong 占碑福慶堂孔教會李水連.
Salah satu poin penting dalam sambutan Ketua MATAKIN Provinsi Jambi Darman Wijaya (占碑省孔教最高理事會主席黄春回), mengatakan, Jasa-jasa ibu pada kita sungguh tak terhingga, kita tak akan bahkan tak mungkin kita bisa membalasnya, dan seberapa besar pun kita mencintai ibu kita, jika dibandingkan dengan cinta ibu kepada diri kita, maka kita akan menemukan bahwa cinta kita sebenarnya bukanlah apa-apa dibanding cinta dan kasih sayang ibu pada diri kita.!
Maka pada hari ini, pada hari ibu ini yang berbahagia ini, kita diharapkan bisa mengambil hikmah yang mendalam tentang pentingnya peranan ibu bagi kita, sosok yang tak tergantikan oleh siapapun, sosok yang selalu ada ketika kita membutuhkannya, sosok yang selalu rindu ketika kita melupakannya, sosok yang selalu memaafkan ketika kita berbuat salah padanya. Semoga hari ini menjadi momentum terbaik bagi kita untuk mengenang kembali jasa-jasa ibu sehingga kita bisa lebih menghargai beliau, lebih meng hormati beliau dan selalu untuk berbakti kepada beliau.
Acara diakhiri pembagian hadiah kepada siswa-siswi Sekolah Minggu Khonghucu yang berprestasi. (Romy)
* https://www.facebook.com/makinjambi
01 June 2016
Ribuan Umat Khonghucu Menghadiri Sejit Hook Hie Te Shien
JAMBI, Ayojambi.com - Perayaan sejit Nenek Moyang Manusia di Tiongkok dirayakan oleh Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien. Perayaan Nenek Moyang Manusia yang bernama Fu Xi “伏羲” di Sai Che Tien Jambi boleh dibilang paling ramai dikunjungi [Lihat Album : Umat Khonghucu Menghadiri Sejit Hook Hie Te Shien].
Saat memasuki kawasan gerbang kelenteng Makin Sai Che Tien, sayup-sayup terdengar suara gendrang diiringi irama suling, suara rohaniawan Taoshe (Sai Kong) yang tengah membaca So Bun (sejenis surat pemberitahuan) yang dibacakan oleh Lim Tek Chong Taoshe yang sengaja datang dari Tiongkok (China) 伏羲是華人的始祖.
Suasana dalam kelenteng, kilauan sinar dari pancaran lilin-lilin merah menambah keindahan kelenteng yang mayolitas berwarna merah, selain itu aroma wewangian dari gaharu/ hio yang dinyalakan umat Khonghucu.
Dihalaman depan dan samping kiri kanan kelenteng ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai Jambi, turut menyemarakan acara hari ulang tahun sin beng “Hook Hie Te Shien” yang biasa disebut Fu Xi, selain merayakan haur sin beng, ada juga ritual mempersembahkan sesajian kepada pengawal dewa maupun arwah-arwah (Kho Kun).
Dari pantauan di kelenteng Sai Che Tien, sejak pukul 09.00 pagi umat Khonghucu silih berganti berdatangan ke Klenteng Sai Che Tien yang terletak di Jalan Koni IV, Rt. 02, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, ada yang sengaja membawa berbagai sesajian dari rumah. Ada sekitar 1000 umat Khonghucu yang hadir, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Pagi harinya, umat menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Liem Tek Chong Taoshe. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red) dihalaman depan pintu masuk kelenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.
Ritual lalu dilanjutkan dengan sembahyang sin beng Hook Hie Tee Shien yang digelar di dalam kelenteng. Ini bertujuan untuk memohon doa serta mengundang beberapa sin beng (baca dewa-dewa) untuk datang pada acara tersebut. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang yang telah disediakan. Setiap daerah prosesi ritualnya berbeda-beda namun tujuan tetap sama yaitu memohon pelindungan dari sang pencipta alam semesta (Tien) dan para sin beng maupun leluhur.
Menurut Darmadi Tekun, Ketua Makin Sai Che Tien Jambi, tahun ini lebih ramai dari tahun kemarin “Tahun ini meludaknya warga datang sembahyang Hari Ulang Tahun Fu Xi.” Tambah Darmadi Tekun, Fu Xi adalah nenek moyang masyarakat Tionghoa di Tiongkok, beliau yang pertama dititis sebagai Shen Ren (Dewa) bersama Nu Wa.
Fu Xi/ Hook Hie Te Sien yang menciptakan Xian Tian Ba Gua atau alat yang lazim digunakan oleh para ahli feng shui dan Yin Yang yang ditulis dalam kitab San Fen (tiga makam), beliau juga pencipta obat-obat.
Selain itu Fu Xi juga mengajarkan rakyat untuk memasak, menangkap ikan dengan jala, dan untuk berburu dengan senjata yang terbuat dari besi.
Acara diakhir jamuan makan bersama di aula kelenteng Sai Che Tien Jambi. (MultiMedia)
* www.ayojambi.com/
Dihalaman depan dan samping kiri kanan kelenteng ratusan umat tengah menyaksikan atraksi barongsai dari perkumpulan Hok Liong Sai Jambi, turut menyemarakan acara hari ulang tahun sin beng “Hook Hie Te Shien” yang biasa disebut Fu Xi, selain merayakan haur sin beng, ada juga ritual mempersembahkan sesajian kepada pengawal dewa maupun arwah-arwah (Kho Kun).
Dari pantauan di kelenteng Sai Che Tien, sejak pukul 09.00 pagi umat Khonghucu silih berganti berdatangan ke Klenteng Sai Che Tien yang terletak di Jalan Koni IV, Rt. 02, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, ada yang sengaja membawa berbagai sesajian dari rumah. Ada sekitar 1000 umat Khonghucu yang hadir, tidak hanya dari Kota Jambi, juga beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Pagi harinya, umat menumpukkan kertas sembahyang yang kemudian dibakar bersama-sama dengan teng lau yang dibuat oleh Liem Tek Chong Taoshe. Ritual dimulai dengan melakukan sembahyang Tien (Tuhan red) dihalaman depan pintu masuk kelenteng. Sembahyang berlangsung hingga satu jam dengan melantunkan doa-doa.
Ritual lalu dilanjutkan dengan sembahyang sin beng Hook Hie Tee Shien yang digelar di dalam kelenteng. Ini bertujuan untuk memohon doa serta mengundang beberapa sin beng (baca dewa-dewa) untuk datang pada acara tersebut. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan membakar kertas sembahyang yang telah disediakan. Setiap daerah prosesi ritualnya berbeda-beda namun tujuan tetap sama yaitu memohon pelindungan dari sang pencipta alam semesta (Tien) dan para sin beng maupun leluhur.
Menurut Darmadi Tekun, Ketua Makin Sai Che Tien Jambi, tahun ini lebih ramai dari tahun kemarin “Tahun ini meludaknya warga datang sembahyang Hari Ulang Tahun Fu Xi.” Tambah Darmadi Tekun, Fu Xi adalah nenek moyang masyarakat Tionghoa di Tiongkok, beliau yang pertama dititis sebagai Shen Ren (Dewa) bersama Nu Wa.
Fu Xi/ Hook Hie Te Sien yang menciptakan Xian Tian Ba Gua atau alat yang lazim digunakan oleh para ahli feng shui dan Yin Yang yang ditulis dalam kitab San Fen (tiga makam), beliau juga pencipta obat-obat.
Selain itu Fu Xi juga mengajarkan rakyat untuk memasak, menangkap ikan dengan jala, dan untuk berburu dengan senjata yang terbuat dari besi.
Acara diakhir jamuan makan bersama di aula kelenteng Sai Che Tien Jambi. (MultiMedia)
* www.ayojambi.com/
16 February 2016
天水伏羲庙
伏羲庙本名“太昊宫”,俗称“人宗庙”,在天水市城区西关伏羲路,现为国家级重点文物保护单位。伏羲庙始建于明成化十九年至二十年间(公元1483—1484年),前后历经九次重修,形成如今规模宏大的建筑群。清光绪十一年至十三年(公元1885—1887年)第九次重修后,占地面积13000平方米,现存面积6600多平方米,是目前全国保存最完整的明代祭祀伏羲的庙宇,被誉为“华夏第一庙”,吸引了无数海内外游客前来寻根祭祖、旅游观光。
伏羲庙临街而建,院落重重相套,四进四院,宏阔幽深。庙内古建筑包括戏楼、牌坊、大门、仪门、先天殿、太极殿、钟楼、鼓楼、来鹤厅共10座;新建筑有朝房、碑廊、展览厅等共6座。新旧建筑共计76间,整个建筑群坐北朝南,牌坊、大门、仪门、先天殿、太极殿沿纵轴线依次排列,层层推进,庄严雄伟。而朝房、碑廊沿横轴线对称分布,规整划一,具有鲜明的中国传统建筑艺术风格。由于伏羲是古史传说中的第一代帝王,因此建筑群呈宫殿式建筑模式,为全国规模最大的伏羲祭祀建筑群。又因有伏羲庙,民国以前小西关城又叫伏羲城。
先天殿又称正殿、大殿,在中院后部正中,是伏羲庙的主体建筑,巍然屹立于院子正北高1.7米的砖筑月台上。其高大雄伟的殿内,有伏羲彩塑巨像一尊。藻井顶棚正中绘太极河洛八卦图,四周等分为六十四格,内刻绘六十四卦图。先天殿后面为太极殿,又称退殿、寝殿、寝宫,依“前宫后寝”惯例而建,原供伏羲,后祀神农,建筑规模略小于先天殿。
伏羲庙各院内遍布古柏,为明代所植,原有64株,象征伏羲六十四卦之数,现存37株,挺拔苍翠,浓荫蔽日。伏羲庙大门内侧东西墙角原有古槐两株,相对而立。现存东边1株,树干中空,经鉴定为唐代所植。
每逢正月十六为伏羲诞辰日,民间在这里举行隆重的祭祀活动,周边群众扶老携幼,纷纷前来伏羲庙朝拜祭祀“人祖爷”。一时,宝烛辉煌,香烟缭绕,钟鼓鸣天,善男信女异常虔诚,庙内充满着一派庄严肃穆的景象。
每年公历七月,甘肃省人民政府举办规模盛大的公祭活动,一年一度的伏羲文化旅游节,已成为中国最具发展潜力的十大节庆活动之一。公祭仪式已被列为中国首批非物质文化遗产名录。
http://www.gsta.gov.cn/jpjq/5290.htm* www.ayojambi.com/
福佑中华-丙申年春祭伏羲方案敲定
天天天水网讯【记者孙有生】彰显神圣浓厚的地方祭祖文化,传承保护国家级非物质文化遗产。1月28日,记者从天水市伏羲庙管理局获悉,2016(丙申)年伏羲庙春祭伏羲活动实施方案正式敲定,祭祖活动将在2月20日至2月24日(正月十三至十七)在伏羲庙举行。
据天水市伏羲庙管理局太昊伏羲祭典中心王来全主任介绍,祭祖活动将在正月初九上午出告文。正月十三上午取水供圣,随后举行迎请伏羲行像仪式,出榜文,同时在伏羲庙太昊宫门前举行开山攒神仪式和安神仪式;正月十四上午,在伏羲庙大门前举行秧歌表演;正月十五下午,举行领牲仪式、献毛血、迎献饭仪式;正月十六凌晨,在先天殿前举行祭祀伏羲典礼,主要程序有行初献礼、行亚献礼、行终献礼,恭读祭文和瞻仰伏羲圣容等;正月十六,群众敬香,民俗活动表演;正月十七下午,举行送神仪式,祭祖活动全部结束。
“春节期间,博物馆历史文物陈列馆正常对市民免费开放。”采访中,王主任提醒,太昊伏羲祭典是国家级非物质文化遗产,春节庙会期间,活动多、人员流动大,市民要按照“有序、合理、文明、安全”的要求,高兴而来,平安回家。另外,所有游客由伏羲庙前门检票进入,后门出口疏散。参观博物馆、参加灯谜竞猜的市民统一从北门进出。
http://news.twoeggz.com/wenhua/2016-02-02/1136560.html
* www.ayojambi.com/
据天水市伏羲庙管理局太昊伏羲祭典中心王来全主任介绍,祭祖活动将在正月初九上午出告文。正月十三上午取水供圣,随后举行迎请伏羲行像仪式,出榜文,同时在伏羲庙太昊宫门前举行开山攒神仪式和安神仪式;正月十四上午,在伏羲庙大门前举行秧歌表演;正月十五下午,举行领牲仪式、献毛血、迎献饭仪式;正月十六凌晨,在先天殿前举行祭祀伏羲典礼,主要程序有行初献礼、行亚献礼、行终献礼,恭读祭文和瞻仰伏羲圣容等;正月十六,群众敬香,民俗活动表演;正月十七下午,举行送神仪式,祭祖活动全部结束。
“春节期间,博物馆历史文物陈列馆正常对市民免费开放。”采访中,王主任提醒,太昊伏羲祭典是国家级非物质文化遗产,春节庙会期间,活动多、人员流动大,市民要按照“有序、合理、文明、安全”的要求,高兴而来,平安回家。另外,所有游客由伏羲庙前门检票进入,后门出口疏散。参观博物馆、参加灯谜竞猜的市民统一从北门进出。
http://news.twoeggz.com/wenhua/2016-02-02/1136560.html
* www.ayojambi.com/
展现河北民俗魅力 2016首届石门庙会2月举行
国家历史文化名城正定每年都会举行大型庙会。庙会主会场为隆兴寺、荣国府、开元寺、赵云庙及其周边主要街道。各个景区在庙会期间都会举行丰富多彩的主题活动:如隆兴寺的知府迎驾、隆兴盛典、佛乐演奏;荣国府的民间花会、刘姥姥迎宾、红楼大舞台;赵云庙的常山战鼓、五福在手,常胜随身活动;天宁寺的福满凌霄、绕塔祈福……绝对让你在一片欢庆中尽享正定古城的魅力 [Lihat Gambar/看照片[展现河北民俗魅力 2016]。
“正月初十耍社火”,每年的正月初十文化庙会是平山群众每年必不可少的一套“春节文化大餐”,十里八乡的群众争相入城,一起品尝精彩的文化盛宴。嘴里叼着烟斗的老太太、赶着毛驴追着小媳妇的庄稼人、步履滑稽的猪八戒;高跷、秧歌、民间花会、舞龙舞狮;吹歌表演、新春书画展、“玉兔沐春”戏迷票友演唱会、体育比赛、秧歌调演……庙会的每天都有丰富多彩的文化活动,绝对让你大饱眼福!
位于鹿泉市的抱犊寨景区每年也都会举行盛大的春节庙会。市民们在抱犊寨祈福迎祥活动之余,还可以充分体验“玩”的快乐:免费观看“祈福纳祥”和“天官赐福”巡游活动,免费参与抢“福”、猜谜以及喊山大赛等有奖活动。还有老游戏活动区,布置有踢毽子、推铁环、打“木牛”、跳“房子”、跳皮筋等活动器具。过年去抱犊寨赶庙会吧,过福门,走福路,寄托“一年好运来”的美好心愿哦。
苍岩山传统庙会由来已久,距今已有千年历史。每年三月,男女老幼,焚香头祝,络绎于道。随着时间的推移,此庙会已演化成为一种民俗表演:面塑、根雕、草编、吹糖人、捏泥人等诸多特色手工艺现场表演;井陉地域特色的获得国家非遗称号的传统艺术表演:井陉拉花、井陉晋剧以及扭秧歌、扇鼓等独具井陉味道的民俗文化大餐……每逢庙会,方圆千里,大众云集,朝山敬香,可见苍岩山传统庙会的受欢迎程度!
从新乐市区向北两公里,有一个何家庄,现存当地著名的历史文化遗迹-伏羲台。每年的农历三月十八,何家庄这座普普通通的北方乡村就会突然变得格外热闹起来。来自四邻八乡的人们扶老携幼、成群结队地聚集到这里,参加为期四、五天的庙会,焚香祭祀,避祸托福。相传农历三月十八是伏羲的诞辰日,所以在每年的这一天,村里就会举办庙会和各种庆祝活动,向伏羲表达敬意,祈求幸福,久而久之,就形成了当地的传统节日,据说这个传统已经保持了上千年。
正月十五是中国传统节日“元宵节”及赵县“柏林寺”庙会,每年的这一天,柏林禅寺内游人如织,大家纷纷来到寺里虔诚的祈福祁平安。紧接着,农历二月初二,赵县城东小滹沱河故道旁的的古镇范庄就会举行热闹的龙牌庙会,这一盛会已不仅仅是当地人民的节日,它的魅力早已让众多中外专家学者青睐。然后就是农历三月初六是赵县范庄镇解家寨的“老狐仙生日庙会”,庙会期间有许多民间艺术团来此表演助兴,还邀请著名剧团演出,男女老少齐出动,好不热闹!
每年的正月二十五是栾城于底庙会庙日。于底庙村有一个始建于明朝的“送子老母庙”,古代庙会时有很多老年妇女随同青年已婚儿媳或已婚女儿到庙内烧香许愿祈子,俗称“讨孩子”,若生下儿女后,来年庙日再到庙内还愿,庙会就这样兴盛起来。不过现在的庙会早已演变成了集贸市场,人们可以在庙会购置各种物品,当然还有丰富多彩的文艺表演。去于底庙会一定会让你不虚此行!
每年的农历正月十六,行唐县西关镇都会举行热闹非凡的为期四天的庙会,除买卖兴旺外,水车、老式三轮摩托、捏糖人等很是抢眼。扭股车、太平车、战鼓、扇鼓、龙灯、九莲灯、竹马灯、狮子舞、划旱船、高跷、挑杆、二鬼摔跤、霸王鞭、大头舞、吹歌等可都是行唐县庙会演出得保留项目哦。来行唐西关逛庙会一定会让你大开眼界的,绝对不容错过哦!
(据燕赵都市报、长城网、燕赵名城网等综合)
http://news.ifeng.com/a/20160112/47041668_1.shtml
* www.ayojambi.com/
“正月初十耍社火”,每年的正月初十文化庙会是平山群众每年必不可少的一套“春节文化大餐”,十里八乡的群众争相入城,一起品尝精彩的文化盛宴。嘴里叼着烟斗的老太太、赶着毛驴追着小媳妇的庄稼人、步履滑稽的猪八戒;高跷、秧歌、民间花会、舞龙舞狮;吹歌表演、新春书画展、“玉兔沐春”戏迷票友演唱会、体育比赛、秧歌调演……庙会的每天都有丰富多彩的文化活动,绝对让你大饱眼福!
位于鹿泉市的抱犊寨景区每年也都会举行盛大的春节庙会。市民们在抱犊寨祈福迎祥活动之余,还可以充分体验“玩”的快乐:免费观看“祈福纳祥”和“天官赐福”巡游活动,免费参与抢“福”、猜谜以及喊山大赛等有奖活动。还有老游戏活动区,布置有踢毽子、推铁环、打“木牛”、跳“房子”、跳皮筋等活动器具。过年去抱犊寨赶庙会吧,过福门,走福路,寄托“一年好运来”的美好心愿哦。
苍岩山传统庙会由来已久,距今已有千年历史。每年三月,男女老幼,焚香头祝,络绎于道。随着时间的推移,此庙会已演化成为一种民俗表演:面塑、根雕、草编、吹糖人、捏泥人等诸多特色手工艺现场表演;井陉地域特色的获得国家非遗称号的传统艺术表演:井陉拉花、井陉晋剧以及扭秧歌、扇鼓等独具井陉味道的民俗文化大餐……每逢庙会,方圆千里,大众云集,朝山敬香,可见苍岩山传统庙会的受欢迎程度!
从新乐市区向北两公里,有一个何家庄,现存当地著名的历史文化遗迹-伏羲台。每年的农历三月十八,何家庄这座普普通通的北方乡村就会突然变得格外热闹起来。来自四邻八乡的人们扶老携幼、成群结队地聚集到这里,参加为期四、五天的庙会,焚香祭祀,避祸托福。相传农历三月十八是伏羲的诞辰日,所以在每年的这一天,村里就会举办庙会和各种庆祝活动,向伏羲表达敬意,祈求幸福,久而久之,就形成了当地的传统节日,据说这个传统已经保持了上千年。
正月十五是中国传统节日“元宵节”及赵县“柏林寺”庙会,每年的这一天,柏林禅寺内游人如织,大家纷纷来到寺里虔诚的祈福祁平安。紧接着,农历二月初二,赵县城东小滹沱河故道旁的的古镇范庄就会举行热闹的龙牌庙会,这一盛会已不仅仅是当地人民的节日,它的魅力早已让众多中外专家学者青睐。然后就是农历三月初六是赵县范庄镇解家寨的“老狐仙生日庙会”,庙会期间有许多民间艺术团来此表演助兴,还邀请著名剧团演出,男女老少齐出动,好不热闹!
每年的正月二十五是栾城于底庙会庙日。于底庙村有一个始建于明朝的“送子老母庙”,古代庙会时有很多老年妇女随同青年已婚儿媳或已婚女儿到庙内烧香许愿祈子,俗称“讨孩子”,若生下儿女后,来年庙日再到庙内还愿,庙会就这样兴盛起来。不过现在的庙会早已演变成了集贸市场,人们可以在庙会购置各种物品,当然还有丰富多彩的文艺表演。去于底庙会一定会让你不虚此行!
每年的农历正月十六,行唐县西关镇都会举行热闹非凡的为期四天的庙会,除买卖兴旺外,水车、老式三轮摩托、捏糖人等很是抢眼。扭股车、太平车、战鼓、扇鼓、龙灯、九莲灯、竹马灯、狮子舞、划旱船、高跷、挑杆、二鬼摔跤、霸王鞭、大头舞、吹歌等可都是行唐县庙会演出得保留项目哦。来行唐西关逛庙会一定会让你大开眼界的,绝对不容错过哦!
(据燕赵都市报、长城网、燕赵名城网等综合)
http://news.ifeng.com/a/20160112/47041668_1.shtml
* www.ayojambi.com/
12 February 2016
Po Un (Kias) Untuk Memohon Berkah dan Keselamatan Keluarga
JAMBI, ayojambi.com – Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien, Jumat (12/2-2016 pagi, melakukan ritual Po Un (kias) 保運 untuk memohon Berkah dan Keselamatan, prosesi Po Un dilakukan selama 3 hari dipimpin oleh Lim Tek Chong Taoshe “中國道士林澤宗”dari Tiongkok di Jalan Koni, Rt 2, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi [Lihat Foto: Prosesi Po Un di Pinpim oleh Lim Tek Chong Taushe dari Tiongkok].
Perayaan imlek bagi umat Khonghucu di Kota Jambi tidak hanya bermakna kebahagiaan. Tetapi yang terpenting adalah, bagaimana umat Khonghucu meningkatkan ketaatan kepada sang pencipta.
Melalui salah satunya ritual Po Un, ritual keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun di MAKIN Sai Che Tien Jambi “印尼占碑省獅仔殿廟宇”. Dimulai empat hari pasca Imlek hingga menjelang Cap Go Meh mendatang.
Po Un bagi umat Khonghucu merupakan sebuah upacara metolak balak. Bagi Umat Khonghucu, selain sebagai bentuk ke taatan kepada sang pencipta. Ritual ini juga diyakini mampu menghindarkan seseorang dari balak di tahun Monyet (ciong).
Seperti terlihat pada Jumat (12/2) pagi di Kelenteng Sei Che Tien. Sejak pukul 09.00 WIB, puluhan umat terlihat khusuk mengikuti proses Po Un yang dipimpin oleh Lim Tek Chong Taoshe dari Tiongkok dengan doa-doa yang dipanjatkan di depan altar para suci Hok Hie Tee Shien (Nabi Fu Xi 伏羲).
Hasil pantauan di lapangan, setiap umat Khonghucu yang ikut prosesi “Po Un” wajib membawa pakaian sehari-hari, sedangan sesajian lain telah dipersiapkan oleh pihak kelenteng (panitia po un), seperti Mie Sua, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah, Kim Cua (kertas sembahyang), bentuk gambar terbuat dari kertas diantaranya kepala keluarga, istri dan anak laki-laki maupun perempuan. Setiap peserta Po Un mengikuti Taoshe mengeliling dupikat jembatan sebanyak 12 kali dengan membawa sesajian, sedangkan sesajian seperti Mie Sua, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah sebagai simbol panjang umur. baju yang distempel ini nantinya akan dipakai selama 3 hari berturut.
Menurut Rohaniwan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) klenteng “Sai Che Tien”, The Lien Teng 鄭連丁, bahwa “Ritual ini bertujuan untuk meminta keselamatan dengan membawa pakaian yang akan digunakan oleh umat Khonghucu tersebut”.
Tambah The Lien Teng, “Po Un adalah salah satu tradisi yang telah mendarah daging dikalangan umat Khonghucu di China. Maka, bagi warga yang beragama Khonghucu selalu menggelar ritual tersebut di kelenteng-kelenteng setiap tahun”. katanya.
Bahwa ritual tersebut sudah dilakukan sejak ribuan tahun silam (sebelum masehi) oleh umat Khonghucu di China, “Hanya dilakukan oleh agama Khonghucu”. Sehingga untuk mempertahankan ritual tersebut, sampai saat ini warga Tionghoa tetap menggelar acara tersebut. Mereka percaya bahwa setiap orang yang lahir memiliki chiong/ kias dari masing-masing shio. Maka chiong inilah yang harus dicocokkan dengan shio setiap orang dan shio setiap tahunnya, tahun ini adalah shio Monyet Api yang chiong dengan shio berat dengan Harimau Putih, dan Anjing, Babi, Naga, Kerinci dan Tikus.
Dalam tradisi Tionghoa kuno dikenal sebuah upacara Po Un. Banyak kalangan salah tafsir dikira sama dengan Ci Suak. Padahal dua hal yang berbeda sama sekali. Po = menambah, Un = Un Gie = energi (menambah energi). Karena itu mestinya dilakukan hanya pada orang yang habis kena jiong (sengkala). (Romy)
* www.ayojambi.com/
Melalui salah satunya ritual Po Un, ritual keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun di MAKIN Sai Che Tien Jambi “印尼占碑省獅仔殿廟宇”. Dimulai empat hari pasca Imlek hingga menjelang Cap Go Meh mendatang.
Po Un bagi umat Khonghucu merupakan sebuah upacara metolak balak. Bagi Umat Khonghucu, selain sebagai bentuk ke taatan kepada sang pencipta. Ritual ini juga diyakini mampu menghindarkan seseorang dari balak di tahun Monyet (ciong).
Seperti terlihat pada Jumat (12/2) pagi di Kelenteng Sei Che Tien. Sejak pukul 09.00 WIB, puluhan umat terlihat khusuk mengikuti proses Po Un yang dipimpin oleh Lim Tek Chong Taoshe dari Tiongkok dengan doa-doa yang dipanjatkan di depan altar para suci Hok Hie Tee Shien (Nabi Fu Xi 伏羲).
Hasil pantauan di lapangan, setiap umat Khonghucu yang ikut prosesi “Po Un” wajib membawa pakaian sehari-hari, sedangan sesajian lain telah dipersiapkan oleh pihak kelenteng (panitia po un), seperti Mie Sua, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah, Kim Cua (kertas sembahyang), bentuk gambar terbuat dari kertas diantaranya kepala keluarga, istri dan anak laki-laki maupun perempuan. Setiap peserta Po Un mengikuti Taoshe mengeliling dupikat jembatan sebanyak 12 kali dengan membawa sesajian, sedangkan sesajian seperti Mie Sua, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah sebagai simbol panjang umur. baju yang distempel ini nantinya akan dipakai selama 3 hari berturut.
Menurut Rohaniwan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) klenteng “Sai Che Tien”, The Lien Teng 鄭連丁, bahwa “Ritual ini bertujuan untuk meminta keselamatan dengan membawa pakaian yang akan digunakan oleh umat Khonghucu tersebut”.
Tambah The Lien Teng, “Po Un adalah salah satu tradisi yang telah mendarah daging dikalangan umat Khonghucu di China. Maka, bagi warga yang beragama Khonghucu selalu menggelar ritual tersebut di kelenteng-kelenteng setiap tahun”. katanya.
Bahwa ritual tersebut sudah dilakukan sejak ribuan tahun silam (sebelum masehi) oleh umat Khonghucu di China, “Hanya dilakukan oleh agama Khonghucu”. Sehingga untuk mempertahankan ritual tersebut, sampai saat ini warga Tionghoa tetap menggelar acara tersebut. Mereka percaya bahwa setiap orang yang lahir memiliki chiong/ kias dari masing-masing shio. Maka chiong inilah yang harus dicocokkan dengan shio setiap orang dan shio setiap tahunnya, tahun ini adalah shio Monyet Api yang chiong dengan shio berat dengan Harimau Putih, dan Anjing, Babi, Naga, Kerinci dan Tikus.
Dalam tradisi Tionghoa kuno dikenal sebuah upacara Po Un. Banyak kalangan salah tafsir dikira sama dengan Ci Suak. Padahal dua hal yang berbeda sama sekali. Po = menambah, Un = Un Gie = energi (menambah energi). Karena itu mestinya dilakukan hanya pada orang yang habis kena jiong (sengkala). (Romy)
* www.ayojambi.com/
16 June 2015
占碑华人庆祝伏羲帝仙圣诞千秋隆重举行
礼请中国道士林泽宗主持 千多人参与法会
【本报讯】6月12日上午,庆祝伏羲帝仙圣诞千秋法会,在占碑省占碑埠哥尼区獅仔殿隆重举行.筹委礼请来自中国道士林泽宗主持法会,法会肃穆,场面热闹。占碑孔教理事主席黄春回、葉进全主席及郑建平主席等及千多虔诚信徒参与法会 [Lihat Foto:“伏羲是華人的祖仙”]
【本报讯】6月12日上午,庆祝伏羲帝仙圣诞千秋法会,在占碑省占碑埠哥尼区獅仔殿隆重举行.筹委礼请来自中国道士林泽宗主持法会,法会肃穆,场面热闹。占碑孔教理事主席黄春回、葉进全主席及郑建平主席等及千多虔诚信徒参与法会 [Lihat Foto:“伏羲是華人的祖仙”]
筹委郑建平主席表示,伏羲是华人的根之所在 ,也可说伏羲是華人的祖仙。以伏羲时代为标帜,中华民族从蒙昧跨入了文明的门槛。。我们尊崇伏羲,敬重伏羲,时常为伏羲坚韧不拔的奋斗精神所感召,所激励。
黃春回表示,伏羲帝仙在孔教里是受广大信徒的遵从和祈拜。+伏羲画八卦、结网罟、取火种、兴嫁娶、造书契、创乐器,一系列的发明创造,犹如永不熄灭的明灯,照亮了中国几千年的历史。
法会在林泽宗道士念咒诵唱后,众人祈拜后,祈祷国泰民安、六时吉祥,一帆风顺。随后,是由乩童为信徒开药方及护身符。
本报记者明光报道/ Romy供图
http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20150616/223033.shtml
12 June 2015
Umat Khonghucu Memperingati Hari Besar Fu Xi
JAMBI, ayojambi – Lebih dari 1000 umat Khonghucu di Jambi memperingati Hari Besar Shenming Hook Hie Tee Shien atau hari kelahiran Fu Xi 慶祝伏羲帝仙聖誕千秋, di Kelenteng Sai Che Tien Jambi 印尼占碑省占碑埠哥尼區獅仔殿, Jumat (12/6/2015). Fu Xi diyakini sebagai nabi pertama peletak dasar ajaran agama Khonghucu sekaligus Nenek Moyang Masyarakat Tionghoa di Tiongkok 伏羲是華人的祖仙 [Lihat Gambar: Hari Besar Fu Xi].
Sembahyang Hari Besar Fu Xi 伏羲 dipimpin langsung oleh Rohaniawan (Taoshe) dari Lim Tek Chong dari Tiongkok (China) 中國道士林澤宗.
Ajaran Fu Xi 伏羲 sudah ada sejak 6.000 tahun sebelum Masehi. Saat itu, kondisi masyarakat di daratan Tiongkok saling memperebutkan kepentingan masing-masing dan menjatuhkan satu sama lain.
"Ajaran yang dibawa Fu Xi 伏羲 menjadi cikal bakal tumbuhnya keyakinan Rujiao, yang berlanjut pada ajaran Konfusius, dan kini menjadi agama Khonghucu," ujar Darmadi Tekun 鄭建平主席. Tambah Darmadi Tekun 鄭建平主席, tak kalah penting bahwa, Fu Xi 伏羲 mengajari masyarakat Tiongkok cara bercocok tanam, cara memasak, cara membuat jala ikan, dan Fu Xi 伏羲 pencipta Pat Kwa (Delapan Trigram) 八卦 dls.
Dalam peringatan hari Fu Xi 伏羲 ini dihadiri Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Jambi, Darman Wijaya 黃春回主席, Ketua MAKIN Gi Hong Tong, Alex 葉進全主席Sujanto anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jambi dan Kota, serta ribuan umat setempat. (ROMY)
Ajaran Fu Xi 伏羲 sudah ada sejak 6.000 tahun sebelum Masehi. Saat itu, kondisi masyarakat di daratan Tiongkok saling memperebutkan kepentingan masing-masing dan menjatuhkan satu sama lain.
"Ajaran yang dibawa Fu Xi 伏羲 menjadi cikal bakal tumbuhnya keyakinan Rujiao, yang berlanjut pada ajaran Konfusius, dan kini menjadi agama Khonghucu," ujar Darmadi Tekun 鄭建平主席. Tambah Darmadi Tekun 鄭建平主席, tak kalah penting bahwa, Fu Xi 伏羲 mengajari masyarakat Tiongkok cara bercocok tanam, cara memasak, cara membuat jala ikan, dan Fu Xi 伏羲 pencipta Pat Kwa (Delapan Trigram) 八卦 dls.
Dalam peringatan hari Fu Xi 伏羲 ini dihadiri Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Jambi, Darman Wijaya 黃春回主席, Ketua MAKIN Gi Hong Tong, Alex 葉進全主席Sujanto anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jambi dan Kota, serta ribuan umat setempat. (ROMY)
* www.ayojambi.com/
06 March 2015
Puluhan Ribu Warga Sambut Perayaan Cap Go Meh Di Jambi
JAMBI, ayojambi.com - Ribuan warga kota Jambi memadati kawasan koni untuk mengikuti prosesi perayaan Malam Cap Go Meh [Lihat Gambar: Cap Go Meh] yang digelar oleh umat Khonghucu di Jambi, perayaan malam Cap Go Meh selain dihadiri warga kota Jambi dan sekitarnya, juga dihadiri oleh warga Sumatera Selatan (Palembang), Batam dan Pakanbaru (Riau).
Menariknya perayaan yang selalu dipadati warga itu, juga memadukan pelepasan 200 buah lampion terbang di MAKIN Kelenteng Sai Che Tien dan MAKIN Kelenteng Leng Chun Keng. Cap Go Meh sendiri merupakan prosesi keagamaan Khonghucu sebagai bagian dari akhir perayaan Imlek 2566 Kongzili.
Banyak kalangan yang hanya tahu Malam Perayaan Cap Go Meh, namun tidak tahu apa yang tergandung dalam perayaan Cap Go Meh, istilah Cap Go Meh nampaknya lebih akrab dan melekat sebagai sebutan di kalangan masyarakat Tionghoa di Indonesia. Padahal dari sononya lebih dikenal dengan nama Goan Siao Cui atau Goan Meh artinya bulan purnama pertama pada tanggal 15 Imlek, Cap Go artinya 15 dan Me malam.
Hari raya Cap Go Meh merupakan rangkaian upacara terakhir dari tahun baru Imlek, pada hari itu keluarga yang merayakan kembali menggelar sesaji di altar abu leluhur, bisa juga di meja biasa bagi yang tidak lagi memelihara abu leluhur. Sesaji untuk acara cap go meh lebih sederhana bila dibandingkan saat tahun baru Imlek, Ceng Beng. (Romy)
Banyak kalangan yang hanya tahu Malam Perayaan Cap Go Meh, namun tidak tahu apa yang tergandung dalam perayaan Cap Go Meh, istilah Cap Go Meh nampaknya lebih akrab dan melekat sebagai sebutan di kalangan masyarakat Tionghoa di Indonesia. Padahal dari sononya lebih dikenal dengan nama Goan Siao Cui atau Goan Meh artinya bulan purnama pertama pada tanggal 15 Imlek, Cap Go artinya 15 dan Me malam.
Hari raya Cap Go Meh merupakan rangkaian upacara terakhir dari tahun baru Imlek, pada hari itu keluarga yang merayakan kembali menggelar sesaji di altar abu leluhur, bisa juga di meja biasa bagi yang tidak lagi memelihara abu leluhur. Sesaji untuk acara cap go meh lebih sederhana bila dibandingkan saat tahun baru Imlek, Ceng Beng. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Puluhan Ribu Warga Sambut Festival Cap Go Meh Di Jambi
JAMBI, ayojambi.com - Puluhan ribu warga kota Jambi dari berbagai elemen berbaur memadati kawasan koni untuk mengikuti festival perayaan Malam Cap Go Meh [Lihat Gambar: Cap Go Meh] yang digelar oleh umat Khonghucu di Jambi, perayaan malam Cap Go Meh selain dihadiri warga kota Jambi dan sekitarnya, juga dihadiri warga dari Sumatera Selatan (Palembang), Batam dan Pakanbaru (Riau).
"Sekitar puluhan barisan pembawa bendera kebesaran para roh suci, Lampion, kursi tandu singasana para dewa, Barongsai, Liong.” (5/3).
Bahkan puluhan ribu warga memadati perkampungan Tionghoa (China Town) untuk menyaksikan malam Cap Go Meh, acara tersebut diikuti 12 Tandu (kio) dan 10 kitong turun ke jalan meramaikan prosesi tersebut.
Menariknya perayaan yang selalu dipadati warga itu, selain pesta kembang api, juga pelepasan 200 buah lampion terbang di MAKIN Kelenteng Sai Che Tien 印尼占碑省獅仔殿廟宇 dan MAKIN Kelenteng Leng Chun Keng 印尼占碑省龍春宮廟宇. Cap Go Meh sendiri merupakan prosesi keagamaan Khonghucu sebagai bagian dari akhir perayaan Tahun Baru Imlek 2566 Kongzili. (Romy)
Bahkan puluhan ribu warga memadati perkampungan Tionghoa (China Town) untuk menyaksikan malam Cap Go Meh, acara tersebut diikuti 12 Tandu (kio) dan 10 kitong turun ke jalan meramaikan prosesi tersebut.
Menariknya perayaan yang selalu dipadati warga itu, selain pesta kembang api, juga pelepasan 200 buah lampion terbang di MAKIN Kelenteng Sai Che Tien 印尼占碑省獅仔殿廟宇 dan MAKIN Kelenteng Leng Chun Keng 印尼占碑省龍春宮廟宇. Cap Go Meh sendiri merupakan prosesi keagamaan Khonghucu sebagai bagian dari akhir perayaan Tahun Baru Imlek 2566 Kongzili. (Romy)
* www.ayojambi.com/
28 February 2015
Lim Tek Chong Taoshe Kembali Gelar Ritual Po Un Di Jambi
占碑明山廟廟落成及神明進宮典禮
JAMBI, ayojambi.com – Pembina Khonghucu Jambi, Lim Tek Chong taoshe dari Tiongkok harus bolak balik Jambi Palembang untuk melayani umat Khonghucu yang akan mengikuti ritual Po Un. Karena banyaknya permintaan untuk mengikuti prosesi Po Un, maka Lim Tek Chong harus kembali ke Jambi setelah sempat 2 hari melayani umat Khonghucu di kota pempek (sumsel) [Lihat Gambar: Prosesi Po Un].
Tugas seorang rohaniawan tidak seenak yang kita bayangi, karena seorang rohaniwan mempunyai tanggung jawab untuk melayani umat setiap saat dibutuhkan, seperti Lim Tek Chong taushe selama sebulan penuh memberikan pelayanan kepada umat Khonghucu di Jambi dan Palembang (Sumsel). Lim Tek Chong ke Indonesia bertepatan 3 hari setelah Imlek 2566, 22 Februari 2015. Bahkan saking membludaknya peserta Po Un, untuk makan saja tidak ada waktu buat Lim Tek Chong taushe.
Prosesi Po Un yang benar hanya diselenggarakan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN KELENTENG) Sai Che Tien, sejak Senin pagi (23/2-2015), tujuan Po Un untuk meminta keselamatan.
Hasil pantauan di lapangan, setiap umat Khonghucu yang ikut prosesi “Po Un” wajib membawa pakaian, sedangan sesajian lain telah dipersiapkan oleh pihak kelenteng, seperti Mie Swa, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah, Kim Cua (kertas sembahyang), bentuk gambar terbuat dari kertas diantaranya kepala keluarga, istri dan anak laki-laki maupun anak perempuan. Setiap peserta Po Un mengikuti Tao She mengeliling duplikat jembatan sebanyak 12 kali dengan membawa sesajian, sedangkan sesajian seperti Mie Sua, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah sebagai simbol panjang umur. baju yang distempel ini nantinya akan dipakai selama 3 hari berturut.
Menurut Rohaniwan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng “Sai Che Tien”, The Lien Teng, berlokasi di Rt. 02 Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, bahwa “Ritual ini bertujuan untuk meminta keselamatan dengan membawa pakaian yang akan digunakan oleh umat Khonghucu tersebut”.
Tambah The Lien Teng, “Po Un adalah salah satu tradisi yang telah mendarah daging dikalangan umat Khonghucu di China. Maka, bagi warga yang beragama Khonghucu selalu menggelar ritual tersebut di kelenteng-kelenteng setiap tahun”. katanya.
Selanjutnya bahwa dari beberapa ritual yang telah dilakukan di kelenteng, ada perbedaan pelaksanaan dari masing-masing kelenteng, namun tujuannya sama yakni memohon keselamatan. “Ada beberapa shio yang bertentangan dengan shio Kambing vs Kerbau yang jatuh tepat pada 2015 ini. Maka, orang yang memiliki shio yang bertentangan tersebut harus ikut dalam ritual Po Un ini,” katanya.
Menurut salah satu peserta dari kawasan Kasang yang kali pertama mengikuti prosesi Po Un menyatakan, prosesi di kelenteng ini jauh berbeda dengan kelenteng-kelenteng lainnya, di kelenteng lain baju kita hanya dikipas-kipas saja, tanpa adanya ritual keliling altar, “Kita baru tahun ini ikut ritual, tahun-tahun sebelumnya dilakukan Po Un di kelenteng lain, yang mana pakaian kita hanya dikipas-kipas saja”, ujar warga tersebut yang enggan di sebut jati dirinya.
Boleh dibilang peserta Po Un merasa capek, karena mesti keliling altar Dewa Fu Xi sebanyak 12 kali, namun peserta juga merasa puas lantaran bisa langsung ikut dalam prosesi Po Un yang memakan waktu lebih dari 1 jam. (Romy)
Prosesi Po Un yang benar hanya diselenggarakan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN KELENTENG) Sai Che Tien, sejak Senin pagi (23/2-2015), tujuan Po Un untuk meminta keselamatan.
Hasil pantauan di lapangan, setiap umat Khonghucu yang ikut prosesi “Po Un” wajib membawa pakaian, sedangan sesajian lain telah dipersiapkan oleh pihak kelenteng, seperti Mie Swa, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah, Kim Cua (kertas sembahyang), bentuk gambar terbuat dari kertas diantaranya kepala keluarga, istri dan anak laki-laki maupun anak perempuan. Setiap peserta Po Un mengikuti Tao She mengeliling duplikat jembatan sebanyak 12 kali dengan membawa sesajian, sedangkan sesajian seperti Mie Sua, Ketan Merah (Wajik), Telor Merah sebagai simbol panjang umur. baju yang distempel ini nantinya akan dipakai selama 3 hari berturut.
Menurut Rohaniwan Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kelenteng “Sai Che Tien”, The Lien Teng, berlokasi di Rt. 02 Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, bahwa “Ritual ini bertujuan untuk meminta keselamatan dengan membawa pakaian yang akan digunakan oleh umat Khonghucu tersebut”.
Tambah The Lien Teng, “Po Un adalah salah satu tradisi yang telah mendarah daging dikalangan umat Khonghucu di China. Maka, bagi warga yang beragama Khonghucu selalu menggelar ritual tersebut di kelenteng-kelenteng setiap tahun”. katanya.
Selanjutnya bahwa dari beberapa ritual yang telah dilakukan di kelenteng, ada perbedaan pelaksanaan dari masing-masing kelenteng, namun tujuannya sama yakni memohon keselamatan. “Ada beberapa shio yang bertentangan dengan shio Kambing vs Kerbau yang jatuh tepat pada 2015 ini. Maka, orang yang memiliki shio yang bertentangan tersebut harus ikut dalam ritual Po Un ini,” katanya.
Menurut salah satu peserta dari kawasan Kasang yang kali pertama mengikuti prosesi Po Un menyatakan, prosesi di kelenteng ini jauh berbeda dengan kelenteng-kelenteng lainnya, di kelenteng lain baju kita hanya dikipas-kipas saja, tanpa adanya ritual keliling altar, “Kita baru tahun ini ikut ritual, tahun-tahun sebelumnya dilakukan Po Un di kelenteng lain, yang mana pakaian kita hanya dikipas-kipas saja”, ujar warga tersebut yang enggan di sebut jati dirinya.
Boleh dibilang peserta Po Un merasa capek, karena mesti keliling altar Dewa Fu Xi sebanyak 12 kali, namun peserta juga merasa puas lantaran bisa langsung ikut dalam prosesi Po Un yang memakan waktu lebih dari 1 jam. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Labels:
Fuxi Temple,
Kelenteng,
Khonghucu,
Makin Sai Che Tien,
Nabi Fu Xi,
Po Un,
Sai Che Tien,
伏羲廟,
天水伏羲,
女媧,
獅仔殿,
補運
27 February 2015
占碑庙宇狮子殿春节期间举行大众保运法会
Labels:
Fu Xi,
Fuxi Temple,
Kelenteng,
Khonghucu,
Makin Sai Che Tien,
Po Un,
Sai Che Tien,
Shen Nong,
伏羲廟,
天水伏羲,
女媧,
獅仔殿,
補運
25 February 2015
Melirik Prosesi Po Un Pasca Imlek Di MAKIN Sai Che Tien Jambi (Tahap Ke 4)
JAMBI, ayojambi.com - Setiap awal Tahun Baru Imlek, umat Khonghucu Jambi mengikuti ritual Po Un 补运 di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien 占碑狮仔殿孔教庙, Po Un 补运 untuk memohon Berkah dan Keselamatan dipimpin oleh Lim Tek Chong Taoshe dari China, prosesi Po Un dilakukan selama 3 hari di Jalan Koni, Rt 2, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi [Lihat Gambar Po Un Tahap Ke 4].
Perayaan imlek bagi umat Khonghucu di Kota Jambi tidak hanya bermakna kebahagiaan. Tetapi yang terpenting adalah, bagaimana umat Khonghucu meningkatkan ketaatan kepada sang pencipta.
Melalui salah satunya ritual Po Un, ritual keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun di MAKIN Sai Che Tien Jambi. Dimulai empat hari pasca Imlek hingga menjelang Cap Go Meh mendatang.
Po Un bagi umat Khonghucu merupakan sebuah upacara metolak balak. Bagi Umat Khonghucu, selain sebagai bentuk ke taatan kepada sang pencipta. Ritual ini juga diyakini mampu menghindarkan seseorang dari balak di tahun kambing (ciong).
Seperti terlihat pada Selasa (24/2) malam di Kelenteng MAKIN Sei Che Tien. Sejak pukul 18.00 WIB, puluhan umat terlihat khusuk mengikuti proses Po Un yang dipimpin oleh Lim Tek Chong Taoshe dari Tingkok dengan doa-doa yang dipanjatkan di depan altar para suci Hok Hie Tee Shien (Nabi Khonghucu Fu Xi).
Ritual Po Un dilakukan 3 kali sehari, pagi, sore dan malam hari. Malam hari lebih ramai dari pagi maupun sore, lantaran malam hari banyak peserta telah pulang dari kerja.
Seperti terlihat Selasa malam, Lim Tek Chong Taoshe sambil membacakan doa, di ruangan kelenteng, lalu mengeliling altar Fu Xi, dibelakangya di ikuti 36 peserta Po Un (kepala Keluarga/ KK). Mereka berjalan berbaris, dengan langkah hati-hati sambil membawa nampan plastik warna merah yang berisi berisi pakaian, telur berwarna merah, Mie Swa, Wajik ketan dan sesajen lainnya.
Peserta mengikuti Lim Tek Chong berjalan melintasi jembatan kecil sebanyak 12 kali. Sesuai dengan 12 shio dengan 60 unsur. Jadi shio apapun di tahun ini kita berdoa agar terhindar dari balak.
Po Un yang dilakukan MAKIN Sai Che Tien berbeda dengan tempat lain, di Sai Che Tien peserta hanya dikenakan biaya perkepala keluarga (KK), 1 kepala keluarga boleh yang 4 orang (suami, istri dan 2 anak), bahkan ada keluarga peserta lebih dari 7 orang, biaya tetap 1, biaya tersebut sudah mencakup perlengkapan Po Un, sedangkan tempat lain peserta Po Un tidak usah hadir, cukup bawa pakaian, lalu membayar biaya Po Un, yang dikutip perorangan. Bukan perkepala keluarga, 3 hari kemudian jemput pakaiannya (pakaian hanya di cap/stempel saja). Bisa jadi penyelenggara tersebut mencari kekayaan atas penderitaan umat!. (Romy)
Melalui salah satunya ritual Po Un, ritual keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun di MAKIN Sai Che Tien Jambi. Dimulai empat hari pasca Imlek hingga menjelang Cap Go Meh mendatang.
Po Un bagi umat Khonghucu merupakan sebuah upacara metolak balak. Bagi Umat Khonghucu, selain sebagai bentuk ke taatan kepada sang pencipta. Ritual ini juga diyakini mampu menghindarkan seseorang dari balak di tahun kambing (ciong).
Seperti terlihat pada Selasa (24/2) malam di Kelenteng MAKIN Sei Che Tien. Sejak pukul 18.00 WIB, puluhan umat terlihat khusuk mengikuti proses Po Un yang dipimpin oleh Lim Tek Chong Taoshe dari Tingkok dengan doa-doa yang dipanjatkan di depan altar para suci Hok Hie Tee Shien (Nabi Khonghucu Fu Xi).
Ritual Po Un dilakukan 3 kali sehari, pagi, sore dan malam hari. Malam hari lebih ramai dari pagi maupun sore, lantaran malam hari banyak peserta telah pulang dari kerja.
Seperti terlihat Selasa malam, Lim Tek Chong Taoshe sambil membacakan doa, di ruangan kelenteng, lalu mengeliling altar Fu Xi, dibelakangya di ikuti 36 peserta Po Un (kepala Keluarga/ KK). Mereka berjalan berbaris, dengan langkah hati-hati sambil membawa nampan plastik warna merah yang berisi berisi pakaian, telur berwarna merah, Mie Swa, Wajik ketan dan sesajen lainnya.
Peserta mengikuti Lim Tek Chong berjalan melintasi jembatan kecil sebanyak 12 kali. Sesuai dengan 12 shio dengan 60 unsur. Jadi shio apapun di tahun ini kita berdoa agar terhindar dari balak.
Po Un yang dilakukan MAKIN Sai Che Tien berbeda dengan tempat lain, di Sai Che Tien peserta hanya dikenakan biaya perkepala keluarga (KK), 1 kepala keluarga boleh yang 4 orang (suami, istri dan 2 anak), bahkan ada keluarga peserta lebih dari 7 orang, biaya tetap 1, biaya tersebut sudah mencakup perlengkapan Po Un, sedangkan tempat lain peserta Po Un tidak usah hadir, cukup bawa pakaian, lalu membayar biaya Po Un, yang dikutip perorangan. Bukan perkepala keluarga, 3 hari kemudian jemput pakaiannya (pakaian hanya di cap/stempel saja). Bisa jadi penyelenggara tersebut mencari kekayaan atas penderitaan umat!. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Labels:
Fu Xi,
Fuxi Temple,
Kelenteng,
Khonghucu,
Makin Sai Che Tien,
Po Un,
Sai Che Tien,
Shen Nong,
伏羲廟,
天水伏羲,
女媧,
獅仔殿,
補運
23 February 2015
Tradisi Po Un Sudah Jadi Darah Daging Dikalangan Umat Khonghucu
JAMBI, ayojambi.com – Tradisi Po Un (bahasa Hokkian) sudah menjadi darah daging dikalangan umat beragama Khonghucu sejak ribuan tahun silam (sebelum masehi) sejak jaman nenek moyang di China. PO UN yang dimaksud adalah PO artinya melindungi dan UN artinya nasib (melindungi nasib). Setiap orang tentunya mengharapkan agar dapat hidup dengan rasa aman, mempunyai keluarga yang sejahtera, usaha lancar dan murah rejeki serta terhindar dari segala malapetaka [Lihat Gambar: Prosesi Po Un].
Itulah sebabnya sampai saat ini warga Tionghoa tetap menggelar acara ritual Po Un tersebut setiap tahunnya yang sudah menjadi salah satu tradisi bagi kalangan umat Khonghucu. Biasanya Ritual ini dilakukan setelah para suci Shen Ming (Dewa-Dewi) turun dari langit, Cia Gwek Tjiu Shi (tanggal 4 bulan 1 penanggalan imlek kongzeli).
Hampir disetiap kelenteng menggelar prosesi Ritual Po Un. Meskipun ada perbedaan dalam tatacara pelaksanaan di masing-masing kelenteng, namun tujuannya sama yakni untuk meminta keselamatan. Sebenarnya prosesi Po Un mesti dilakukan orang yang tepat yakni Taoshe (Saikong) dari Tiongkok (China).
Menurut kepercayaan budaya Tionghoa (Khonghucu), bahwa setiap orang yang lahir memiliki chiong / kias dari masing-masing shio. Maka chiong inilah yang harus dicocokkan dengan shio setiap orang dan shio setiap tahunnya, seperti tahun 2015 ini adalah Tahun Shio Kambing Kayu yang chiong dengan Shio Kerbao.
Jadi Ritual Po Un ini sebenarnya dilakukan untuk menjaga keselarasan manusia dengan alam semesta, sebab adakalanya manusia yang merupakan bagian dari alam semesta ini berada dalam posisi yang tidak harmonis dengan pergerakan alam semesta yang besar ini. Hal ini bisa dilihat bahwa pada saat melakukan Po Un ada formasi yang dihitung berdasarkan perbintangan atau shio yang ciong dimana setiap tahunnya berubah-rubah.
Jadi tujuan Ritual Po Un biasanya adalah ritual untuk memperbaiki nasib dan memohon keselamatan dan berkah untuk satu tahun mendatang dari para suci Shen atau Dewa di kelenteng tersebut dengan membawa pakaian yang akan digunakan oleh umat yang ikut dalam ritual po un”.
Sesajian untuk ritual Po Un, biasanya yang harus disiapkan adalah ;
1. Dupa / hio dan lilin merah (disediakan pihak panitia).
2. Satu mangkok wajek (disediakan pihak panitia).
3. Telor ayam dikasih warna merah (disediakan pihak panitia).
4. Sejumlah kertas hu (disediakan pihak panitia).
5. Satu bungkus bunga Mie Swa (disediakan pihak panitia).
6. Baju tiap-tiap anggota keluarga yang mau di Po Un (dibawa oleh warga yang mau Po Un).
7. Gambar bentuk orang dewasa (kepala keluarga) wanita (ibu) dan anak laki-laki maupun perempuan.
8. Kertas warna pink bertulisan nama-nama yang mau Po Un, mulai dari kepala keluarga, istri, anak laki-laki/ perempuan serta keluarga yang ikut dalam rumah seperti kakek/Nenek/Kakak dan lain sebagainya berikut tanggal kelahiran (shio). Seusai mengelilingi altar lalu taushe (saikong) membaca satu persatu nama Po Un, tidak boleh serentak seperti penyelenggara lainnya.
Tahapannya berikutnya adalah:
1, Semua persembahan dimasukan ke dalam keranjang plastik dan disusun diatas meja merah.
2. Lalu taushe (saikong) membaca mantera (mengudang para shen ming (dewa-dewi), untuk awal Po Un, upacara ini bisa memakan waktu lebih kurang dua jam, selanjutanya hanya memakan waktu 1 jam.
3. Setiap peserta Po Un berkewajiban untuk mengikuti tahapan demi tahapan dengan mengitari altar utama, yakni Hoo Hie Tee Shien (Nabi Fu Xi) dan melintasi jembatan yang terbuat dari kayu sambil menyebut Kuwei (bahasa Hokkien) liwatlah. Seusai prosesi panitia menstempel lambang para suci pada bagian pundak baju/ pakaian, baju yang distempel ini dipakai oleh para peserta Po Un selama 3 hari berturut.
4. Setelah itu, maka tinggal membakar semua kertas sembahyang yang udah di berkati.
5. Terakhir peserta membawa pulang semuanya, baju untuk dipakai, Mie Swa dimasak dan dimakan bersama telor merah (melambangkan panjang umur).
6. Kertas Hu untuk dipakai oleh peserta. (Romy)
Hampir disetiap kelenteng menggelar prosesi Ritual Po Un. Meskipun ada perbedaan dalam tatacara pelaksanaan di masing-masing kelenteng, namun tujuannya sama yakni untuk meminta keselamatan. Sebenarnya prosesi Po Un mesti dilakukan orang yang tepat yakni Taoshe (Saikong) dari Tiongkok (China).
Menurut kepercayaan budaya Tionghoa (Khonghucu), bahwa setiap orang yang lahir memiliki chiong / kias dari masing-masing shio. Maka chiong inilah yang harus dicocokkan dengan shio setiap orang dan shio setiap tahunnya, seperti tahun 2015 ini adalah Tahun Shio Kambing Kayu yang chiong dengan Shio Kerbao.
Jadi Ritual Po Un ini sebenarnya dilakukan untuk menjaga keselarasan manusia dengan alam semesta, sebab adakalanya manusia yang merupakan bagian dari alam semesta ini berada dalam posisi yang tidak harmonis dengan pergerakan alam semesta yang besar ini. Hal ini bisa dilihat bahwa pada saat melakukan Po Un ada formasi yang dihitung berdasarkan perbintangan atau shio yang ciong dimana setiap tahunnya berubah-rubah.
Jadi tujuan Ritual Po Un biasanya adalah ritual untuk memperbaiki nasib dan memohon keselamatan dan berkah untuk satu tahun mendatang dari para suci Shen atau Dewa di kelenteng tersebut dengan membawa pakaian yang akan digunakan oleh umat yang ikut dalam ritual po un”.
Sesajian untuk ritual Po Un, biasanya yang harus disiapkan adalah ;
1. Dupa / hio dan lilin merah (disediakan pihak panitia).
2. Satu mangkok wajek (disediakan pihak panitia).
3. Telor ayam dikasih warna merah (disediakan pihak panitia).
4. Sejumlah kertas hu (disediakan pihak panitia).
5. Satu bungkus bunga Mie Swa (disediakan pihak panitia).
6. Baju tiap-tiap anggota keluarga yang mau di Po Un (dibawa oleh warga yang mau Po Un).
7. Gambar bentuk orang dewasa (kepala keluarga) wanita (ibu) dan anak laki-laki maupun perempuan.
8. Kertas warna pink bertulisan nama-nama yang mau Po Un, mulai dari kepala keluarga, istri, anak laki-laki/ perempuan serta keluarga yang ikut dalam rumah seperti kakek/Nenek/Kakak dan lain sebagainya berikut tanggal kelahiran (shio). Seusai mengelilingi altar lalu taushe (saikong) membaca satu persatu nama Po Un, tidak boleh serentak seperti penyelenggara lainnya.
Tahapannya berikutnya adalah:
1, Semua persembahan dimasukan ke dalam keranjang plastik dan disusun diatas meja merah.
2. Lalu taushe (saikong) membaca mantera (mengudang para shen ming (dewa-dewi), untuk awal Po Un, upacara ini bisa memakan waktu lebih kurang dua jam, selanjutanya hanya memakan waktu 1 jam.
3. Setiap peserta Po Un berkewajiban untuk mengikuti tahapan demi tahapan dengan mengitari altar utama, yakni Hoo Hie Tee Shien (Nabi Fu Xi) dan melintasi jembatan yang terbuat dari kayu sambil menyebut Kuwei (bahasa Hokkien) liwatlah. Seusai prosesi panitia menstempel lambang para suci pada bagian pundak baju/ pakaian, baju yang distempel ini dipakai oleh para peserta Po Un selama 3 hari berturut.
4. Setelah itu, maka tinggal membakar semua kertas sembahyang yang udah di berkati.
5. Terakhir peserta membawa pulang semuanya, baju untuk dipakai, Mie Swa dimasak dan dimakan bersama telor merah (melambangkan panjang umur).
6. Kertas Hu untuk dipakai oleh peserta. (Romy)
Labels:
Fu Xi,
Fuxi Temple,
Kelenteng,
Khonghucu,
Makin Sai Che Tien,
Po Un,
Sai Che Tien,
Shen Nong,
伏羲廟,
天水伏羲,
女媧,
獅仔殿
Po Un (Kias) Untuk Memohon Berkah dan Keselamatan
JAMBI, ayojambi.com - Puluhan umat Khonghucu mengikuti ritual Po Un di Kelenteng Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Sai Che Tien, akan menyelenggra upacara Po Un dipimpin oleh, Lim Tek Chong Taoshe dari China, prosesi Po Un akan dilakukan mulai dari 23 Februari 2015 (Cia Gwee Ciu Go) mulai pukul 09.00 WIB di Jalan Koni, Rt 2, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Po Un dipimpin oleh Lim Tek Chong taoshe dari Anxi China, Lim Tek Chong setiap tahun sengaja datang untuk melakukan Po Un terhadap umat Khonghucu di Jambi dan Palembang [Lihat Gambar: Po Un].
Disetiap kelenteng ada menggelar prosesi Po Un, termasuk vihara-vihara yang tidak ada kaitan dengan tradisi Tionghoa (vihara identik dengan Buddha “Sidharta Buddha Gautama” yang berasal dari negara India).
Pada hari pertama prosesi Po Un diikuti sebanyak 22 kepala keluarga, ada umat yang sengaja datang dari Selat Panjang (kepri) karena ritual tersebut berbeda dengan yang diselenggara oleh pihak lain, Po Un sudah menjadi “Darah daging dikalangan umat Khonghucu”. Tradisi tersebut sudah ada sejak jaman nenek moyang masyarakat Tionghoa, meskipun ada perbedaan dalam tatacara pelaksana di masing-masing kelenteng, namun tujuanya sama yakni untuk meminta keselamatan. (Romy)
Pada hari pertama prosesi Po Un diikuti sebanyak 22 kepala keluarga, ada umat yang sengaja datang dari Selat Panjang (kepri) karena ritual tersebut berbeda dengan yang diselenggara oleh pihak lain, Po Un sudah menjadi “Darah daging dikalangan umat Khonghucu”. Tradisi tersebut sudah ada sejak jaman nenek moyang masyarakat Tionghoa, meskipun ada perbedaan dalam tatacara pelaksana di masing-masing kelenteng, namun tujuanya sama yakni untuk meminta keselamatan. (Romy)
* www.ayojambi.com/
Labels:
Fu Xi,
Fuxi Temple,
Kelenteng,
Khonghucu,
Makin Sai Che Tien,
Po Un,
Sai Che Tien,
Shen Nong,
伏羲廟,
天水伏羲,
女媧,
獅仔殿
18 January 2014
佔碑獅子殿廟迎春獻演中國木偶劇
提線木偶演出提線木偶一劇照擺在舞台後的神壇
【本報訊】為迎接春節馬年的到來,佔碑獅子殿廟宇孔教會,於元月15日晚在廟宇址科尼街IV(Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung,),特邀來自中國的遊越新(譯音)率領的提線木偶劇團表演,以答謝神恩及娛樂善男信女。
當天雖然下了毛雨,但檔不住觀眾前來觀賞,較早時也祭拜神明,答謝神恩。
據知,提線木偶古稱“懸絲傀儡”,由偶頭、籠腹、四肢、提線和勾牌組成,高約兩尺。偶頭以樟、椴或柳木雕成,內設機關,五官表情豐富;竹製胸腹,手有文、武之分,舞槍弄棒,筆走龍蛇,把盞揮扇,妙趣橫生;腳分赤、靴、旦3種,勾牌與關節間有長約3尺的提線。近年來,木偶舞台演出區域擴展,泉州木偶劇團提線表演佔據整個舞台空間,提線可達6尺,難度大,但表現力大增。提線一般為16條,據木偶動作需要取捨,合陽線戲基本提線5條,做特技時可增加到30餘條,演來細膩傳神,技巧高超。自古及今,倍受稱讚。
本報記者明光報導/ Romy供圖
http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20140118/145901.shtml
【本報訊】為迎接春節馬年的到來,佔碑獅子殿廟宇孔教會,於元月15日晚在廟宇址科尼街IV(Jalan Koni IV, Kelurahan Talangjauh, Kecamatan Jelutung,),特邀來自中國的遊越新(譯音)率領的提線木偶劇團表演,以答謝神恩及娛樂善男信女。
當天雖然下了毛雨,但檔不住觀眾前來觀賞,較早時也祭拜神明,答謝神恩。
據知,提線木偶古稱“懸絲傀儡”,由偶頭、籠腹、四肢、提線和勾牌組成,高約兩尺。偶頭以樟、椴或柳木雕成,內設機關,五官表情豐富;竹製胸腹,手有文、武之分,舞槍弄棒,筆走龍蛇,把盞揮扇,妙趣橫生;腳分赤、靴、旦3種,勾牌與關節間有長約3尺的提線。近年來,木偶舞台演出區域擴展,泉州木偶劇團提線表演佔據整個舞台空間,提線可達6尺,難度大,但表現力大增。提線一般為16條,據木偶動作需要取捨,合陽線戲基本提線5條,做特技時可增加到30餘條,演來細膩傳神,技巧高超。自古及今,倍受稱讚。
本報記者明光報導/ Romy供圖
http://www.guojiribao.com/shtml/gjrb/20140118/145901.shtml
Subscribe to:
Posts (Atom)